12🍂love is punishment

5.7K 354 121
                                    

'cinta adalah sesuatu yang mencuri kehidupan dan air mata'

my ex

mendengar apa yang di beritakan seokjin membuat jungkook tak dapat bergerak. padahal ini satu satunya harapan agar jiminnya bisa bertahan dan melanjutkan hidup dengan bahagia .

'hasilnya tidak cocok jungkook , kita tetap harus menunggu pendonor lainnya'.

jungkook menghela nafas nya yang memberat satu kali lagi , jungkook tidak tahu harus bagaimana . ini sulit untuknya , ketika dia sudah bertekad untuk mendonorkan hatinya , takdir berkata lain . dia sudah berusaha sejauh ini agar jimin bisa hidup lebih lama dan menikmati kehidupan yang sempat terlewatkan dengan bahagia .

seseorang mengetuk pintu kantornya , itu adalah namjoon yang membawa berkas baru untuk di pelajari dan di tanda tangani olehnya. melihat keadaan jungkook yang terlihat kacau namjoon berjalan mendekat .

"lanjutkan lagi nanti jungkook , kau butuh istirahat . pergilah makan siang . atau temui jimin . aku akan membawakan berkasnya nanti kerumah sakit".

itu solusi terbaik , namjoon bisa melihat bagaimana jungkook terlihat tidak berkonsentrasi dan sangat frustasi saat ini.

jungkook menegakkan tubuhnya lalu bergerak berdiri meraih tas dan jasnya dengan lemas. "terimakasih hyung. aku akan menghubungimu nanti".

namjoon menepuk pundak jungkook , "kau harus kuat maka jimin juga akan kuat jungkook . jangan lemah dan jangan terlihat kacau". dan pria yang lebih muda mengangguk kemudian tersenyum tipis melangkahkan kakinya keluar ruangan. meninggalkan namjoon yang masih bediri di sana memandang kepergiannya.

pria itu , di luar sana hanya menunduk lemah ketika beberapa karyawan hormat padanya . jungkook seperti sedang merasa tidak ingin tersenyum sekarang .

setelah memasuki lift jungkook hanya diam dan tak menekan tombol , alhasil satu karyawan menekankan tombol lantai sembilan , sementara satu karyawan lain menyenggol siku temannya , melihat keadaan atasannya itu seperti manusia berjalan tanpa nyawa . sampai di lantai yang mereka tuju pada akhirnya mereka memutuskan untuk keluar setelah membungkuk hormat pada jungkook walaupun pria itu tak membalasnya .

seseorang masuk ke dalam , itu dong yeon yang juga akan ke lobi dan keluar sebentar untuk makan siang . namun pandangan pria muda itu terlihat kesal karena tau harus satu lift dengan jungkook. tapi dia tidak ada pilihan lain lagi.

dalam lift tersebut sesekali dong yeon melirik jungkook yang hanya diam bahkan sepertinya tidak tau ada dong yeon di sana .

"kalau saya tau bahwa anda adalah Mantan suami jimin hyung , dari awal ketika anda menyiksa dan tidak mempercayai dia, saya akan memukul anda tidak perduli jika saya harus keluar dari perusahaan ini".

setiap kalimat yang dong yeon ucapkan di dengar jungkook dengan baik, namun pria itu hanya mendengar dengan seksama tanpa mau berkomentar.

"anda tidak tau kan kerja keras jimin hyung dulu?di setiap kesulitannya dia berusaha melakukan yang terbaik . saya tidak pernah menyangka orang seperti anda membuat jimin hyung harus meratapi sendiri kesedihannya".

jungkook hanya merapikan jasnya lalu mengendurkan dasinya . dia tidak ingin bertengkar atau berdebat sekarang , memang apa yang terjadi adalah kesalahan, tetapi jimin turut andil dalam kesalahan ini .

"kwak dong yeon ssi".

terkejut karena sejak tadi jungkook tidak membalasnya , dong yeon mendengar suara mengejutkan dari atasannya yang tiba tiba bersuara dan terdengar tidak marah sama sekali.

"terimakasih sudah mau berteman dan menjaga jimin selama ini . dan aku berharap kau tidak mencampur lagi urusan pribadi dan pekerjaan".

jungkook tidak melihat raut wajah sebal dong yeon ketika pintu lift terbuka . pria pemilik perusahaan itu melangkahkan kakinya keluar dengan begitu santai dan ekspresi tenang yang tak menunjukkan kegelisahan . sementara dong yeon yang juga keluar dari lift menatap sebal jungkook yang menjauh darinya .

he is my ex✅(jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang