🚫 kalimat kasar & kekerasan."Malaikat maut sepertinya memberikan tugasnya kepada kita untuk mencabut nyawa seorang Mark Lee kali ini".
Huang Renjun
"Terkadang seseorang harus menjadi jahat untuk melindungi yang ia sayangi".
Lee Haechan
Entah keajaiban ataupun sebuah masalah untuk Haechan, secara tidak sengaja ia dan Renjun bertemu seseorang yang menjadi sumber masalahnya hari ini. Mark Lee, pemuda itu kebetulan lewat saat ia berusaha mengejar Renjun yang mengamuk ingin mencari Mark.
"Malaikat maut sepertinya memberikan tugasnya kepada kita untuk mencabut nyawa seorang Mark Lee kali ini". Ucapan dingin Renjun membuat ekspresi Haechan ketar ketir, takut jika pemuda Huang itu benar-benar akan menghabisi Mark.
Apalagi saat Renjun menghampiri Mark dan langsung menendang perut pemuda itu hingga Mark terjatuh ke aspal.
"Hey apa masalahmu?!". Ucap Mark berteriak marah, setelah berusa bangkit dari jatuhnya.
"Aku tidak ada masalah denganmu, tapi kau sudah mencari masalah karna sudah menghancurkan masa depan seseorang". Renjun sepertinya kerasukan, itulah yang Haechan pikirkan saat dengan cepatnya pemuda Huang itu sudah kembali menjatuhkan Mark dengan tamparannya.
"Renjun tenangkan dirimu!. Kau akan mendapat masalah karna melukai orang". Ucap Haechan berusaha menenangkan.
"Lepaskan aku Haechan!. Setidaknya biarkan aku membuatnya sekarat".
"Lee Haechan". Gumam Mark pelan, tapi itu dapat di dengar oleh dua pemuda rusuh yang berdiri di depannya.
"Iya, dia Lee Haechan yang sudah kau hancurkan masadepannya". Jawab Renjun sarkas.
"Haechan". Mata Renjun dan Haechan melebar saat melihat Mark yang kini memeluk kaki Haechan sambil menangis.
"A-apa yang kau lakukan Ma-mark sunbae?". Ucap Haechan terbata.
"Maaf, maafkan aku Haechan. Aku tidak bermaksud melakukan itu". Renjun memutar bola matanya malas.
"Woahh kau sangat hebat jika menjadi aktor Mark sunbae, tapi sayangnya kita tidak sedang melakukan pembuatan film, jadi berhentilah berpura-pura". Ucap Renjun malas, lalu mendorong Mark hingga membuat pelukannya di kaki Haechan terlepas.
Haechan?. Pemuda itu diam dengan batin yang berperang untuk menanggapi hal ini, apakah ia harus mengikuti apa yang Renjun lakukan, yaitu membalaskan dendam dengan menghabisi Mark, ataukah mendengar penjelasan seniornya itu dan memaafkannya jika perlu.
"Renjun, tenanglah. Biar kita dengar dulu alasan Mark sunbae sampai melakukan ini". Ucap Haechan sambil menahan kepalan tangan Renjun yang akan pemuda itu layangkan untuk kesekian kalinya.
"Tap-
"Kita tak boleh menghakimi dengan kekerasan Renjun. Kita sendiri akan terkena masalah jika sampai terjadi sesuatu pada Mark sunbae". Ucap Haechan berusaha meyakinkan Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need A Rest
FanfictionTuhan.. Rasa sakit yang tak terduga mengapa selalu datang di hidupku?. Seolah aku merasa dunia memang tidak adil untukku. Terimakasih untuk mereka yang kau kirimkan untuk menghibur laraku. Namun rasa lelah juga tidak dapat aku abaikan. Aku Butuh Is...