🕸️4🕸️

7.3K 1.2K 269
                                    

Injunie

|aku bertemu Mark Lee di toilet.
|ini fotonya...

Jaemin melihat layar ponsel Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin melihat layar ponsel Haechan. Renjun mengirimkan sebuah pesan dan foto. Tapi foto tersebut masih dalam keadaan loading.

Setelah proses loading itu selesai, Jaemin bisa melihat seorang siswa berambut hitam acak-acakan yang sedang menutup wajahnya. "Wajahnya tidak kelihatan..." ujar Jaemin.

Haechan yang awalnya merasa sangat bahagia menggembungkan pipinya. Dia melihat layar ponselnya kembali. Kemudian memukul dan menendang-nendang udara kesal. "Renjun membohongiku?!"

Dia merebut ponselnya kembali dari tangan Jaemin. Kemudian mengetik balasan sambil menekan layar ponselnya penuh penghayatan.

Dasar pembohong! |
Tidak keliatan sama sekali wajahnya |
Kau pasti asal memotret orang ya?! |

Injunie
|dia sungguhan Mark Lee.
|tadi tidak sempat memotret.
|nanti malam aku ke rumahmu.

Haechan kembali menggembungkan pipi kesal. Tapi melihat balasan Renjun yang ingin pergi ke rumahnya, sepertinya Renjun benar-benar tidak berbohong. Ya sudah, tinggal menunggu penjelasan Renjun nanti malam. Dia memasukkan ponselnya kembali kedalam saku. Awas saja kalau Renjun berani membohonginya!

"Nanti Malam berkumpul di rumahku" ujar Haechan pada Jaemin.

"Oke" jawab Jaemin. Dia juga penasaran.

***

Johnny mengernyitkan kening saat melihat Mark sedang berkeliaran di rumahnya. Sepupu kecilnya itu sedang berjalan mondar-mandir diantara alat-alat olahraga Johnny.

"Hey... Why are you here?" Mark terlihat sedikit tersentak ketika mendengar suara Johnny. Dia tidak mendengar langkah kaki Johnny tapi tiba-tiba mendengar suaranya. "Bukankah seharusnya kau bersekolah?"

"Bisa buatkan surat izin lagi?" Mark meringis pelan. "Aku sakit lagi..."

Johnny bersedekap sambil menaikkan sebelah alisnya. "Kau ingin aku percaya?"

Mark menggaruk tengkuknya canggung.

"Kalau sakit kenapa pergi berolahraga?" kaki Johnny mengetuk lantai secara konstan. Membuat Mark semakin terintimidasi oleh sepupunya sendiri. Mark seperti anak kecil yang kepergok mencuri sebuah permen, tangannya bertautan di belakang tubuhnya.

"Bukannya tadi pagi sudah pergi ke sekolah? Itu artinya kau tidak merasa sakit lagi kan?"

Mark menundukkan kepalanya dalam. Tadi di sekolah dia merasa begitu sakit hati sampai tidak bisa berfikir jernih. Sekarang dia merasa bersalah karena meninggalkan pelajaran. Mark bukan murid pintar yang bisa belajar sendiri tanpa dibimbing guru. Kenapa dia nekat sekali meninggalkan sekolah! Sekarang Johnny pasti akan memarahinya dan mengadukannya pada orang tuanya di Amerika sana.

Spiderma(rk)nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang