part 16

10.5K 302 14
                                    

Kedua orang tua alice sedang asyik berbincang-bincang dengan mama nya darel.
Alice menyusul darel keluar, terlihat darel dengan santai berdiri sambil meminum anggur. Alice perlahan mendekati nya.

"Kenapa kau berada di sini? Kau tidak ingin kumpul dengan mereka?" Tanya alice lembut.

"Aku hanya ingin sendiri." Jawab darel dingin.

"Sebentar lagi kita akan menikah. Apakah kau bahagia?" Tanya alice.

"Tentu saja aku bahagia. Aku sangat bahagia, karena sebentar lagi dendam ku akan terbalaskan, aku akan melihat kau dan keluarga mu hancur." Ancam darel.

"Darel sampai kapan kau akan membenci ku dan keluarga ku?" Ucap alice lirih.

Darel pun hanya terdiam dan tersenyum sini sambik meneguk anggur nya santai.

"Kau mau tau jawaban nya?" Tanya dar dingin dan menatap alice dengan penuh kebencian.

"Sampai kau dan keluarga mu menderita.!" Ucap darel yang membuat hati alice terluka.

"Darel kebencian mu sudah membuat hati mu buta, apa kau lupa kalau aku sedang mengandung anak mu, darah daging mu..!"

"Aku sama sekali tidak menginginkan anak itu. Tapi dengan kau hamil anak ku, rencana pembalasan ku akan berjalan dengan lancar. Jadi kau jangan berharap jika anak itu lahir aku akan menyayangi nya." Ucap darel yang begitu membuat alice geram. Tapi alice berusaha untuk sabar, dan bicara dengan lembut pada darel walau hati nya saat ini sedang terluka.

"Aku akan masuk ke dalam. Jika kau tidak ingin kedingan lebih baik masuk saja." Ucap alice mengalihkan pemebicaraan dan langsung pergi ke dalam.

Dona yang melihat raut wajah alice yang begitu sedih langsung mendekati nya, dan memeluk nya.

"Nak, apa yang telah darel lakukan pada mu?" Bisik dona yang seakan ia tau tentang kesedihan nya dan agar kedua orang tua alice tidak mengetahui tentang pertanyaan nya.

Belum alice bicara darel pun masuk ke dalam dan membuat dona melepaskan pelukan nya.

"Ayo ma, kita pulang." Ajak darel.

"Iya nak. Radit, alin, kami pamit pulang ya. Soal pernikahan anak kita sudah di tetapkan. Mereka akan menikah 2 minggu lagi." Ucap dona.

"Iya na, kita sangat senang. Karena kita akan menjadi besan."

"Om, tante, darel sama mama pamit pulang ya."

"Lho kok manggil nya om, tante sih. Panggil saja kita papa sama mama. Kan kita ini calon mertua mu." Ucap radit.

"Iya pa, ma." Ucap darel kikuk karena ia belum biasa memanggil mereka dengan sebutan papa dan mama.

Darel dan dona pun pergi dari rumah itu tiba-tiba saja dona memegang punggung darel dan menghentikan langkah nya.

"Apa kau tidak pamitan dengan calon istri mu?" Tanya dona yang membuat darel refleks melihat alice.

"Kau kan akan menjadi suami alice, ciuma dia sebagai tanda kalau kau dan diri nya akan menjadi suami istri." Ucap dona membuat alice menunduk malu.

Darel pun menururi perintah mama nya untuk mencium alice. Ia mencium kening alice, membuat alice tersenyum.

"Aku pulang." Ucap darel singkat.

"Hati-hati ya." Ucap alice.

Dona pun bahagia melihat darel mencium alice. Ia merasa kalau darel memang sudah mulai mencintai alice. Hanya saja ia tidak bisa menghapus dendam yang ada di dalam hati nya.

2 minggu kemudian.

Hari ini adalah hari pernikahan darrel dan alice. Darel sangat tampan mengenakan berwarna hitam dan kemeja berwarna putih. Dona yang melihat anak nya begitu tampan langsung memeluk nya dan ia merasa bangga dengan darrel karena darel begitu tampan dan akan menikah dengan wanita yang sangat cantik.

Perselingkuhan KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang