Kerja Sama.
____________________________________________
Saat pelajaran matematika berlangsung, Bintang hanya melamun. Ia terus mengingat setiap kata yg Ardan ucapkan padanya.( flashback )
"Gua minta lo jawab jujur. Lo kan, di balik junior cewe yg sekarat di UKS ?"
Wanita iblis ini terdiam, ia di buat mati kutu oleh pertanyaan Ardan. Bingung, takut, serba salah, adalah yg ia rasakan saat ini. Namun, iblis selalu mempunyai sejuta cara untuk menutupi kejahatan nya, termasuk dirinya.
"Enggak!! Lo salah orang. Lagian yg bully tu bocah anak X IPS 3, temen sekelasnya. Kenapa malah nuduh gua?"
Tentu saja Ardan tidak langsung percaya dengan perkataannya. Sebab, Ardan paham betul dengan sikap dan sifat Bintang yg selalu menjatuhkan dan melempar kesalahan pada orang lain.
"Gua perlu bukti." Tegas Ardan yg membuat Bintang semakin terpojok.
"B-bukti a-apa Dan?"
"Apapun. Kalo emang bukan lo pelakunya"
Merasa tak ada pilihan lain dan dirinya semakin terpojok, Cewek itu akhirnya memutuskan untuk jujur dan terpaksa menjelaskan semuanya kepada Ardan secara detail. Karena itu yg Ardan harapkan.
"Okeee okee gua jujur!!!" sahut Bintang kesal dan pasrah.
Untuk berjaga jaga, diam² Ardan mengaktifkan mode perekam suara pada smartwatch nya. Tentu saja bukan tanpa alasan, ia melakukan itu untuk menjadi bukti kuat agar Bintang tak bisa mengelak lagi.
"Gua bertiga yg bully Dito sama adiknya. Awlanya gua ga berencana karna juga gak ada urusan sama mereka berdua. Tapi berhubung ini hari ulang tahun gua, Jasmine sama Vanila ngasih gua kejutan special dan ya kejutan nya itu, mereka berdua duluan yg ngerencanain semua ini" jelas Bintang pasrah.
"Terus?" Ardan menatap nya tajam.
"Ya Jasmine sama Vanilla nyiksa mereka berdua, setelah gua tanya ternyata mereka berdua yg nyebarin Vidio gw ke twiter dan semua medsos" tambah nya dengan mata yg mulai berkaca kaca.
"Lo juga turun tangan kan?" Ardan memanfaatkan suasana untuk memojokan Bintang agar berkata lebih jujur.
"Iya." Bintang semakin pasrah, dan dugaan nya benar. Ia di introgasi habis²an oleh Ardan yg terus menyudutkan nya untuk berkata lebih jujur. Bintang tak bisa berbohong bila bersama Ardan.
"Tapi gw ngelakuin itu karna gua gak trima Dan, gua malu di kata katain di sosmed." tambahnya lagi yg membuat Ardan jengah.
Entah bagaimana pola pikirnya, Bintang rupanya hanya peduli pada dirinya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain. Harusnya di saat saat seperti ini, ia merenungi perbuatan nya, namun mau bagaimana lagi kalo itu sudah menjadi sifat nya.
"Terus?!"
"Terus apasih Dan?. Gua udah ngomong sejujur jujur nya kayak yg lo mau, gua harus apalagi?!!!" Tegas Bintang. Kini cewek itu malah menangis.
Melihat itu, Ardan merasa tak tega dan ia memutuskan untuk menyudahi introgasinya, sebab ia juga sudah mendapatkan apa yg ia mau.
"Terserah lo mau percaya apa enggak, tapi seenggak nya gua udah ngomong jujur dan hanya sama lu doang gua berani jujur" ujar Bintang menangis sambil berlutut mengahadap wajah Ardan di atasnya.
Ardan yg muak kemudian memutuskan untuk pergi. Namun sebelum pergi ia berkata "Gua harap lu sadar."
Lalu, ia pun menjatuhkan swartwatch nya di rerumputan tanpa sepengetahuan Bintang, dan kemudian pergi kembali ke kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMI - LANGIT [Ubah Alur]
Novela JuvenilIni setulis kisah, dari aku. Si tanah usang yg bermimpi terlalu tinggi ingin menggapai sebuah langit, dan cukup mustahil untuk menjadi kenyataan. "Gua juga bisa kali, bersanding sama lo" "Mimpi lo ketinggian" - Ardan Langit Delano. "Gak ada mimpi ke...