🕸️5🕸️

6.9K 1.1K 386
                                    

Mark menatap pantulan dirinya di cermin. Merasa asing dengan pemandangan di depannya. "Hyung... Kau yakin aku tidak terlihat aneh? Bukankah aku jadi terlihat seperti anak nakal?"

Johnny berdecak untuk kesekian kalinya. Hampir enam kali Mark menanyakan hal yang sama. Tentang penampilannya yang Johnny rubah total. Seragam yang tidak terpasang rapi seperti biasanya dan rambut hitam yang dibuat agak berantakan. Bukankah Mark akan terlihat semakin keren dan tampan? "Apa yang kemarin kubilang tentang menurut denganku?"

"Aku tidak mau menjadi pusat perhatian lagi!" kalau boleh percaya diri, maka sedari tadi dia akan bilang pada Johnny kalau dirinya terlalu tampan. Bisa-bisa bukan hanya Haechan yang tertarik padanya, tapi seluruh siswa di sekolahnya. Tidak tahu saja Mark kalau itulah niat asli dari Johnny Seo.

"Apa yang aku katakan soal langkah pertama ...?"

"Harus percaya diri. Tidak apa-apa tidak tampan, yang penting keren"

Johnny bertepuk tangan bangga saat Mark menjawab pertanyaannya dengan benar. "Pintar..."

"Jadi, karena sekarang kau sudah keren plus wajahmu memang sedikit tampan... Kau harusnya percaya diri"

Mark mengerutkan hidung tidak suka. "Bagaimana kalau ada yang menggangguku seperti dulu?" mencoba mengingatkan pada Johnny kalau dirinya dulu sudah pernah menjadi pusat perhatian. Dan semua itu berakhir buruk untuknya.

"Langkah kedua ...?"

"Menjadi cuek" jawab Mark.

"Nah... Para gadis dan laki-laki manis menyukai orang yang cuek karena itu akan terlihat cool... Jadi, kalau ada yang mengganggumu seperti dulu, cukup pura-pura tidak mendengar perkataannya dan abaikan dia!"

"Kalau ada yang menyatakan cinta padaku lagi, bagaimana? Kalau ada yang mengejar-ngejarku, bagaimana? Kalau–"

"Sssttt!!!" ucapan Mark yang terlampau paranoid dipotong oleh Johnny begitu saja. "Kau tidak dalam level ketampan sampai seperti itu dude... Kepercayaan dirimu ternyata mendekati narsis" Johnny berkata dengan nada menjengkelkan.

"Sialan.." Mark mengumpati Johnny pelan. Iya, pelan saja karena Mark takut jika Johnny mendengarnya Johnny akan mengadukannya kepada orang tuanya di Kanada sana. Mark tidak ingin diceramahi panjang lebar oleh Mommy nya. Dan berakhir dengan pemotongan uang saku karena tidak bersikap baik pada Johnny, sepupu yang sudah berbaik hati merawatnya di Korea.

"Yasudah... Cepat berangkat sekolah sana" usir Johnny halus.

"Iya, iya... Aku berangkat sekarang! Tapi..."











"–Aku sungguhan tidak terlihat seperti anak nakal kan?"

"MARK!!"

"Iya, iya... Tidak. Yasudah, bye hyung!"

***

Hari ini hari Senin. Hari pertama dalam satu minggu untuk masuk sekolah. Renjun terlihat sedang berdiri di samping pintu gerbang sambil membawa buku catatan kecil. Sesekali dia akan menuliskan nama siswa yang tidak berpenampilan layak di sekolah.

Meskipun jabatan Renjun adalah sekretaris osis, dia tetap mendapat jadwal mendisiplinkan siswa seperti saat ini. Ketika dulu dirinya bertanya 'kenapa aku mendapat jadwal padahal aku bukan anggota kedisiplinan?' sang ketua osis dengan ringan menjawab kalau Renjun merupakan siswa cerdas yang bisa mematahkan setiap alasan siswa-siswa bengal. Huft... Bilang saja kalau ketua osis itu takut melawan anak-anak bengal sendirian dan menjadikan Renjun sebagai tameng. Renjun juga pasti tidak menolak. Tidak perlu memuji-muji segala.

Spiderma(rk)nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang