9

1.2K 36 0
                                    

Pagi yang cerah tapi tidak secerah dengan wajahku

"raka jangan lupa bawakan saya sarapan dan jangan lupa kamu harus mengikuti di belakangku tak boleh lebih dari 1 meter. Dan kalau mau pergi harus izin sama saya bahkan mau ke kamar mandi sekalipun" ucap bos kampret itu. Sudah 1 bulan aku bekerja sama dia aku seperti pembantu bukan asisten bahkan sekarang sudah menjadi bos yang menyebalkan dan cerewet bayangkan aja semalam aku tidur aja di bangunkan untuk menonton film horor dan yang menyebabkan mata ini berat.

"raka kenapa kamu jauh kali sih. Mau bikin tengorokan saya sakit" ucap manusia yang tak punya perikemanusian itu

" maaf bos tadi saya nampak kawan saya.jadi saya berhenti sebentar" ucap ku santai
"laki laki apa perempuan"ucapnya tajam
" laki laki bos"ucapku santai
" siapa namanya. Dan kamu di sini bekerja untukku bukan untuk jumpa kawanmu"ucapnya dingin berserta sorot mata yang menyebabkan aku ketakutan

"jangan lupa bawakan tas saya. Biar kamu tak jauh jauh mana tangan kamu biar aku pegang"ucapnya dingin

"gara gara kamu raka aku harus pegang tangan kamu. Kamu itu seperti Anak kecil aja. Sampai sampai saya di lihatin sama semua orang saya itu malu raka" ucapnya seperti kereta api . Selama satu bulan begini lah dia jadi orang yang paling menyebalkan . Kalau diam takut karena auranya itu seperti pembunuh kalau bicara bisa sakit kepalaku dan jangan lupakan telinggaku yang cantik ini. Seandainya aku tidak berlindung mana mau aku menjadi babu orang menyebalkan ini.

"raka kamu tak mendengarkan aku ya"ucap manusia cerewet itu
"siapa yang cerewet"ucapnya dengan melototkan matanya
"bos cenayan kok tau isi kepalaku"ucapku polos
"apa kamu bilang"ucapnya dingin
"sebagai hukuman kamu karena mrngata saya dalam hati. Kamu harus pijitin saya waktu saya bekerja" sambil menarik tqngganku lagi dan lagi.

" bos lepaskan tangannya Kenapa saya malu bos di lihatin sama orang orang bos" keluarlah suaraku yang imut imut bikin muntah.

"siapa yang lihatin kamu.nanti kalau kamu hilang gimana. Kalau di culik sama ibumu lebih bahaya lagi"ucap bosku dengan wajah menyebalkan

"siapa bos ibuku. Aku pun bisa pulang sendiri apalagi di culik" ucapku sambil mencoba berfikir dengan otakku yang minimalis ini
"ibumu kan kintilanak raka"ucapnya dengan wajah datar
"bos ngatain saya tuyul"ucapku dengan suara syok berat
"saya tak mengata kamu tuyul tapi kamu yang bicara sendiri"ucapnya santai tapi tak tau aja hati dan kepala ini seakan mau meledak
" terserah lah bos. Aku marah sama boss" ucapku langsung melepaskan tanggan si kampret dan pergi meniggalkan ke ruanganya bodo amat dengan nanti.

mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang