Setelah mereka berbincang-bincang, Ken membayar minumannya Rahel dan pamit pulang meninggalkan Rahel sendirian. Rahel tidak sedih, malahan ia senang karena bisa memesan makanan. Rahel sangat lapar.
Saat Rahel menikmati makanannya, Angel dan Aril datang dan menghampiri Rahel.
"Rahel? Lo sendiri aja disini? Zea mana?" Ucap Aril keceplosan.
"Zea mulu lo badut. Dia gak ikut, tadi gue sama kak Ken" Jawab Rahel yang ingin memasukkan sesendok nasi goreng ke mulutnya.
"Bukannya gitu, biasanya kan lo sama Zea." Ucap Aril.
"Trus kak ken nya mana?" Tanya Angel sambil merapikan rambutnya.
"Hahh, udah pulang" Jawab Rahel sambil menghela nafas panjang karena nasi gorengnya belum jadi di makan.
"Kita boleh gabung gak?" Tanya Angel lagi.
Aril menahan tawa melihat Rahel yang belum sempat memakan nasi gorengnya.
"Kalian kalau mau duduk, duduk aja dehhh. Gak usah banyak tanya, gue laper." Cetus Rahel kesal.
Aril dan Angel pun duduk berhadapan dengan Rahel. Mereka memesan makanan karena mereka juga lapar habis dari toko roti untuk membelikan kue kepada ibunya Aril, yaitu Nuri. Beberapa menit kemudian, Aril pergi ke toilet.
"Hel, kak Ken udah ngasitau kamu?" Tanya Angel membuka pembicaraan.
.....Wait, kamu?"Kasitau apa?" Tanya Rahel.
'apa kak Ken belum ngasitau Rahel ya?' Kata Angel dalam hati.
"Enggak." Ucap Angel tak memperjelas perkataannya. "Btw, aku bisa gak jadi sahabat kamu?" Lanjutnya bertanya.
Rahel membulatkan matanya karena perkataan Angel. "Tergantung. Kalau Zea mau, gue juga mau." Jawab Rahel.
Angel mendengkus kesal karena jawaban Zea. Bagaimana bisa ia sahabatan dengan orang yang sangat ia benci, yaitu Zea. Tapi kenapa Angel tidak membenci Rahel, padahal Rahel dan Zea sahabatan. Dan Rahel juga keliatan sekali suka kepada Ken.
**
Rahel masih bersiap-siap di kamarnya. Zea sudah menunggu Rahel di ruang tamu sambil berbincang-bincang dengan Oma dan bi Mimin.Rahel turun dari kamarnya dengan seragam sekolahnya yang sudah lengkap. Rahel dan Zea berpamitan kepada Oma Hana.
Sesampainya disekolah Rahel melihat Ken yang sedang mengawasi anggota-anggotanya untuk menempelkan pengumuman. Ken melemparkan senyum manisnya ke arah Rahel dan Zea. Siapasih yang gak meleleh melihat senyum Ken? Rahel melambaikan tangannya ke arah Ken. Menyadari hal itu, Zea memasang wajah datarnya dan menarik tangan Rahel untuk masuk ke kelasnya.
"Gimana hel kencannya? Lancar gak?" Tanya Zea dengan senyum terpaksa.
"Huaaa.. Tau gak Zee, kemarin bang Ken bilang gue cantik dan dia bilang, kalau dia sayang sama gue" Ujar Rahel.
Lagi-lagi Zea menunjukkan senyum terpaksanya. "Ciee, lo suka sama bang Ken? Udah manggil Abang lagi. Haha" ucap Zea yang hatinya sangat sesak dan penuh kecemburuan.
"Iya Zee, sebenarnya gue udah lama banget suka sama bang Ken. Dan kayaknya dia juga suka sama gue. Makanya kemarin dia nyuruh gue panggil Abang, biar lebih akrab katanya." Ujar Rahel dengan sangat senang. "Tapi bang Ken juga bilang Lo cantik loh" lanjutnya.
Zea hanya tersenyum tipis. 'walaupun bang Ken bilang gue cantik tapi hatinya ke lo, gue mau bilang apa hel' lirih Zea dalam hati.
Setelah beberapa jam belajar disekolah, akhirnya lonceng sekolah sekolah yang menandakan pulang pun berbunyi. Rahel dan Zea pergi menuju parkiran untuk mengambil motornya. Tapi kenapa hanya ada motor Zea? Motor Rahel kemana?
TBC...
Double up
Jangan lupa FVK yaaMakasih😗
KAMU SEDANG MEMBACA
DYK? ILY
Teen FictionMenyukai seseorang yang sering menjahili kita sagat menjengkelkan ya? Namun itu lebih baik daripada mencintai seseorang yang berpura-pura tidak peka, walaupun orang itu sangat menyayangi kita. Tapi kenapa dia menolakku jika dia menyayangiku?