Jangan pergi lagi

7 1 0
                                    

   Hari itu dimana saat saat yang ku nanti datang...sebuah sepatu hitam melangkahkan kakinya tertuju pada tempat dimana aku berdiri. Senyuman yang tak pernah hilang sejak tiga tahun yang lalu membuatku turut tersenyum membalas nya. Aku menyambutnya dengan rentangan tangan, mendekapnya erat sarat dengan kerinduan yang melekat. Akhirnya sang merpati kembali pada pasangan nya....
       "Saya merindukan kamu"
Ucapannya yang tak ku bantah karena aku juga merindukan nya.
    Kita pulang ke rumah yang sebenar nya.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
•Flashback

Hampir 80% Orang berkata bahwa hubungan jarak jauh itu tidak akan bertahan lama. Jujur aku pun ragu saat itu, tetapi dia meyakinkan bahwa kita bisa mengubah persepsi mereka.

Orang yang ku kenal sejak 7 tahun lalu lama nya, dengan banyak drama yang kita lewati bersama, 3 tahun terakhir dia membuktikan bahwa ia ingin lebih dari sekedar teman, dan aku tidak dapat menolak nya karena aku juga merasakan apa yang dia rasakan.

Tidak lama dari itu, ia berucap...

"Maaf, tapi besok saya harus pergi ke luar negeri untuk 3 tahun"

Duarrr....

bukankah itu menyebalkan? baru saja ia meminta ku untuk menjadi kekasihnya tetapi kini ia ingin meninggalkan ku sendiri?

"maksud kamu apa? kamu ingin meninggalkan aku di sini sendiri? setalah kita resmi?" aku tentu saja memberanikan diri untuk bertanya

"maaf tapi saya melakukan ini agar kamu tidak di miliki siapa siapa selain saya"

selalu saja seperti ini, dia membuat pipi ku memerah untuk itu.

"Ya sudah mau bagaimana lagi kan, mungkin kamu ada urusan penting di sana" meski tidak rela tapi aku tidak boleh egois bukan

"ya, saya ada urusan pekerjaan. Kamu tidak keberatan kan?"

"tidak, lakukan saja. aku tidak ada hak untuk melarang mu untuk itu bukan"

"tidak, jika kau tidak mengizinkan... saya akan di sini"

"tidak, kau harus pergi. aku tidak apa"

Ia tersenyum "kau tau apa yang membuat saya mencintai mu?"

"Apa? Bawel ku?"

"Itu salah satu nya, tapi ini adalah yang utama.. kau selalu mendukung saya melakukan apa yang saya lakukan"

"Bukan kah wajar?"

"Tidak, tidak semua orang dapat menghargai apa yang pasangan nya lakukan"

"Kenapa begitu ya? Padahal di setiap hal itu pasti ada pengorbanan dan alasan yang kuat. Termasuk kamu! Kamu tidak mungkin pergi ke luar negeri untuk menikahi bule sexy di luar sana kan?!"

"Hahahaha kamu terlalu cemburu, tidak mungkin aku melakukan itu Starla"

"Tentu saja aku cemburu, kau kan kekasih ku"

Tidak salah bukan aku berucap begitu?.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Kini kita sedang di halaman belakang rumah nya, setelah membereskan barang yang terdapat di dalam kopernya.

Aku tak bisa sama sekali memalingkan tatapanku dari nya, aku sangat sangat merindukan nya.

Dia menatap ku balik, dengan senyuman nya aku pun tersenyum juga lantas dia berucap,

     "Senyuman mu indah, jadi jangan sekali coba coba memberikan itu pada orang lain selain saya"
  Lihat lah, bukan kah sekarang dia terdengar egois?
 
"Kamu ini?!, memang nya kenapa jika aku tersenyum pada orang lain? Kamu cemburu?"
  Menatap nya sangat Curiga
 
"Lebih!...lebih dari sekedar cemburu"
  Ujar nya membuang muka, rupanya ia kesal
Hahha ada ada saja dia, sikap nya saat ini tidak cocok dengan umurnya yang sudah tua itu

"Tidak usah sok kesal, tampang mu itu sudah tua"
   Ujar ku menggoda
  
"Hei! Sejak kapan umur 26 tua?!"
   Protesnya
  
"Sejak tuan muda Ardhan cemburu pada senyuman"

"Sudah ku bilang aku tidak cemburu, tapi lebih dari itu"

"Memang ada kata yang menggambarkan kecemburuan lebih mu itu?"

"Tidak ada sih, tapi jika ada sudah ku pastikan bahwa penciptaan nya adalah aku"

"Sungguh, aku tidak mengerti akan perkataan mu itu"
  Berpangku dagu ku menatap nya

"Beginilah"

"Beginilah apa?!"

"Beginilah kamu, bagaimana ingin menjadi nyonya besar dirwantara jika bodoh seperti ini"

"Apa?! Kau baru saja mengatakan ku bodoh? Hei sepertinya kau pikun, karena orang yang kau ucap bodoh ini adalah lulusan S2 sarjana ekonomi?"

"Starla...tidak baik bersombong diri seperti itu dengan profesor seperti ku"

"ASTAGA!! ARDAN RAHAGA DIRWANTARA!! JANGAN KABUR KAU!"
Ia melarikan diri setelah mencoba mengejek ku.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
    Cinta, mungkin tanpa ku ucap Ardan sudah tau bahwa aku mencintai nya bukan? Karena jika tidak, 3 tahun itu sangat amat tidak bermakna.

   Mencintai itu bagiku adalah sebuah penantian yang setia, Di mana sebenarnya kamu mempunyai pilihan lain tapi kamu memilih untuk tetap dengan apa yang kamu mulai sebelum nya. Cinta itu pengorbanan,karena bukan cinta jika tidak ada pengorbanan, bukan tentang pengorbanan nyawa tetapi pengorbanan waktu mu, aku dan Ardan meski kita jauh tapi kami saling mengorbankan waktu untuk saling berbicara karena di hubungan LDR itu yang penting adalah komunikasi nya.

Mengalahkan ego untuk saling berpendapat, bukan untuk saling mengumpat.

Ardan, jika kau membaca ini "aku mencintaimu"

Random CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang