6🍂Its really hurt me

5K 408 119
                                    

"Sama seperti orang bodoh , mengapa aku tidak bisa melupakanmu ? Jika aku tertidur maka tangisku akan menjadi tawa. Seperti orang yang bodoh, sama seperti orang yang Bodoh".


My ex



"Eomma".

Jimin berjalan gontai sepulang bekerja . Entah mengapa dia ingin menangis lagi . Padahal dia sudah mengusahakan segala cara agar tangisnya berhenti .

Sang ibu yang sibuk merajut dengan kacamata bertengger di hidungnya melihat sebentar anaknya yang kini sedang melepas sepatu dan menghampirinya . Jimin menaruh tas punggungnya , kemudian duduk di sebelah ibunya .

"Kau sudah makan ?". Tepat lima tahun berlalu dan ini pertama kalinya , seorang park Eun Kyung menanyakan itu lagi.

Jimin tak menjawab , dia membaringkan tubuhnya lalu tidur di pangkuan ibunya . Jimin tidur menyamping menghirup aroma sang ibu yang menenangkan . Tangan kecilnya meraih satu tangan nyonya Park , menaruh tangan itu di kepalanya meminta untuk ibunya membelai rambutnya. Biasanya ibunya akan marah jika sedang mengerjakan sesuatu, malam ini sang ibu terlihat biasa saja dan malah menurutinya , setelah menaruh alat rajut di sebelahnya .

"Ini nyaman". Gumam si cantik .

Melihat wajah anaknya yang sembab membuat hati seorang ibu pasti tersentuh .

"Ada yang mengganggumu di tempat baru ?". Tanya nyonya Park to the point.

"Aniya".

"Katakan pada eomma . Siapa yang berani mengganggumu".

"Iya. Ada yang mengganggu ku. Ini sangat menyebalkan".

"Ya!!! Kau punya tangan pakai tangan mu ini! Pukul dia dengan keras!". Tangan kecil itu di genggam ibunya, "ahhh kenapa tanganmu bisa sekecil ini sih?".

Jimin tersenyum mendengar gerutuan sang ibu. "Itu juga kadang aku tanyakan . Sebenarnya aku mirip siapa ? Appa dan eomma tinggi. eomma sama dengan Hoseok Hyung . Aku mirip siapa? . Eomma coba jujur, apa aku punya ayah lain ?".

Niat bercanda Jimin malah mendapat delikan mata dari ibunya. "yakkk mulut mu !".

Jimin terkekeh . Namun setidaknya candanya mengembalikan mood yang buruk.

"Kau mirip nenekmu, ibu dari ayahmu, nenekmu itu sangat cantik . Dan juga sangat baik".

Dan percakapan itu berlanjut menceritakan nenek dan kakeknya . Serta sang ibu yang setia menjadi pencerita untuk anaknya yang Sesekali menguap hingga Jimin tertidur di pangkuan nyonya Park. Jimin lupa harinya yang berat , Jimin lupa sakitnya mendengar Jungkook akan menikah lagi, dia tertidur dengan damai dalam belaian ibunya.



🍁🌼



Masih terlalu pagi dan sosok Jong-suk mengejutkan seorang park jimin. Entah bagaimana pria itu duduk di samping ranjangnya . pria berkulit putih itu benar benar ada di hadapannya sembari memangku rahang pada punggung tangan.

Jimin seketika tersentak dan mundur . Bahkan mengatur nafasnya karena terkejut .

"Aku mengagetkanmu ya ?". Tanya pria itu.

"EOMMAAAAAA!!!". Jimin berteriak, tangan kecilnya menghempaskan selimut lalu berlarian keluar kamar.

Sedangkan yang di cari sedang bersantai dengan ayahnya di ruang tamu . Mereka berdua terlihat menikmati teh .

"Ah . wae Jimin? kenapa kau berteriak?!". Tangan nyonya Park terangkat menggosok telinganya sendiri. Jimin tiba tiba kembali seperti saat kecil dulu , suka mengeluarkan suara cempreng saat marah .

he is my ex✅(jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang