10🍂i do it for you

6.6K 390 51
                                    

'Sesekali Ketika bermimpi aku akan meratap dan menangis dalam tidur ku , sesekali aku akan bergumam tentang rasa cinta ku . Tetapi ketika kau mendengarnya , kau akan berlari menjauh'.


My ex

Tidak tau seberapa lama Jungkook harus diam disana, tidak tau juga sebanyak apa dia menahan amarah dan kesedihan di dalam dirinya .

Nyonya Park dan tuan Park bahkan tidak ada yang mengajaknya berbicara sejak dia datang menggendong Jimin . Tidak ada yang mampu membantu jungkook keluar dari kesedihannya . Tidak ada yang mampu memberi penjelasan bahwa Jimin baik baik saja di dalam sana.

Air matanya kering walau masih ingin menangis , Jungkook sadar sekarang . Semua adalah salahnya , jika saja waktu itu dia tidak mengatakan hal yang mungkin menyakiti Jimin , jika saja dia lebih peka pada setiap hal yang Jimin rasakan . Jika saja, jika saja, dan jika saja. pria itu merasakan kepalanya terasa sangat sakit , Bayangan jimin dan wajah pucat serta tubuh ringkih mampir di Kepalanya. Menambah Pilu luka hati yang tak terlihat.

Sosok Jong-suk keluar dari kamar setelah memeriksa Jimin , mata sipitnya melihat wajah jungkook yang terlihat sangat kuyu. Dia tahu pria itu begitu mengharapkan kabar tentang Jimin yang terbaring lemah di dalam sana. Tidak tau ini hanya menyalurkan kekuatan atau suatu simpati . Jong-suk mengangkat tangannya menepuk pelan pundak bidang Jungkook sebelum akhirnya melangkah pergi.

Hendak ikut masuk mengikuti kedua orang tua Jimin yang membuka pintu . tuan Park terhenti mempersilahkan istrinya untuk masuk lebih dulu. mata teduh Pria itu memandangi wajah kalut jungkook.

"Nak.Kita bicara sebentar ya?". Ajak tuan Park setelah menyentuh lengan jungkook agar tidak masuk ke dalam. Jungkook yang melihat itu tertegun sebentar sebelum akhirnya mengikuti tuan Park melangkah pergi dari lorong.

mereka berdua duduk saling berhadapan di kantin yang tidak terlalu ramai. tuan Park memberikan minuman dingin untuk Jungkook , mencoba untuk tetap tersenyum, meski sebenarnya pria dewasa itu tidak merasa tenang jika belum melihat anaknya. sebagai kepala keluarga beban berat sedang menderanya, ayah mana yang ingin melihat anaknya sakit seperti ini? namun keterbatasan uang yang di hadapinya terasa menyedihkan.

Pria itu sangat ingin marah pada Jungkook Karena mengabaikan permintaanya. Bahkan Jika bisa dia ingin memukul pria di hadapanya. Namun park Ha Kyun tidak akan setega itu, sepenuhnya bukan salah Jungkook, Jika bisa jimin berhak menolak dan tak perlu menemui mantan suaminya ini.

Langit masih menangis entah karena apa, jungkook tidak juga bertanya apa yang hendak di katakan tuan park. mantan ayah Mertuanya itu juga masih diam. Jungkook tahu sesuatu, dia tahu sorot mata pria dewasa itu penuh kesedihan.

"Nak". Sebutan yang selalu Jungkook dengar dari ayah mertuanya membuat jungkook yang tadinya tertunduk mengangkat kepalanya . "appa mohon padamu. bantu Jimin lepas dari bebannya. Apapun yang dia harapkan tolong Lakukanlah meski itu berat bagimu. Jimin sudah melakukan semua ini hanya untuk kebaikanmu. kebahagiaanmu adalah yang utama baginya".

"Appa. aku masih sangat mencintainya. aku sungguh sangat mencintainya. apa gunanya melanjutkan hidupku jika tidak dengan Jimin ? aku tidak bisa".

Tuan Park Sangat mempercayai Jungkook, tidak ada ragu ataupun kebohongan di mata pria itu namun tuan Park tahu pasti mengapa Jimin melakukan ini. Jimin tidak ingin memberikan kebahagiaan Singkat, Jimin dan hati tulusnya tidak ingin Jungkook merasa sedih nanti. ini juga sangat sulit untuk Jimin. Apalagi jungkook akan segera menikah, Jika tahu Jungkook menggagalkan pernikahan hanya karena Jimin, anaknya akan merasa sedih lagi.

perasaan Jimin itu sangat lembut, anaknya tidak akan tega melihat orang lain menderita karena dirinya. akan lebih baik dia yang sakit, akan lebih baik jimin yang terluka. seperti itu anaknya dengan hati baiknya.

he is my ex✅(jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang