13

823 31 0
                                    

"Raka kosongkan hari ini. Saya ada janji sama kawanku" ucap bos kampretku
" Tapi bos itu tugas Niko. Selaku sekretaris bos bukan saya" ucapku lembut
" Ya sudah bilang sama Niko kosongkan jadwalku"ucap bos nyebelin" dan sekali lagi kamu tak usah  ikut aku. Aku bebaskan kamu pergi kemana pun hari ini" ucap bos ku yang membuatku bahagia setengah mati. Aku bisa menjadi syasya hari ini haha.
"Siap bos laksanakan" ucapku bahagia tanpa menyembunyikan senyumanku

***

Ku lihat rumah yang ada di depanku masih sama seperti 1 bulan yang lalu.

Berjalan menuju pintu membuat hatiku gelisah tidak tau kenapa. Apa karena aku gugup apa takut kalau Indri marah sama ku. Sahabat satu satunya perempuan yang aku punya
Aku tekan bel beberapa kali dan terdengar suara orang yang bilang tunggu. Yang membuat badan semakin gugup apa dia marah karena aku mengikari janji nya dan mengecewakan pangeran ku atau lebih tepatnya Alif.

Pintu di buka dan betapa terkejutnya diriku di dalam terlihat laki laki yang aku kenal alias sahabatku sedang bergurau dengan seorang lelaki. Yang beberapa saat lalu bersamaku.
Aku duduk di samping haikal dan jangan lupakan mata dia yang seperti mau menerkamku.
"Sya kamu kesini" suara Indri yang lembut itu
"Iya aku rindu sama alif. Jadi aku datang kesini. Teryata aku salah waktu ya. Sekarang ada tamu jadi tak enak." ucapku dengan senyum tipis ku
" Tidak mengagu kok by" ucap haikal padaku
"Aku kekamar Alif aja ya kal" ucapku langsung pergi

"Bunda Alif rindu" ucap anak kecil yang baru saja berumur 3 tahun
" Bunda juga rindu sama alif. Mana yang perlu bunda cium biar hilang kangen ya" ucapku sambil mencium seluruh wajah
"Bunda tangan Alif sakit tadi jatuh sampai berdarah" ucap bocah lucu di depanku
"Ayok di obatin sama bunda."aku gendong bocah kecil itu untuk menuju lantai bawah karena di sana tempat penyimpanan obat
" Bunda om Hero tadi yang bawa Alif pulang. Terus Alif di kasih permen. Om Hero baik kan Bun" celoteh Alif yang sangat aku rindukan
" Om Hero mana sayang"ucapku lembut
"Bunda tidak tau om Hero" ucap bocah polos itu yang membuat aku ingin menggit pipi chubby nya itu
" Sini aku kenalkan sama om Hero" ucap Alif dan terus mengandeng tangan ku menuju ruang tamu
" Bunda ini om heronya. Tadi yang bawa alif pulang bun"ucap alif lagi dan menujuk ke laki laki dengan tatapan tajamnya. Jangan lupakan aku yang berpenampilan syasya bukan raka.
"Bunda tidak mengucapkan terimakasih sama om Hero karena tadi dia menolong Alif Bun saat Alif mau di bawa sama om om jahat" ucap alif dengan ciri khas anak kecil

" Terimakasih pak telah menolong Alif" ucapku lembut dan mencoba menyembunyikan ketakutanku.
" Sama sama sya karena itu tugas saya sebagai calon ayahnya" ucap pria itu sambil mengeluarkan senyum devil ya
" By aku ke atas dulu ya. Mau ke kamar" ucapku mencium pipi haikal.
" Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu kenal sama Nando kal. Mau aku bunuh kamu" bisikku kepada haikal yang hanya di respon diam sahaja

mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang