Kucing Dan Beruang

Part 11

Untuk saat ini hubungan Kumatani dan Nekota telah membaik. Mereka sepenuhnya melupakan kejadian yang telah berlalu. Kumatani kerap kali datang ke rumah Nekota begitupula sebaliknya. Anak Nekota juga sangat akrab dengan Kumatani karena mereka sama-sama pecinta kucing.

"Papa apa aku bisa punya mama lagi?" tanya sang anak sehingga Nekota langsung menyemburkan air yang ia minum.

"Hei memangnya kau mau menerima mama baru? Sebelumnya saja bahkan kau tidak mau lepas dari mamamu Matataro."

"Aku mau asal mama yang aku pilih yang papa nikahi."

Perkataan sang anak membuatnya terkejut, darimana anaknya belajar hal-hal seperti ini?

"Memang kau kenal dimana  mama pilihanmu itu?"

"Dari papa kan? Aku mau Kuma-nii yang jadi mamaku."

Hening

"Haaa??!! Yang benar saja!"

"Memangnya kenapa papa?"

"Kumatani itu laki-laki jika kau lupa Taro."

"Tidak apa-apa kan?"

Nekota menghela nafas. "Setidaknya panggil daddy atau tou-chan saja."

Anak Nekota tersenyum. "Berarti papa mau ya menikah dengan Kuma-nii?"

"Eh? Y-yah..bagaimana ya.."

"Harus mau!"

"Oi jangan memaksa, iya kalau Kumatani mau."

Dari percakapan itu saja terlihat bahwa Nekota sebenarnya tidak keberatan berhubungan dengan Kumatani namun sekali lagi, ia hanya tidak mau pemuda itu hidupnya makin sulit jika hidup bersamanya.

"Papa menyukai Kuma-nii kan?" tiba-tiba anaknya melontarkan pertanyaan seperti itu.

"H-ha?! Anak kecil jangan membicarakan hal yang dialami oleh orang dewasa!"

Anak itu hanya tersenyum dan meninggalkan papanya. Acara favoritenya di televisi akan segera dimulai.

Sepeninggal anaknya Nekota kembali berpikir. Apa ia bisa membangun sebuah hubungan dengan Kumatani? Mungkin saja di awal ia bisa namun ia tidak tau di masa yang akan datang. Ia tidak bisa hanya dengan mengandalkan penghasilan dari bar nya saja bukan? Tidak setiap hari bar miliknya ramai pengunjung.

"Apa aku harus mencobanya ya?"

"Coba apa Nekota?"

Nekota langsung terlonjak kaget ketika sosok Kumatani tiba-tiba muncul.

"K-kenapa kau tiba-tiba ada disini Kumatani?!" seru Nekota.

"Bukankah kau sendiri yang bilang jika mau datang langsung masuk saja? Kau sendiri yang memberiku kunci rumahmu."

Nekota bahkan hampir melupakan hal itu.

"Jadi apa yang mau kau coba?"

"I-itu.."

T
B
C