Bagian 27

1.3K 252 12
                                    

"Engh.... Mas."
Desah Ical pas tangan Arga dengan nakalnya menyusup ke dalem kolornya dan meremas adek kecil punya Ical. Padahal Ical lagi enak-enak tidur, tapi harus kebangun gara-gara tangan Arga yang gerayangan kemana-mana.

"Aku kepengen Cal."
Bisik Arga di telinga Ical, yang bikin Ical merinding. Udah berbulan-bulan Arga gak main perkosa-perkosaan sama Ical, gara-gara takut anak mereka kenapa-napa kalo Arga main perkosa-perkosan sama Ical. Tapi pas tadi mereka periksa kandungan Ical dan dokter bilang kalo mereka boleh melakukan hubungan intim dengan satu syarat harus pelan-pelan. Dan sekarang waktunya buat Arga melepaskan hasratnya yang berbulan-bulan gak tersalurkan.

"Dokter bilang kita boleh ngelakuinnya."
Arga menjilat telinga Ical dengan sensual yang bikin Ical makin merinding.

"Enghhhh Mas."

"Punya aku udah kagen sama rumahnya."
Lanjut Arga menciumi tengkuk Ical.

"Tapi enghhh pelan-pelan Mas, nanti ahhhh anak kita kegencet."

"Iya sayang."
Arga membalik badan Ical menghadap dia, dan tanpa perlu banyak kata Arga langsung melumat bibir Ical dengan penuh nafsu. Untung sekarang gak ada Zean yang nginep di kamar mereka, kalo ada Zean, mereka gak akan bisa main perkosa-perkosaan. ngomongin tentang Zean, anak itu seminggu berturut-turut nginep di kamar mereka, dan baru kembali tidur di kamarnya sendiri kemaren malem. Itu juga katanya gara-gara boneka jelangkungnya yang kangen tidur batreng sama Zean, jadi mau gak mau anak itu kembali tidur di kamarnya biar bisa tidur bareng sama boneka mistis kesayangannya itu.

"Enghhhh Mas."
Desah Ical saat Arga menghujami lehernya dengan ciuman dan juga tanda kepemilikan yang gak boleh ketinggalan. Ical yakin kalo lehernya sekarang udah banyak tanda cinta punya Mas Arganya. Kali ini Arga bener-bener bernafsu buat main perkosa-kosaan sama Ical.

Dengan gak sabarnya Arga ngebuka satu persatu kancing baju tidur Ical, dan langsung mmelahap puting Ical yang kaya kismis itu.

"Enghhhh Mashhh."
Ica mendesah karena keenakan putingnya di hisap sama Arga.

"Mas udah gak tahan Cal. Langsung aja ya?"
Pinta Arga, sebenernya dia kepengen pemanasan dulu sama Ical. Tapi Arga udah gak tahan buat masukin punya dia ke lubang Ica yang 4 bulan gak dia kunjungi itu. Arga kangen sama lubang anget punyanya Ical.

"Iya Mas."
Jawab Ical dengan suara yang pasrah dan mata yang sayu karena gairah.

Arga nelepas semua baju Ical dan juga bajunya, mereka berdua udah telanjang bulat tanpa sehelai benangpun. Arga ngambil pelumas yang selalu dia simpen di laci nakas buat jaga-jaga buat hal mendesak kaya sekarang.

Arga melumasi punya dia yang udah berdiri tegak, dan juga lubangnya Ical. Merasa udah di rasa cukup, Arga langsung memegang kedua kai Ical di anta lutut dan mengangkangkannya selebar mungkun.

"Akhhhhh."
Ical memelengkungkan punggungnya saat punya Arga masuk sekaligus, padahal dokter udah bilang kalo mereka harus mainnya pelan-pelan, tapi Arga malah masukin punya dia sekaligus. Walaupin lubang Ical gak serapet waktu dia masih perjaka, tapi tetep aja sakit pas punya Arga yang gede itu masuk ke dalem lubangnya.

"Mas, inget kata dokter pelan-pelan."

"Maaf Cal, aku kelepasan."
Jawab Arga mencium kening Ical sebagai tanda permintaan maafnya.

"Gerak Mas, tapi pelan-pelan."
Sesuai permintaan Ical Arga mulai bergerak memaju mundurkan pinggulnya menumbuk lubang Ical yang terasa hangat dan nikmat itu.

"Enghhhh enak Mash ahhhh ahhhh."
Desah Ical saat punya Arga terus menumbuk titik nikmatnya di dalam sana. Ternyata Ical juga kangen di perkosa sama Mas Arganya itu. Kalo Ical gak inget kalo dia lagi hamil, mungkin sekarang Ical udah minta Arga buat menggenjotnya dengan tempo yang lebih cepat. Kalo perlu Ical kepengen di BDSM sama Mas Arganya itu. Nnti kalo udah lahiran pokoknya Ical mau minta buat di BDSM sama Arga, Ical pengen nyobain di perkosa dengan gaya yang garang.

"4 bulan gak aku tengokin, lubang kamu makin terasa nikmat."

"Mas juga nikmat banget. ahhh ahhh terus genjot di situ Mash enghhh ahhh."

Mereka terus main perkosa-perkosaan sampe 3 ronde, walau sebenernya Arga masih kepengen, tapi Arga harus lebih mentingin anaknya yang ada di dalem sana. Arga gak mau anaknya itu berojol duluan gara-gara Arga terus menggepur Ical.

Sekarang Arga lagi berbaring sambil memeluk Ical dari belakang, dengan punya dia yang masih bersarang di lubang Ical. Arga masih kangen sama lubang Ical yang anget itu, jadi punya Arga masih bersarag di sana.

"Makasih ya sayang."
Ucap Arga mencium tengkuk Ical.

"Udah kewajiban aku buat ngelayanin Mas."
Arga gak usah bilang makasih, karna udah kewajiban Ial buat ngelayanin Arga sebagai Bapak dari calon anaknya, dan juga calon suaminya. Ngomong-ngomong soal suami, mereka belum ngebahas soal mau kah di mana. Mereka cuma baru membahas mau nikah kalo Ical udah lahiran aja, tapi mereka belum tau mau nikah dimana.

"Oh iya Mas, nanti kita mau nikahnya di mana? Gak mungkin kan nikah di sini."
Tanya Ical.

"Di Australia aja ya Cal, yang deket. Biar biayanya gak terlalu mahal."
Arga udah nyari-nyari negara yang udah melegalkan pernikahan sesama jenis, dan Arga milih buat mereka nikah di Australia, selain gak terlalu jauh, juga ongkosnya gak terlalu mahal. Makum dana yang Arga punya gak terlalu banyak, walaupun Rama mau nambahin, tapi Arga gak mau terlalu ngerepotin Rama. Selama ini Rama udah banyak ngebantuin dia. Dari mulai mereka tinggal watu di kosan dulu, sampai Rama yang mau ngejagain Ical waktu dia gak ada buat Ical bertahun-tahun. Udah cukup banyak kebaikan yang Arga terima dari cowok yang uudah Arga anggap kaya Mas kandungnya sendiri itu.

"Aku terserah Mas aja, yang penting kita nikah."
Ical sih gak masalahin merka mau nikah di negara mana, yang penting mereka bisa nikah, dan hubungan mereka menjadi lengkap. Walau menurut Ical pribadi pernikahan sesama jenis itu untuk sekedar formalitas aja, karena di agama manapun gak ada yang memperbolehkan pernikahan sesama jenis. Yang terpenting dari hubungan sesama jenis itu adalah komitmen, dan pernikahan itu hanya untuk menyempurnakan komitmen mereka secara pribadi, dan bukan berkomitmen degan tuhan.

"Tapi jagan ngajak Jefri Mas."
Lajut Ical.

"Loh kenapa?"
Bukannya bagus kalo pernikahan mereka di hadirin sama orang-orang yang menyayangi mereka, walaupun Jefri nyebelin, tapi Jefri sayang sama mereka berdua. Cuma Jefri suka slah aja nunjukin rasa sayanggnya.

"Dia aja waktu nikah gak ngajak aku. Aku mau balas dendam."


.
.
.
.

TBC

Owalah, lo mau bales dendam toh Cal. Tapi entar si Jefri bisa nyusul pake karpet terbang yang pilotnya si Zean.


Kuy di vote!

Arcal [BoyXBoy] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang