4

559 13 0
                                    

Terlihat kecemasan di wajah alice. Dia bergegas pergi. Alina yang melihat tingkah laku aneh alice, langsung mengejar nya dan memanggil nama nya. Tapi, alice tidak menghiraukan panggilan mama nya.

"Ada apa?" tanya radit yang tak lain adalah papa dari alice.

"Aku khawatir pada alice. Semenjak pertemuan nya dengan darel, dia selalu termenung" jawab alina.

"Dia dapat bertemu dengan darel? Dimana?" tanya radit beruntun.

"Kata nya sih di mall. Entah lah, mama takut terjadi sesuatu pada anak kita. Dia baru saja pulang. Tapi, dia harus di pertemukan kembali dengan mantan suami nya."

Radit langsung memeluk alina. Berusaha menenangkan alina dan meyakinkan nya kalau alice akan baik-baik saja.

---------------------------------------------

"Aku harus bertemu dengan darel. Apa pun yang terjadi aku akan menghadapi nya." batin alice.

Dengan kecepatan tinggi, alice pun tiba di rumah darel. Tapi, ia melihat rumah nya begitu sepi. Tidak ada satpam yang menjaga di depan gerbang. Alice memberanikan diri nya untuk masuk. Ia melihat di sekeliling nya, ia begitu merindukan rumah yang dulu pernah ia tinggal bersama mantan suami yang masih sangat ia cintai.

Ia pun mengetuk pintu rumah darel. Dan tak ada satu pun yang membuka nya. Alice begitu bingung, ia tak tau apa yang harus ia lakukan. Ia lebih memilih duduk di taman rumah mantan suami nya sambil termenung. Tak lama ia menunggu, tiba-tiba ada mobil yang masuk ke rumah itu. Dan ia pun melihat seseorang yang berada di dalam mobil tersebut.

"Alice....!!!!" destin tersontak kaget melihat kedatangan alice ke rumah nya. Darel pun juga ikut turun dari mobil dan ia juga melihat seseorang berada di taman tersebut.

"Dia...!!!" gumam darel.
Dona pun juga ikut terkejut melihat keberadaan alice.

Alice pun mulai mendekati mereka,  ia berjalan ke arah darel. Dan tanpa babibu dia langsung memeluk darel. Semua mata tertuju pada nya. Terlihat destin menggempalkan tangan nya berusaha menahan amarah.

"Darel, aku sangat merindukan mu." ucap alice dalam pelukan nya, tapi darel hanya diam saja. Dia tidak membalas ucapan alice.

"Darel.!" decak alice. Alice langsung melepaskan pelukan nya menatap sendu ke wajah darel.

"Kau siapa.?" tanya darel.

"Aku....aku.." alice tidak bisa meneruskan ucapan nya lantaran destin memotong nya.

"Dia teman ku." sambung destin. Semua menoleh ke arah destin. Alice memancarkan kesedihan di wajah nya.

"Mama, bawa kak darel masuk. Aku akan bicara pada wanita ini." ucap destin.

Dona mengikuti perintah destin. Dona pun seseungguh nya sangat merindukan alice. Lantaran destin sangat membenci nya, jadi ia tidak mempunyai keberanian untuk memeluk alice.

"Apa yang kau lakukan di sini.?" tanya destin dengan wajah malas, dan tangan di lipat di dada.

"Aku ingin bertemu suami ku." jawab alice.

"Mantan. Mantan suami. Dia itu mantan suami mu. Bukan suami mu. Paham.?" ujar destin.

"Tapi tin.!"

"Lebih baik kau pergi dari sini. Jangan ganggu keluarga ku lagi." ucap destin.

"Destin, kenapa sekarang kau berubah?  Bukan nya dulu kau selalu mendukung ku.?"

Destin pun tersenyum sini di hadapan alice. Dan mendekati alice, berbisik pada nya. "Destin yang dulu sudah mati." bisik destin. Membuat alice tercengang dan melihat sesosok destin yang tak di kenal oleh nya.

Perselingkuhan KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang