11 Coretan meja🌈🦄

10 0 0
                                    

haii semuaa ginamna kabarnya? kangen gak sama Imajiner?

they called me boon, thats what i like-☆

vote komen sebanyak-bannyaknya yaaa

okeyy happy readingg

≈≈≈
"Apa salah aku menjadikanmu sebagai teman cintaku?"
≈≈≈

Davin dan Davina sudah peegi ari kawasan sekolah. Davina pulang sekolah bersama Davin sekarang, sejak tadi di atas motor Davina hanya diam tidak berbicara apapun, jujur saja dia masih tak rela jika buku diarynya hilanh entah ke mana.

Mata Davina tiba-tiba tertuju pada dua orang yang sepertinya adalah sepasang kekasih sedang bergandengan tangan, Davina melihat lekat kedua orang itu, sepertinya dia kenal siapa seorang wanita itu.

Benar saja, Davina sangat mengenal wanita itu, itu adalah Mamanya sendiri. Bersama Lelaki lain? Demi apapun Davina tak pernah mengetahinya.

"Davin kita Davina pingin turun sekatang, berhentiin motornya," ucap Davina dengan nada cepat, Davina yang bingung langsung menhentikan motornya.

"Kenapa Dav?" tanya Davin yang masih duduk di atas motor sportnya.

"Davina ke sana sebentar ya, Davin tunggu aja di sini," ucap Davina lalu cewek itu berlari menyusul Mamanya. Sunggguh Davina brnar-benar tak percya jika Mamanya bersama lelaki lain, atau selingkuh?

"Mama!" seru Davina memanggil Mamanya dari belakang. Kirana yang merasa terpangggil langsung melihat ke belakang, namun Kirana tidak merespond panggilan Davina. Kirana terus berjalan sambil menggandeng laki-laki yang ada di sebalahnya.

Dengan perasaan sedih dan hampir mengeluatkan air mata Davina memegang pergelangan tangan Kirana membuat Kirana berhenti dari langkahnya dan langsung melihat ke belakang. Lelaki di sebelahnya yang tak Davina kenal juga ikut melihat ke belakang.

"Mama kenapa Mama tega sama Davina sama Papa?" tanya Davina berusaha untuk tidak mengeluarkan air matanya, namun usahanya tak bisa, air mata itu keluar karena merasa sangat kecewa dengan Mamanya.

"Kamu siapa? Jangan sok kenal kamu!" seru Kirana dengan nada sinis dan tidak suka. Lelaki yang ada di sebelahnya mengerutkan kening binggung kepada Kirana. "Siapa ini sayang?" tanya lelaki itu kepada Kirana.

"Gak tau, mungkin anak jalanan sekitar sini, ayo jalan lagi, ga usah dipedulikan," jawab Kirana lalu membawa lelaki di sebelahnya untuk lanjut berjalan.

"Mama," lirih Davina memgeluarkan air mata yang deras. Davin langsung datang memegang pundak cewek itu, Davin melihat kejadian itu karena dia penasaran. Sangat prihatin melihat Davina sekarang.

"Udah nagis lagi," kata Davin menenangkan Davina dengan cara memeluknya. Namun hal itu mmebuat Davina semakin mengeluarkan matanya.

"Ayo pulang dulu, terus lo istirahat," kata Davin kepada Davina. Davina hanya patuh mengikuti Davin.

Davin dan Davina sudah ada di atas motor splrt Davin. "Pengan ya," kata Davin sebeluk motornya melintas melewati jalanan macet ini.

Davin melajukan motornya. Kali ini Davina sangat lah swdih kelihatannya, sungguh sial nasib Davina hari ini, diary miliknya hilang dan dia tau ternyata Mamanya selibgkuh.

Davin sampai di depan gerbang rumah Davina, Davina langsubg turun dan mengucapkan terimakasi kepada Davin, setelah itu cewek itu langsung pergi tanpa menunggu jawab dari Davin.

IMAJINERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang