part 15

11.6K 312 19
                                    

Hai readers maaf ya lama update cerita yang satu ini.

Happy reading.

Pagi itu darel menemui mama nya. Karena akan ada yang dia katakan. Tapi tak kunjung ia dapatkan keberaadaan mama nya.

"Destin, mana mama?" Tanya darel.

"Tadi sih aku liat lagi keluar kak."

"Sama siapa?"

"Sendiri kak."

"Mama ada bilang gak mau pergi kemana?"

"Gak kak. Emang ada apa? Kok kayak nya serius banget."

"Kakak mau bilang ke mama kalau kakak akan melamar alice." Ucap mantap darel.

"Ohh melamar kak alice.... Whaaattttttt melamar kak alice? Kakak akan menikah sama dia?" Ucap destin terkejut.

"Kenapa sih kamu? Langsung kaget gitu aja denger kakak mau melamar alice."

"Gak kenapa kok kak."

"Ya sudah kakak berangkat ke kantor dulu. Nanti kalau mama pulang kasih tau apa yang kakak sampaikan ke kamu ya."

"Sipp kak." Ucap destin sigap.

Darel pun bergegas menuju garase dan akan segera pergi ke kantor. Dalam pikiran nya saat ini hanyalah alice, karena ia merasa sangat puas dengan apa yang ia lakukan pada alice.

*****

Di sisi lain alice pun sudah boleh pulang dari rumah sakit. Papa dan mama nya menyuruh alice untuk menelpon darel. Untuk menjemput nya dari rumah sakit, tapi di dalam hati alice tersimpan keraguan bahwa darel akan mau untuk menjemput nya.

"Sayang, coba saja kamu telpon darel. Suruh dia menjemput mu. Kalian juga akan menikah." Ucap alina.

"Tapi ma, alice lagi gak pengen ketemu darel untuk saat ini."

"Coba saja telpon, beritahu keadaan mu pada nya."

"Baiklah ma."

Alice pun menuruti perintah mama nya, ia menelpon darel tapi tak di jawab oleh darel, setelah tiga kali ia menelpo darel tapi tak ada jawaban juga, sehingga telpon yang kesekian kali nya baru lah di angkat oleh darel.

"Halo rel, maaf aku ganggu. Kemaren aku masuk rumah sakit." Ucap alice gugup.

"Terus?" Ucap darel dingin.

"Bisakah kau menjemput ku pulang, hari ini aku sudah boleh pulang."

"Penting bagi ku, untuk menjemput mu pulang?" Ucap darel yang semakin dingin.

"Ya sudah, kalau kau memang sibuk. Tidak apa, aku akan pulang dengan mama." Ucap alice dan langsung menutup telpon nya sebisa mungkin ia menyembunyikan sikap darel yang dingin di hadapan mama nya.

"Dia sibuk ya?" Tanya mama lembut.

"Hmmm ya." Jawab ku singkat.

"Ya sudah, tidak apa. Kamu juga harus mengerti kesibukan nya."

Terlihat wajah alice sedih, ucapan darel selalu berputar di otak nya. Ia mengelus dada berusaha untuk bersabar.

******

"Mama..?" Panggil destin.

"Ada apa nak? Oiya darel sudah berangkat ke kantor hari ini?" Tanya dona.

"Ada yang mau destin sampaikan sama mama."

"Soal apa?"

"Ini soal kak darel ma."

Perselingkuhan KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang