Bora bangun agak lewat disebabkan semalam dia terlalu penat.
" Sleep well~ " Kata Renjun sebelum menarik selimut menutupi badan Bora
Renjun keluar dari biliknya dan dia terus menuju ke dapur lalu masak sarapan pagi untuk mereka berdua.
" Uuhh.. Renjun-ah…. " Bora yang dalam keadaan mamai melangkah masuk ke kawasan dapur dengan terhuyung-hayang
" Good morning princess. " kata Renjun yang sibuk memotong tomato
" Morning… awak masak apa? " tanya Bora
" Breakfast. " Jawab Renjun membuatkan Bora mencebik, tidak puas hati dengan jawapan yang diberikan
" Cold. " kata Bora sebelum menghentakkan kakinya lalu masuk ke dalam biliknya dan bilik Renjun lalu membersihkan diri
•••
Bora sibuk membaca komik yang baru dibelinya semalam sementara Renjun menyusun barang perhiasan rumahnya agar kekal rapi.
" Mianhae~ semalam saya sepahkan. " kata Bora sambil memeluk Renjun dari belakang
" Gwenchana, tapi lepas ni pastikan awak susun balik. " kata Renjun dengan senyuman di bibirnya
" Tak janji! " kata Bora lalu melepaskan pelukannya
Renjun menuju ke rak buku dan dia mencari buku yang ingin dibaca sementara Bora masih sibuk menilik barang perhiasan Renjun yang baru sahaja di kemas tadi.
" Renjun-ah… " panggil Bora
Renjun mendekati Bora dan pinggangnya dirangkul.
" Hmm? " tanya Renjun
Bora mengambil sebuah gambar dan dia memandang foto yang terdapat di dalamnya.
" Gambar ni, gambar siapa? Keluarga awak? " tanya Bora
Dahi Renjun berkerut.
" Gambar yang mana satu? " tanya Renjun
" Gambar yang dalam frame dekat atas meja ni la, dekat meja ni ada satu frame je kan. " kata Bora
" Cuba… awak terangkan dekat saya gambar tu macam mana. " arah Renjun
" Uhm ada sebuah rumah besar. Lepastu ada gambar awak, usia awak macam belasan tahun lepas tu ada seorahg perempuan yang muka dia macam Jun Xie unnie and then lagi sorang perempuan… muka dia macam Cik Wang Xinyi. " jelas Bora dengan kerutan di dahinya
Dada Renjun berombak. Nafasnya laju dan tidak terkawal.
" Rumah tu, tembok dia warna coklat ke? " Tanya Renjun
" Yup. Macam istana. " kata Bora
Renjun tiba-tiba merampas frame tersebut dari tangan Bora menyebabkan Bora terkedu dengan kelakuan Renjun yang berubah secara tiba-tiba.
Tepat pada waktu itu, Jun Xie masuk ke dalam dan dia memanggil Renjun.
" Huang Renjun- " Kata Jun Xie sebelum dia memandang wajah Renjun yang bengis akibat kemarahan yang teramat
" Wae? Korang bergaduh ke? " tanya Jun Xie kepada Bora namun Bora menggeleng
Dia pun tak tahu apa yang mencetuskan perangai Renjun berubah secara drastik.
" Jun Xie, wanna explain about this picture? " kata Renjun
Jun Xie mendekati Renjun namun Renjun bersuara.
" Dont you dare to come near me. " kata Renjun dan Jun Xie berhenti
" Awak cakap gambar dalam frame ni gambar pemandangan, awak tipu saya… " kata Renjun
" Renjun, listen- " kata Jun Xie namun dipotong akibat Renjun menjerit
" HOW DARE YOU LIE TO ME!! AWAK MEMANG NAK SEMUA ORANG TAHU KE YANG SI BUTA NI ADA KELUARGA!? Oh… keluarga yang buang si cacat ni… " kata Renjun
Bora yang berada di belakang Renjun terketar. Ini kali pertama dia nampak Renjun marah.
" And then what!? Sampai bila awak nak sorokkan semua ni!? Bora even tak tahu pasal asal usul awak, kisah silam awak! Awak tak- " kata Jun Xie sebelum dipotong lagi
" She doesn't need to know! No one needs to know about my past! " kata Renjun
" Selfish. Awak pentingkan diri sendiri! Awak terlalu nakkan orang faham perasaan awak tapi awak tak pernah fikir hati orang lain! I'm tired! " kata Jun Xie sebelum keluar dari rumah itu
Renjun pula menghempaskan frame itu ke lantai dan dia terus masuk ke dalam bilik dan pintu ditutup dengan kuat.
Bora hanya mampu berdiri tegak di situ dan menenangkan ditinya yang masih dalam keadaan terkejut.
" What actually happened…. " katanya
- Tbc -
a/n : wohoo apa jadi gais lepas tu? Cer teka eheiii
Thanks for reading 💗💗
YOU ARE READING
⋮ ៚ sᴀʀᴀɴɢ ↺ ʜᴜᴀɴɢ ʀᴇɴᴊᴜɴ ꒰ ✓ ꒱
Fanfic҂৲ renjun fanfic : ❝Tak semestinya kita perlu sempurna untuk mencintai seseorang❞ ❝Tak semestinya orang yang sempurna sifatnya akan mencintai kita sepenuh hati.❞ ❝Kadang kala, mereka yang mempunyai kecacatan lebih memahami diri kita berbanding orang...