21

649 22 0
                                    

" sya menikalah sama aku" ucapnya lagi
" Pernikahan tidak main main fer" ucapku lembut
" Aku tau. Tapi aku Sayang sama mu dan cinta sama mu" ucapnya lagi dengan lembut
" Tapi aku tidak bisa" ucapku lembut.
" Apa kurang cukup aku  mengejarmu sampai bertahun tahun untuk membuktikan aku cinta sama mu" ucapnya yang mulai kesal
" Aku tidak peduli. Dan kamu harus bisa menghargai aku. Aku tidak mau menikah samamu fer" ucapku juga ikut kesal sendiri. Tadi lembut sekarang tidak. Memang manusia satu ini ya.
" Kamu sekarang mau tidak mau kamu jadi pacarku. Tidak ada penolakan" ucapnya lagi
" Kalau aku tidak mau" ucapku lagi
" Aku tidak akan memperkosa mu lagi sebagai ancamanya. Tapi apa ya yang cocok untuk wanita pembangkang ini" ucapnya dengan senyum devilnya
" Jangan macam macam ya fer" ucapku dengan kesal
" Satu macam kok syasya sayang" ucapnya lagi yang membuat kepalaku mendidih
" Ferooo" teriakku ke dia
" Iya sayang. Ada apa hem" ucapnya lagi yang membuat kepalaku ingin meledak karena menahan amarah
" Aku tidak Sudi menikah sama mu" ucap ku lagi
" Ada yang mau aku tunjukkan kepada mu sayang" ucapnya langsung meraih laptopnya yang ada di nakas
" Lihat ini apa yang aku lakukan" ucapnya sambil memberikan laptop yang menunjukan gambar yang mengerikan. Gambar ada alat yang seperti bom yang terletak di ruang keluarga tempat yang sering mereka tempati untuk berkumpul
" Kamu tau artinya apa" ucapnya dengan santai
" Minggu depan tepat ulang tahun Alif kita buat kejutan yang luar biasa. Di beritakan ada bom yang meledak di salah satu warga dan kepalanya sudah hilang. Dan"
" Stop Fero" ucapku yang entah kenapa melembut. Karena aku takut apa yang di ucapkan fero itu benar
" Apa mau mu sekarang. Kalau kamu mau kita pacaran ya udah sekarang kita sepasang kekasih" ucapku lagi
" Itu mau ku sayang" ucapnya dengan lembut. Dan untuk beberapa saat aku terkejut karena dia mencium bibirku. Walaupun kecupan tetapi membuat darahku berdesir.

" Itu tandanya kamu sudah jadi milikku" ucapnya lagi
" Fer kenapa kamu tau kalau aku Syasya" ucapku penasaran. Jujur aja aku penasaran padahal kan aku masih berpakaian sebagai raka.
" Sejak pertama kali kamu menjadi Raka" ucapnya lagi
" Ayok makan lepas itu kita jalan jalan tengok bintang" ucapnya lagi
" Kamu suka bintang kan" ucapnya lembut dan itu bukan pertanyaan tapi pernyataan

***
Di malam yang gelap ini aku di bawa sama Fero entah kemana. Di tempat yang terletak di perbukitan aku bisa menyaksikan bintang dan pemandangan yang indah. Terlihat di langit bintang bintang berkelap kelip. Dan di bawah aku melihat seluruh lampu kota menyala. Dan tanpa aku sadari bibirku memperlihatkan bulan sabit

mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang