haloooo haloo haloooo
ketemu lagi sama boon di cerita Imajiner
gimana ni kata untuk imajiner, satu ajaaaaaa, banyak juga gapapa
they called me boon, thats what i like-☆
silahkan tinggalkan sebanyak-banyaknya komen di chapter ini, beri vote juga share cerita ini dengan temen-temenmu. salam sayang dari boon-♡
okeyu selamat membacaa
≈≈≈
"Apakah sifatmu yang ini akan terus kurasakan terus menerus?"
≈≈≈Hari ini Davina tidak masuk ke sekolah karena cewek itu sedang demam. Sungguh sepi rasanya ada di rumah sendirian, namun apalagi di sekolah, dia akan merasa lebih sendiri. Tapi sekarang ada Claudy yabg ingin berteman dengannya, tapi apa Claudy akan ingin berteman terus menerus dengan Davina?
Jam sudah menunjukkan pukul, 15.08. Davin Datang ke rumah Davina, sepertinya untuk melihat keadaan Davina sekarang. Sunggu Davina tak tau juga Davin akan datang melihatnya.
Davin datang bersama Claudy juga karena tadi Claudy yabg menawarkan diri untuk ikut dengan Davin menjenguk Davina. Davin hanya membiarkan saja sekaligus ingin dekat dengan cewek baru yang cantik.
"Dav lo udah mendingan?" tanya Claudy kepada Davina, tangannya di letakkan di atas kening Davina, memeriksa apakah badan cewek itu masih panas.
"Davina gapapa kok."
"Yakin lo gapapa? Udah makan belum lo?" tanya Davin kepada Davina.
"Udah kok," balas Davina lagi.
"Udah minum obat?" tanya Davin kepada Davina dengan nada prihatin. Davina hanya membalasnya dengan anggukam kecil.
"Harusnya gue tadi ke sini pagi, tapi karena udah telat, gajadi deh," kata Claudy sambil duduk di kasur empuk milik Davina.
"Gapapa kok, Davina ngerti."
"Ini foto Papa lo?" Davin mengkat bingkat foto yang ada di meja Davina sambil bertanya kepada Davina.
"Iya itu Papa," jawab Davina apa adanya sambil tersenyum manis.
"Papa lo pulang masi lama? Emang di sini Tante Bibi ngurusin lo terus?" tanya Davin lagi lalu meletakkan bingkai foto itu di tempatnya.
"Katanya Papa bentar lagi mau pulang, tapi gatau kapan. Kalau Bibi selalu jagain Davina juga ngurusin rumah," jawab Davina jujur, Davin yang mendengernya hanya menggengguk dengan mulut yang berbentuk O.
"Kalau Gladin? Dari kapan sahabatan sama Gladin?" tanya Claudy juga bertanya kepada Davina. Davina menghelakan nafas pasrah mengingat Gladin, sahabat yang selalu ada untuknya. namun setelah kesalah pahaman ini Gladin pergi begitu saja.
"Dari Tk, sampe sekarang karena kita selalu satu kelas. Waktu di SD kami beda kelas, tapi Gladin pindah biar bisa satu kelas sama Davina. Gitu juga waktu SMP. Sampe Davina pingin pindah SMA ke SMA Galaxy. Awalnya Gladin gak ada niat pindah juga, tapi karena katanya gak mau pisah dari Davina, dia ikut pindah juga," jelas Davina membuat Claudy beroh riya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAJINER
Ficção AdolescenteDavin Arkana cowok keras kepala dan selalu ngeselin, memiliki sifat asli yang tidak pernah ia tampakkan kepada semua orang walaupun sahabatnya sendiri. Davina Karolin cewek cantik tapi sayangnya cupu, kutu buku, pintar, dan memiliki hidup yang membo...