Waktu demi waktu telah berlalu. Anak SMA Taraf Agung kini bubar untuk pulang karena bel sekolah sudah berbunyi.
Rahel dan Zea sudah berada di parkiran sekolah. Saat mereka ingin menaiki motor mereka, tiba-tiba seseorang memegang tangan Rahel.
"Kak Ken? Ada apa kak?" Tanya Rahel dengan yang merasa bingung.
"Hel, nanti kamu sibuk gak?" Tanya Ken balik.
"Enggak, emang kenapa kak?"
"Kita bisa ketemuan gak? Ada yang pengen kakak omongin"
"Bisa kok kak, dimana?" jawab Rahel tersenyum menunjukkan giginya.
"Nanti kakak shareloc"
Zea menatap kedua temannya itu. Ada kecemburuan yang tersimpan didalam hati Zea.
"Yaudah, makasih ya" ucap Ken kepada Rahel. "Zee, jaga Rahel ya" lanjutnya disertai dengan senyuman manisnya.
Zea hanya mengangguk dan tersenyum tipis. 'gue gak diajak dong' ucap Zea dalam hati.
**
Rahel pergi ketempat yang mereka dengan Ken. Di sana sudah ada Ken yang sedang menunggu Rahel."Kakak udah lama?" Tanya Rahel sambil duduk di depan Ken.
"Belum kok, baru sejam" jawab Ken terkekeh.
"Maaf yaa, btw kakak ngajak Rahel ketemuan ada apa? Tumben-tumbenan." Ujar Rahel.
"Eee gak papa. Cuma pengen ketemu aja." Jawab Ken.
"Aneh" ketus Rahel.
Sebenernya ada yang ingin Ken sampaikan kepada Rahel tetapi ada sesuatu yang mencegat Ken, makanya ia tidak jadi menyampaikannya.
"Yaudah pesen aja, kakak yang bayarin. Selagi kakak ada uang, hehe" ujar Ken
"Beneran kak? Makasih" ucap Rahel.
Rahel hanya memesan minuman, karena Rahel tau kalau Ken orang yang sederhana dan selalu irit. Di kantin sekolah mereka saja Ken jarang jajan, katanya dia ingin menabung buat masa depannya. Padahal Ken terlihat sangat lapar.
Rahel juga sebenarnya tidak ingin memesan apa-apa. Tapi Rahel takut ia menyakiti hati Ken dengan mengaggap Ken tidak mampu membayarnya.
"Kenapa cuma mesen teh manis dingin? Kamu gak laper?" Tanya Ken.
"Ngga kak, tadi mau kesini Rahel udah makan" jawab Rahel.
Padahal Rahel sangat lapar. Dia berbohong kalau ia sudah makan, nyatanya Rahel buru-buru menemui Ken karena takut Ken menunggunya lama sehingga ia tidak sempat makan. Rahel punya uang, tapi nanti yang bayarin makanan Rahel pasti Ken.
Sepanjang waktu mereka hanya ngobrol seperti biasa. Tidak ada tanda-tanda Ken ingin ngomong serius.
"Zea cantik ya, Hel"
Rahel kaget ketika mereka yang tadinya membicarakan tentang teman sekelas Ken, tiba-tiba beralih ke Zea.
"I-iya. Kakak suka?" Tanya Rahel dengan perasaan cemburu.
"Hah? E-engga" jawab Ken gugup.
"Lo juga cantik Hel, terurus." ucap Ken mengalihkan pembicaraan dan menatap Rahel hangat.
"Iya kak, Rahel tau. Kan diurus Omanya Rahel" Jawab Rahel terkekeh kecil.
'Ya Allah, jantung guee. Kenapa kak Ken ngomong gitu ya? Apa jangan-jangan dia suka sama gue?' ucap Rahel dalam hati. 'semoga aja biar cinta gue gak bertepuk sebelah tangan.' Lanjutnya.
"Kamu manggil Abang aja kayak Zea. Biar lebih akrab." Pinta Ken
Rahel mengangguk dan tersenyum. "Abang suka ya sama Rahel?" Ucap Rahel yang menebak-nebak perasaan Ken dan tertawa kecil.
Ken tidak kaget. Ia malah tersenyum dan menjawab "Bukan suka sih Hel, tapi lebih tepatnya sayang."
Jantung Rahel kembali berdetak kencang seakan-akan ingin meledak. Canda meledakk.
~
Okeyy, segini dulu.
Jangan lupa FVK (follow, vote dan komen)
Byyeeeeeeeee🎈
![](https://img.wattpad.com/cover/284245261-288-k914395.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DYK? ILY
Novela JuvenilMenyukai seseorang yang sering menjahili kita sagat menjengkelkan ya? Namun itu lebih baik daripada mencintai seseorang yang berpura-pura tidak peka, walaupun orang itu sangat menyayangi kita. Tapi kenapa dia menolakku jika dia menyayangiku?