🕸️6🕸️

6.5K 1.2K 265
                                    

Haechan tidak datang ke gudang.

Iya, tidak datang. Niat awalnya memang seperti itu. Sebelum lebih banyak siswa yang datang dan menyampaikan pesan padanya. Haechan jadi sangat-sangat terganggu.

Pada akhirnya dia pergi ke gudang juga. Dia harus menegaskan pada Lucas kalau dirinya tidak bisa menerima pemuda itu dan tidak ingin diganggu lagi.

Haechan memutuskan untuk mengajak Jaemin pergi bersamanya. Karena Jaemin sangat bisa diandalkan saat dirinya tidak bisa membantah Lucas seperti kemarin. Jaemin itu berpendirian teguh. Sekali tidak ya tidak. Beda dengan Haechan yang meskipun ingin mengatakan tidak tapi jika sudah tidak tega akan berubah pikiran juga.

Langkah Haechan berhenti di depan kelas unggulan. Kelas milik Renjun. Dapat Haechan lihat kalau Renjun sedang bercerita panjang lebar pada Jaemin. Terkadang Renjun akan menampakkan raut kesal, tapi tak lama kemudian menjadi sedih. Jaemin hanya mengangguk dan sesekali merespon ucapan Renjun. Pasti Renjun sedang bercerita tentang kekesalannya pada Haechan.

Huft...

Haechan menghembuskan nafas berat. Sepertinya dia harus menemui Lucas sendirian. Biarkan saja Jaemin menenangkan Renjun. Lagi pula Haechan juga sedikit merasa bersalah terhadap Renjun.

Haechan menatap jam di pergelangan tangannya sebelum melangkah menuju gudang. Masih ada waktu sekitar lima menit untuk berbicara dengan Lucas. Semoga saja urusannya cepat selesai.

***

Setelah kepergian dua orang yang baru saja terkena amarah Mark. Mark jadi gemetaran sambil memandang tangannya. Ia tidak menyangka bisa melemparkan balok kayu sebesar itu. Beruntung hanya kaca wastafel yang pecah. Mark tidak bisa membayangkan kalau seandainya balok kayu itu mendarat di kepala mereka. Bisa-bisa Mark menjadi penjahat alih-alih penyelamat bagi Haechan.

Mark berjalan mengitari toilet untuk mencari sapu. Dia harus membersihkan kekacauan yang dibuatnya. Karena pecahan kaca itu kalau tidak dibersihkan pasti berbahaya bagi orang lain. Bisa jadi ada orang yang tidak bersalah menginjak serpihannya. Mark tidak mau melukai orang lain. Dia baik bukan?

Masalah Haechan, Mark pasti akan mendatangi gudang setelah ini. Dia akan membuktikan kebenaran perkataan orang-orang tadi. Semoga saja berbohong.

.

Butuh beberapa menit untuk membersihkan kekacauan yang dibuat Mark. Setelah selesai membuang semua serpihan kaca dengan benar, Mark mulai berjalan ke gudang. Koridor yang dilaluinya terlihat sepi karena kebanyakan siswa sudah berada di kelas masing-masing untuk menunggu jam pertama dimulai.

Mark berhenti tepat didepan pintu gudang sekarang. Dia menghembuskan nafasnya sebelum membuka pintu gudang dengan pelan.

"Sial!" umpatnya pelan sambil kembali menutup pintu gudang.

Mark bersandar di daun pintu sambil memegangi dadanya yang berdetak kencang. Gila! Mana bisa Mark menghadapi orang sebanyak itu! Bisa-bisa dia akan mati di keroyok.

Tapi dia harus menyelamatkan Haechan!

Dengan perlahan, Mark kembali mengintip melewati celah pintu yang sedikit dibukanya. Haechan sedang berdiri berhadapan dengan Lucas. Wajahnya terlihat menunduk. Tangan Lucas beberapa kali memegang dagu dan lengan Haechan. Mark tidak buta untuk melihat kalau itu merupakan gestur sedang menggoda.

"Bangsat..." Mark mendesis pelan. Posisinya sekarang terlalu jauh untuk mendengar apa yang diucapkan Lucas pada Haechannya. Yang jelas, sekarang Haechan terlihat semakin ketakutan karena tubuhnya beringsut mundur.

Spiderma(rk)nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang