"Aku terus berbicara pada diriku sendiri untuk berhenti . Namun semakin ku coba aku sadar. Aku semakin terluka dari dalam".
My ex
Keluarga adalah rumah paling aman untuk kita pulang , saat rumah kita tidak tidak bisa memberikan rasa itu ,Maka tidak ada yang bisa menjadi pelindung .
Jimin dan keluarga , mengenyahkan keresahan hati. Dia memulai lagi untuk bersemangat , dia sudah menuliskan moto hidup bahwa kesederhanaan juga tidak masalah .
Ibu ayah dan kakaknya ada , mereka akan selalu ada untuknya dari sekarang jadi dia tidak takut lagi. Namun untuk jujur mengenai keadaanya Jimin tidak sanggup. Dia sudah terbuai , dia sudah merasakan kenyamanan memiliki keluarga kembali ,dan dia tidak ingin keluarganya mengkhawatirkan dirinya terlebih sang ibu yang sudah mulai merubah sikapnya .
Jimin sudah bertekad , dia akan bekerja dan mencari uang . Dia akan sembuh , semua berjalan dengan baik jika bisa keluarganya tidak perlu tau .
Hari ini sebelum mencari pekerjaan sore nanti , Jimin membantu ayahnya bekerja menjual buah. Senyuman manis pria cantik itu tak pudar . Dia tidak perlu lagi menggunakan kacamata , meski kaca matanya sebenarnya hanyut entah kemana , dia masih memiliki kaca mata lamanya . Dia merasa bersalah pada Yoongi karena menghilangkan pemberiannya . Meski melihat orang lain dari jarak jauh dia tidak bisa setidaknya dia tidak perlu membaca. Dan saat ini Yang Jimin lakukan adalah sebuah strategi berjualan .
Dia tidak memakai baju yang lusuh , hanya mengenakan kaos kebesaran, helai Surai hitamnya di tata begitu rapi , dia juga terlihat mengenakan lip gloss berwarna Cherry . Bukan keinginannya sebenarnya . Itu sang ibu yang menginginkannya . Setidaknya jika tidak bisa mencari suami baru , Jimin dengan paras rupawannya harus dimanfaatkan untuk berjualan . Jimin setuju , malah dia bersemangat jika ibunya memperhatikannya dan mengarah pada hal positif .
Tentu , itu strategi yang berhasil. Suara khas penuh kelembutan mengajak para ibu rumah tangga di sekitar komplek tempat ayahnya menghentikan mobil pick up berisi buah.
Jimin terlihat sangat antusias . Sementara sang ayah tersenyum melihat anaknya yang sangat cantik itu bersemangat . Tuan Park berharap hasil penjualan hari ini ada lebih banyak uang untuk membelikan Jimin suplemen . Anaknya terlihat sangat kurus , jika minum sedikit obat penggemuk Jimin pasti akan lebih baik lagi .
"Ayo ayo ayo buahnya! Buah segar buah segar! . Nyonya coba lihat apa kau pernah melihat buah sesegar itu ? Mari mampir sebentar".
Bujuk rayu jimin berhasil membawa beberapa pelanggan . Dan ayahnya yang akan membungkus kan buah sementara Jimin melakukan tawar menawar dengan senyuman indah .
Sesekali tuan Park melihat anaknya , dia bahagia jika Jimin seceria ini , dia Sangat bahagia jika jiminnya baik baik saja . Senyuman itu memang selalu terlihat tapi tuan Park tidak pernah tau luka hati Jimin .
"Aku beli sepuluh kilo jeruk".
Sebuah suara mengejutkan Jimin , matanya melihat sebentar wajah yang tidak asing dengan senyuman Malaikat yang di milikinya .
"Ohhh Hyung". Jimin tersenyum menyapa .
"Sepuluh kilo jeruk Jimin . Ah dan sepuluh kilo apel juga".
Terdiam mengedipkan matanya Jimin seolah memproses , itu terlalu banyak menurutnya.
"Jimin". Kata pria itu lagi melambaikan tangannya di depan wajah cantik itu .
"Nde Jong suk Hyung". Jimin tersenyum pada ayahnya yang sedari tadi terdiam melihat anaknya berpandangan dengan pria tampan Itu .
"Nak, Nanti bantu tuannya bawa ke mobil". Tuan Park tersenyum memilih buah jeruk . "Kau beli begitu banyak tuan ?".
KAMU SEDANG MEMBACA
he is my ex✅(jikook)
FanficJimin di pertemukan kembali dengan Jungkook setelah lima tahun perceraian mereka. Siapa yang menduga bahwa selama ini CEO di perusahaan tempat nya bekerja dalam satu bulan ini adalah mantan suaminya ? . Sedangkan jungkook yang tau mantan istrinya be...