🕸️13🕸️

5.7K 764 230
                                    

Canggung.

Mark merasa ruangan UKS yang sebenarnya tidak terlalu kecil ini membuatnya sesak. Seperti pasokan udara di dadanya diblokir dan hanya menyisakan sedikit akses bernafas. Darahnya seakan naik dan berkumpul di wajahnya. Mengakibatkan hawa panas yang mustahil ada dalam ruang ber-air conditioner. Semua itu dikarenakan dirinya dan Haechan sedang berada di ruang kesehatan berdua. Hanya berdua, tanpa orang lain.

Sedang posisi keduanya adalah Haechan duduk di pinggir matras sambil mendongak menatap Mark yang berdiri di depannya. Ditambah rambut Haechan yang sedikit basah dan berantakan sehabis dikeringkan dengan handuk tadi. Oh, jangan lupakan hidung yang memerah sehabis kemasukan air dan menangis sebentar.

Sialan! Mark jadi ingin ikutan menangis saja. Kenapa dia harus ada dalam situasi seperti ini?! Otak standarnya jadi berfikir yang tidak-tidak. Sudah cukup selama ini dia berandai-andai menjadi kekasih Haechan. Tidak perlu ditambah fantasi liar seperti bermesraan di unit kesehatan seperti ini.

"Minhyung" Haechan menyentuh dadanya kemudian menggerakkan tangannya kebawah seakan mengelus tubuh bagian depan Mark. Oh tidak! Bukan mengelus, hanya menyentuh. Otak Mark kotor sekali. Pikirannya yang terlalu berlebihan mengakibatkan otot perutnya menjadi kaku karena terlalu tegang.

"Kau tidak jadi mengobati tanganku?" sambung Haechan sambil menunjukkan tangannya kehadapan Mark.

"Ah, iya" balas Mark. Seakan baru saja ditarik kembali ke pikiran warasnya secara paksa, dia menjadi gelagapan. "Obat. Mana kotak obatnya?" tangannya mencari-cari ke sekitar meja.

Haechan yang melihatnya jadi tertawa. "Kau melamun ya? Disana kotak obatnya" tunjuk Haechan pada lemari kaca disudut ruangan.

Mark hanya balas tersenyum canggung dan berjalan ke sudut. Merutuki Kendali dirinya yang buruk di depan Haechan. Ini bahkan baru sehari dia dianggap teman oleh Haechan dan ditempeli. Bagaimana seterusnya nanti?

Omong-omong tentang teman Haechan. Mark ingin mengumpati Jaemin dan Renjun yang tidak segera kembali kesini. Kemana mereka berdua? Bisa-bisanya meninggalkan Haechan bersama Mark berdua dengan alasan mengambil air mineral tapi tak kunjung kembali.

"Minhyung?"

"Ya?" Mark menoleh cepat mendengar panggilan Haechan.

"Kau tidak melamun lagi kan?" canda Haechan.

"Tidak" jawab Mark. Dia melangkah kembali ke hadapan Haechan. Kemudian menarik sebuah kursi pendek –yang biasanya digunakan untuk menunggu pasien– dan mendudukinya sehingga posisi wajahnya kini tepat didepan tangan Haechan.

Dari posisi ini, Mark berganti mendongak menatap Haechan. Dia mengulurkan tangannya dan disambut Haechan sambil tersenyum. Ah, jadi begini gambaran apabila Mark menyatakan perasaannya dan Haechan menerimanya. Mark terseyum getir sambil menunduk. Sayangnya ini semua hanya bayangan semata. Ini tidak akan pernah terjadi. Mungkin jika Mark nekat mencobanya di kemudian hari, penolakan Haechan lah yang didapat. Mark tidak akan pernah siap untuk itu.

"Maaf sepertinya ini akan sedikit perih" Mark mencoba mengalihkan perhatiannya dengan kembali fokus mengobati tangan Haechan.

Saking fokusnya Mark sampai tidak sadar kalau Haechan sedari tadi menatapnya sambil tersenyum. Merasa begitu tertarik terhadap Minhyung yang sedang berkonsentrasi membersihkan lukanya dan mengolesi obat merah. Tidak peduli sekitar.

"Minhyung" panggil Haechan pelan. Seakan takut membuyarkan konsentrasi Mark dan berakhir kehilangan pemandangan ini.

"Hm?" Mark hanya membalas bergumam tanpa mengalihkan pandangannya.

"Terima kasih" ucap Haechan tulus.

"Sama-sama"

"Tidak. Maksudku aku sungguh berterima kasih padamu. Bukan hanya untuk ini tapi juga untuk seluruh bantuanmu sebelum-sebelumnya. Terima kasih karena selalu membantuku. Aku tidak tahu kenapa kau begitu baik padaku. Aku rasa aku tidak pernah melakukan hal luar biasa yang membuatmu sampai seperti ini. Tapi, mari kita benar-benar berteman baik mulai saat ini. Jadi kau juga bisa meminta bantuanku. Mari kita saling membantu agar aku tidak merasa berhutang budi padamu." sebelah tangan Haechan yang tidak terluka menggenggam tangan Mark. Membuat Mark menatap kearah Haechan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Spiderma(rk)nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang