Semua bilang kalau lo jahat, padahal lo baik.
___________________________________________
Zhira kesal ia berjalan ke arah motor kesayangannya, zhira Masih melihat motor ninja merah Di sebelahnya
Dug.
Motor ninja merah Yang terparkir Di sebelahnya pun mendadak jatuh.
"MOTOR GUA!" ardan berteriak lalu berlari ke arah motor ninja nya.
"Lo ngapain pake acara nendang nendang segala sih?! Bisa Ga ? Satu menit Aja ga ganggu gua!" Ucap ardan kesal.
"Ardan! Diem dulu, kaki gue sakit huwa!!!" Zhira berteriak membuat semua orang Yang berlalu lalang menatap ke arah nya heran.
"Lo ngapain pake acara nendang motor gua?" Tanya ardan sambil membantu motor nya berdiri.
"Motor lo ga penting Dan, ini loh kaki gue arghh sakit!!" Ucap zhira lalu berlompat lompatan untuk menghilangkan Rasa sakitnya.
"Kalau sakit yauda kenapa mesti nendang motor gua" ucap ardan heran.
"Ganggu hidup gua mulu perasaan!" Ucap ardan jengah lalu melihat bagian motornya Yang sedikit lecet.
"Ya Abis lo ngeselin, huwa!! Gue pulangnya gimana ! Ini kaki gue sakit !! Gabisa naikin motor" ujar zhira melihat motor kesayangannya prihatin.
"Suruh siapa nendang motor gua" ucap ardan masih kesal.
"Gue pulangnya gimana dong?" Ucap zhira bingung.
"Mana kaki gue sakit lagi" zhira mengelus elus kaki nya Yang kesakitan.
"Ribet amat sih lo!" Ardan melihat zhira Masih mengelus elus ujung kaki nya.
"Lagian nendang malah pake jari, bukannya pake telapak kaki" ucap aran.
"Mas, anterin pulang atuh si neng nya kasian itu kaki nya ke sakitan" ucap pria Yang sepertinya sudah menduduki usia Kepala empat.
Ardan melirik pria itu "iya Pak ntar saya antarkan" ujar ardan lalu berjongkok mengikuti zhira.
"Masih sakit hm?" Tanya ardan ikut mengelus elus kaki zhira Yang sakit akibat tendangan maut.
"Pake nanya!" Ucap zhira.
"Nih neng, tadi saya beliin minum Di dalem, minum dulu" ucap pria Yang tadi mengobrol dengan ardan.
"Eh makasih Pak, padahal Ga usah repot repot" ucap zhira mengambil air mineral Yang Di berikan bapak tadi.
"Saya permisi atuh, den jangan lupa anterin si neng nya pulang" ucap bapak tadi lalu meninggalkan mereka.
"Nama gua ardan Kali bukan arden" ujar ardan Yang menatap kepergian pria tadi.
"Den itu Aden, bukan Arden, kudet lo!" Ucap zhira lalu bangkit.
"Ayo anterin gue pulang" zhira duduk Di kursi plastik Yang tersedia Di depan supermarket.
"Tapi kalau lo nganterin gue pulang, si black red gimana dong?" Ucap zhira menatap motor kesayangannya.
"Lo kesini Naik motor itu?" Ucap ardan melihat motor ninja milik zhira.
"Iya, bagus Kan motor gue, Keren" zhira menatap terus motornya.
"Lo bisa?"
"Lo ngeremehin gue? Gue bukan cewek alay Yang lebay kalau Naik ginian doang" ucap zhira.
"Ayo ah anterin gue, ini udah Di tungguin mama" ucap zhira berdiri menghampiri motor ninja merah milik ardan.
"Naik nya bisa?" Tanya ardan, zhira mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMI - LANGIT [Ubah Alur]
Teen FictionIni setulis kisah, dari aku. Si tanah usang yg bermimpi terlalu tinggi ingin menggapai sebuah langit, dan cukup mustahil untuk menjadi kenyataan. "Gua juga bisa kali, bersanding sama lo" "Mimpi lo ketinggian" - Ardan Langit Delano. "Gak ada mimpi ke...