Part 8

49 8 4
                                    

Kumatani sebisa mungkin lebih sering menyibukkan diri. Hari-hari biasa ia akan bekerja dan setelah jam kerjanya usai ia akan langsung pulang membuat rumah kucing untuk kucing-kucing jalanan agar tidak kehujanan. Benar-benar pemuda berhati lembut bukan? Siapa yang menyangka pemuda yang terkenal sebagai berandalan semasa ia masih pelajar itu ternyata memiliki hati selembut itu?



"Kumatani bisa ikut aku sebentar?"



Sosok yang belakangan ini dihindarinya tiba-tiba datang. Kumatani yang hendak pulang harus diseret oleh Nekota pergi menjauh.



"Kita mau kemana Nekota?"



"Bantu aku Kumatani, kumohon!"



.


Kucing peliharaannya tidur seharian dan tidak bergerak sama sekali. Nekota meminta bantuan Kumatani karena pemuda itu pasti lebih berpengalaman menangani kucing. Tidak ada dokter hewan terdekat disini dan anak Nekota seharian menangis karena tidak bisa bermain dengan kucingnya.



"Kau sepertinya kurang memperhatikan makanan apa yang kau berikan pada kucingmu. Ubah pola makan kucingmu mulai sekarang Nekota."



"Seperti manusia saja."



"Jika kau tidak mau memeliharanya dengan benar maka lebih baik tidak memiliki hewan peliharaan sekalian." Kumatani mengambil kucing itu kepelukannya. "Aku akan merawatnya beberapa hari ini, aku harap kau mau berpisah dengan kucingmu untuk beberapa hari ini saja."



Anak Nekota menghapus air matanya. "Apa dia bisa sembuh?"



"Tentu saja bisa jika kau membiarkanku merawatnya."



Anak itu mengangguk. "Tolong sembuhkan kucingku oniichan."



"Baiklah, sekarang berhenti menangis oke?"



"Uhmmm!"


Nekota hanya menyimak percakapan antara anak dan sahabatnya tersebut. Anaknya yang terkenal pemalu dan penakut itu ternyata cukup berani bicara pada Kumatani. Mungkin karena Kumatani kerap berkunjung anak itu jadi berani padanya.



"Ah iya! Papa! Tadi mama telfon katanya papa meninggalkan kunci bar di kamar mama!"



Bagai ada ratusan jarum yang menusuk dada Kumatani mendengar ucapan terakhir bocah tersebut.



"Ah iya nanti papa ambil kesana. Ano..Kumatani? Kenapa?" tanya Nekota ketika melihat Kumatani menundukkan wajahnya.



"T-tidak apa-apa..ah aku harus segera merawat kucing ini jadi aku akan pulang dulu." balas Kumatani sebelum dengan tergesa meninggalkan rumah Nekota.



"Kumatani.." gumam Nekota yang hanya bisa membiarkan Kumatani meninggalkan rumahnya tanpa menoleh lagi kebelakang.





T
B
C

Kucing Dan BeruangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang