Part 9

55 7 14
                                    

Setelah mengembalikan kucingnya yang telah sembuh Kumatani tidak pernah terlihat lagi. Nekota coba mencarinya ke studio tapi mereka bilang Kumatani beberapa hari ini absen.



"Jadi kau juga tidak tau dimana Kumatani?" tanya Usahara pada Nekota, disamping Usahara ada Uramichi yang hanya menyimak.



"Aku tidak tau karena itu aku mencarinya kesini." balas Nekota. Pria yang kerap kali terlihat santai itu kini nampak khawatir pasalnya Kumatani tidak ada kabar setelah terakhir bertemu dengannya.



"Coba kau pikirkan, apa sebenarnya yang pernah kau lakukan padanya sampai ia jadi seperti ini?" Uramichi pada akhirnya bicara. Dari raut wajahnya ia tampak kesal. "Aku tau tidak seharusnya aku menyalahkanmu tapi aku yakin ini ada hubungannya dengan dirimu Nekota."



"..."



"Kenapa? Kau merasa bersalah sekarang? Tapi itu sudah terlambat."



"Uramichi-san!" seru Usahara pada pria berumur 31 tahun tersebut. Ia hanya tidak mau ada keributan disini. "Ayo kita pulang Uramichi-san." Usahara menarik tangan Uramichi menjauh dari Nekota. Uramichi yang tangannya ditarik masih menatap Nekota sampai ia benar-benar menghilang dari pandangan.



"Ne Uramichi-san apa tidak apa-apa membohonginya seperti ini? Maksudku, bukankah akan lebih baik jika kita bilang kakek Kumatani meninggal sehingga Kumatani absen beberapa hari ini?"



Plaakkk



"It-itte.."



Uramichi yang baru saja menggeplak kepala Usahara hanya memasang wajah datarnya. "Biarkan saja, kita lihat sejauh mana rasa pedulinya pada Kumatani."



.



Sudah tiga hari Nekota keluar masuk studio untuk mencari Kumatani namun hasilnya nihil. Kumatani tidak ada dan maskot Kumao diganti sementara oleh salah satu kru walaupun anak-anak nampak tidak puas karena melihat Kumao mereka aneh tidak seperti biasanya.



Hari keempat Nekota tetap ke studio dan ia melihat Kumatani ada disana tanpa kostum beruang. Ia tampak berjalan dirangkul oleh seorang pemuda yang memakai topi dan masker.



Entah kenapa Nekota merasa tidak suka, ia pun menghampiri Kumatani lalu menarik tangannya menjauh dari pemuda tinggi yang merangkulnya.



"Nekota?! Apa-apaan ini?!" seru Kumatani karena sadar atau tidak cengkraman Nekota di tangannya sangat kuat.



"Kemana saja kau Kumatani? Lalu siapa dia?" tanya Nekota seraya menunjuk pemuda yang tadi merangkul Kumatani tersebut.



Pemuda itu merasa jengkel juga ditunjuk-tunjuk dengan tidak sopan oleh Nekota. "Kakak apa-apaan orang ini?" ucap pemuda itu seraya melepas maskernya.



"Tenanglah Hachita, dia teman kakak."




Pemuda yang bersama Kumatani adalah adik laki-laki Kumatani, Kumatani Hachita. Pemuda itu bahkan kini lebih tinggi dari kakaknya.




"Ah begitu ya. Salam kenal."



Nekota jadi merasa canggung sendiri, ia langsung saja melepaskan cengkraman tangannya pada Kumatani. "Maafkan aku."



Adik Kumatani kesini hanya untuk mengantar kakaknya. Setelah pamit tak lupa memeluk kakaknya, Hachita langsung pergi dari studio.




Suasana mendadak canggung. Nekota dan Kumatani sama-sama bingung harus memulai percakapan darimana.



Nekota yang sudah tidak tahan pun hendak mengatakan sesuatu namun urung ketika Iketeru datang-datang langsung memeluk Kumatani.



"Ah Kumatani-san aku sangat merindukanmu!"



Kumatani tersenyum dan mengusap kepala Iketeru dengan tangan kanan sementara tangan kirinya melingkar di leher Iketeru. Jika dilihat mereka nampak seperti sepasang kekasih yang telah lama tidak bertemu.



Nekota kembali merasakan perasaan itu, entah kenapa ia merasa kesal ketika melihat dua kali pemuda yang berbeda memeluk Kumatani di depan matanya.





T
B
C

Kucing Dan BeruangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang