2🍂hello my ex

4.8K 428 89
                                    

Ini waktunya untuk saling melupakan , aku yang akan pergi...







My ex

Hari itu , dengan langkah tanpa terburu buru . Jimin berjalan dengan ringan . Siapa yang akan menyangka bahwa dia adalah park Jimin si cantik yang di perebutkan pihak atas dan para gadis ?.

Kali ini dia hanya memakai celana bahan dan kaos yang di pakaikan outer kemeja kotak yang kebesaran di tubuhnya, tak lupa kacamata dengan bingkai bulat yang setia menemaninya sekian tahun.

Jimin berubah sekarang, jika teman teman kampusnya melihat dia yang sekarang apa mereka masih mengenalinya ?.

Jimin dulu suka merawat tubuhnya , kulitnya bersinar terang , mata cantiknya setia memakai softlens di saat tertentu , polesan make up yang tidak terlalu tebal , pelembab bibir menambah kecantikannya, tak lupa Jimin selalu mengganti gaya rambut. Tapi Jimin yang sekarang tak ubahnya pria biasa , tak ada lagi barang bermerk melekat di tubuhnya, rambutnya yang selalu berubah warna walau terkadang suka warna blonde, sekarang hanya hitam yang setia menemaninya .

hari itu saat Jimin dengan enggan melangkah mendekati halte bus . Seseorang menabrak pundak Jimin , hingga membuat pria mungil itu terjatuh .

"Kau itu tidak bisa jalan dengan benar ya ?!".

Jimin yang di tabrak , tapi Jimin hanya membungkuk dan meminta maaf.

"Pak tua. Kau harusnya minta maaf padanya , kenapa kau malah menyalahkan dia ?". Ada suara yang membuat Jimin mengangkat kepalanya , melihat sekilas sosok teman sekantornya yang sangat dia kenal sudah berdiri disampingnya , pria itu menatap wajah orang yang menabrak Jimin tadi dengan tatapan kesal .

"Sunbae ?". Suara Jimin tercekat .

Pria yang lebih dewasa merasa kesal mengendurkan dasinya lalu Mendekati sosok Sunbae Jimin itu, ekspresinya tak kalah menantang. Sementara pria pucat dan tampan itu hanya diam tanpa sedikitpun takut padanya .

Malah Jimin yang sekarang gusar . Tangan mungilnya menariki kemeja pria pucat itu . "Yo. Yoongi Sunbae , Sudah lah . kita akan terlambat".

Tak menghiraukan panggilan Jimin, pria bernama yoongi itu berbicara lagi . "Kalau kau punya mata pergunakan dengan baik! Pergi dari sini sebelum aku menghancurkan tulangmu dan membuatmu tidak bisa berjalan".

Geraman tertahan dari Yoongi membuat pria yang lebih tua itu sedikit takut . Dia melangkah pergi dengan cepat , sementara Jimin mengerjap bingung . Tangan kecilnya menggaruk kepala yang tidak gatal .

Yoongi menoleh sebentar , rambut berwarna honey coklatnya berterbangan karena angin .

"Yoongi Sunbae , terimakasih".

Melihat Jimin yang masih menundukkan kepalanya membuat tangan Yoongi meraih tangan mungil itu mengajak Jimin untuk melangkah lagi karena bus yang mereka tunggu sudah datang. Jimin hanya diam saat tangan putih itu menyelimuti tangan mungilnya . Setelah menempelkan kartu sebanyak dua kali di mesin dalam bus mereka masuk mencari kursi paling belakang . Seperti itu setiap harinya .

Walau Jimin bingung, karena secara tidak langsung yoongi yang membayari , bukan sekali dua kali uang transportnya di bayarkan . Tetapi setiap kali Jimin ingin mengembalikan uang, pria dingin itu terus menghindar , bahkan kadang pura pura tidak mendengar jika Jimin mulai membahas masalah uang.

"Kau naik bus lagi Sunbae ?".

"Menurutmu?".

"Kupikir kau memiliki mobil". Celoteh Jimin pelan memainkan ujung kemejanya .

Pria pucat itu tersenyum manis tak ingin menjawab jimin, lalu dia meraih headset dari dalam tasnya . Sebelah headset dipakai di telinganya , sebelah lagi dia pakaikannya pada sebelah telinga Jimin. Meski terkejut Jimin menerima saja perlakuan pria itu . Satu bulan belakangan ini yoongi memang sering membantunya, dan Jimin merasa aman jika ada yoongi.

he is my ex✅(jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang