Part 4

99 12 25
                                    

Uramichi dan Usahara seperti biasa ingin menarik perhatian Kumatani. Mereka tidak tau sebenarnya usaha mereka mendekati pria itu adalah hal yang sia-sia. Pria itu telah menyukai orang lain dan ia sekalipun tidak pernah dengan gamblang mengatakan perasaanya yang sebenarnya.


"Kumatani, sepertinya aku tidak bisa ke bar hari ini, sutradara menyuruhku lembur lagi." ucap Uramichi dengan tampang enggannya. Yah sutradara itu memang tidak memiliki hati, untung saja Uramichi bisa tahan emosi.


"Tidak apa Uramichi-san, aku pergi dengan Usahara saja."


"Dia juga menyuruhku lembur membantu Uramichi-san." Usahara yang baru datang langsung membalas ucapan Kumatani. "Kau sepertinya harus pergi sendiri kali ini Kumatani."


"Baiklah kalau begitu aku sendiri saja. Aku duluan ya." Kumatani pun beranjak pergi. Ia pulang dulu ke apartemen untuk mandi karena badannya lengket oleh keringat.


.



"Ah Kumatani kau sendirian?" tanya sosok pria tinggi berambut merah pucat pada Kumatani. Pria itu adalah duda beranak dua yang telah dua kali cerai. Ia adalah manager bar 'Neko Kick', bar yang sering dikunjungi baik oleh Uramichi, Usahara dan Kumatani karena manager bar ini juga satu kampus bahkan teman sekamar mereka dulu. Nama pria itu adalah Nekota Matahiko.


"Iya mereka ada urusan jadi tidak ikut." ucap Kumatani. "Ah aku mau vodka."


"Ryoukai."


Pria yang kerap dipanggil Nekota itu mengambil minuman yang diinginkan Kumatani. Dituangkannya minuman tersebut ke gelas. "Silakan."


Kumatani pun menegak minuman tersebut. Ia menatap Nekota yang sibuk meracik minuman untuk pelanggannya yang lain. "Kakkoi." gumamnya dengan suara pelan.


.

Sudah mau jam tutup tapi Kumatani sama sekali tidak beranjak dari tempat ia duduk. Nekota yang baru datang dari belakang meletakkan sebelah tangannya di pinggang. "Kumatani kau besok tidak bekerja? Kau minum cukup banyak." ucap pria itu lalu menyentuh bahu Kumatani. "Sebaiknya kau pulang." tambahnya lagi.


"Aku ingin disini." ucap Kumatani dengan wajah memerah. Ia tidak mabuk karena sudah biasa, ketika ia minum banyak ia tidak akan tumbang tapi dengan banyak minum ia akan lebih jujur dalam berkata.


"Aku juga mau tutup, aku tidak mungkin meninggalkanmu disini." balas pria itu.


"Souka.."


Nekota meraih tangan Kumatani hingga kini mereka berdiri dengan posisi berhadapan. "Ayo kuantar pulang." ujar Nekota seraya tersenyum kecil.


Grebbb


"Eh? Kumatani?"


"Kenapa daridulu kau tidak pernah berubah huh? selalu saja membuat wanita-wanita bertekuk lutut padamu." ucap Kumatani yang kini memeluk tubuh tinggi duda tersebut. Kumatani tentu saja cemburu karena pria yang ia cintai akrab sekali dengan kaum hawa.


"Ada apa denganmu Kumatani? Ayo sebaiknya kita segera pulang." Nekota melepaskan pelukan Kumatani dan mengusap kening pemuda itu.


Kumatani menunduk. Nekota pun meraih dagu pemuda yang lebih pendek. "Kau berbeda hari ini."


Kumatani hanya diam seraya memegangi kepalanya. Ia memang tidak mabuk namun ia sedikit merasa pusing.


Dengan begitu Nekota pun mengantar Kumatani lebih dulu ke apartemen pria itu. Ia menatap Kumatani yang kini tertidur di kasurnya. Ia juga menyetelkan alarm agar Kumatani bisa bangun tepat waktu besok untuk bekerja.


"Aku pulang ya Kumatani." ujar pria itu yang tanpa disangka mencium kening Kumatani sebelum pergi.





T
B
C

Lihat Nekota muncul di episode 11 bikin pangling, pas dia ngomong kek suara siapa ya, eh baru inget itu suara Banba Zenji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lihat Nekota muncul di episode 11 bikin pangling, pas dia ngomong kek suara siapa ya, eh baru inget itu suara Banba Zenji. Langsung pasangin sma Kumatani setelah denger mereka ngomongin liburan musim panas mereka dulu😚 Usahara sma Uramichi aja😁

Kucing Dan BeruangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang