23

514 16 1
                                    

Terlihat sepasang kekasih itu menikmati pemandangan yang memukau di tepi bukit. Terlihat hamparan bintang yang berkelap kelip. Membuat suasana itu semakin manis.

" Fer kenapa kamu memilih aku" ucap perempuan itu dengan lembut
" Karena aku ingin kamu yang menemani aku sampai tua dan Ahir hayatku." Ucap lelaki itu
"
" Ya iya lah. Jangan bilang kamu belum bisa menghapus kenangan dengan rafka" ucap Fero kesal
" Kenapa kalau aku tidak menghapus kenangan kita. Dan tidak ada nama yang yang akan menggantikan dia di hatiku. Bahkan itu kamu"  ucap syasya menantang
" Apa jadi benar kamu belum bisa move on dari laki laki itu" ucapnya marah
" Aku tidak akan bisa melupakan dia fer. Dia  salah satu pria yang aku sayangi setelah ayah aku" ucap syasya marah juga
" Hapus kenangan mu mulai sekarang. Jangan temui dia bahkan memikirkannya " ucapnya marah
" Aku tidak mau. Jika kamu marah dan melarang ku untuk menyayanginya lebih baik kita sudahi saja hubungan kita" ucap syasya
" Kamu minta putus sama aku untuk membela laki laki brengsek itu " ucap laki laki itu dengan marah
" Iya karena dia segalanya buat ku" ucap syasya dengan santai
" Besok kita akan menikah. Dan jangan pernah memikirkan pria lain selain aku dan ayah" ucap laki laki itu menahan marah
" Kamu melamar ku di tempat seperti ini dan di saat kita tengah berantem. Ini alasanku tidak memilihmu" ucap syasya dengan wajah sinis
" Apa kamu mau aku lamar saat aku memasuki mu sayang. Kalau kamu mau ayo kita buat sekarang itu terlihat lebih romantis bukan" ucap Fero dengan senyum devilnya

" Mesum kali otakmu " ucap syasya terkejut
" Akan aku buktikan seberapa mesumnya diriku sayang. Dan akan aku hamili dirimu dan kamu tidak akan bisa lari dariku" ucap Fero
" Terserah kamu bilang apa" ucap syasya langsung pergi dari tempat itu dan meninggalkan Fero sendiri yang masih tertawa dan belum menyadari kalau di tinggal sendiri

mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang