Part 6

69 10 15
                                    

"Aku mencintaimu."

Nekota berkedip beberapa kali sebelum ia tertawa. Kumatani bilang ia mencintainya? Yang benar saja.


"Masih pagi dan kau mengatakan hal seperti itu? Kau lucu sekali Kumatani."


"Aku serius." Kumatani menatap langsung wajah Nekota yang kini hanya bisa memasang ekspresi terkejut.


"Kumatani, kau yakin?"


Pemuda yang kerap kali memakai kostum Kumao itu mengangguk. Ia berjalan kearah Nekota lalu menangkup kedua pipi pria tersebut.


"Aku hanya ingin mengutarakannya, jika kau mau membenciku atau menjauhiku setelah ini aku tidak masalah. Setidaknya aku telah mengatakannya."


Nekota meraih tangan Kumatani yang bertengger di pipinya. "Maaf Kumatani tapi aku tidak bisa. Tidak bisa menerima perasaanmu dan tidak bisa membencimu."


"Aku tau kau tidak akan menerima ini. Aku hanya ingin mengatakannya."


Nekota beralih mengusap rambut Kumatani dengan lembut. "Kau bisa mencari orang lain yang lebih baik dariku, aku telah memiliki dua anak. Kau hanya akan susah jika memilih bersamaku jika kau bermaksud ke jenjang yang lebih serius."


"..."


"Apa kau sadar Uramichi-san dan Usahara menyukaimu? Pilihlah salah satu dari mereka yang jelas tidak memiliki tanggungan sepertiku."


Kumatani menggeleng. "Aku tidak mau yang lain, yang kucintai itu kau Nekota."


"Kumatani, maafkan aku..."


Dan wajah Nekota yang seakan bilang keputusannya sudah tidak bisa dibantah membuat Kumatani hanya bisa menundukkan wajahnya.



.

Uramichi tau Kumatani itu sosok yang cukup pendiam namun diamnya kini memang sangat diam. Saat syuting selesai saja pemuda itu lebih memilih menyendiri daripada bergabung dengan yang lain. Tidak seperti biasanya, sekedar bilang 'terima kasih kerjasamanya' saja Kumatani tidak mengucapkannya.


"Ada yang tidak beres dengan Kumatani. Dia kelihatan seperti orang patah hati." ucap Usahara.


"Jangan asal menyimpulkan." Uramichi menyanggah ucapan Usahara karena lebih sering tebakan Usahara itu meleset.


"He?? Kelihatan kok Uramichi-san!"


"Oi itu kulit pisangnya di kaki--"


Brughh


"G-gomenasai Uramichi-san!" seru Usahara setelah tadi menginjak kulit pisang dan terpeleset hingga menimpa tubuh Uramichi. Untunglah dengan cepat Usahara menggunakan telapak tangannya untuk melindungi kepala Uramichi agar tidak terbentur langsung dengan lantai.


"U-uramichi-san.." wajah polos Uramichi yang kini menatap lurus kearahnya membuat Usahara salah tingkah. Ia segera bangun dari atas Uramichi dan membantu seniornya itu untuk duduk. "Apa Uramichi-san tidak apa-apa?" tanya Usahara.


'Tidak apa-apa bagaimana? Jantungku berdebar sialan.' umpat Uramichi dalam hati. Entah kenapa jantung Uramichi berdebar ketika melihat wajah Usahara yang ternyata tampan dilihat dari dekat.


Sementara dua orang itu masih dalam kecanggungan Kumatani malah menatap smartphonenya sendiri, melihat fotonya dengan Nekota saat masih remaja. Apa ia masih bisa berharap hubungannya akan baik-baik saja kedepannya dengan Nekota setelah menyatakan perasaannya ia malah ditolak? Ia tidak yakin akan hal itu.




T
B
C

Kucing Dan BeruangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang