09 : Wish I was Her.

202 37 1
                                    



Paris, 1 tahun lalu...

Seorang pria mabuk berat, duduk di sebuah trotoar dan nyaris saja beberapa pejalan kaki ia tabrak karena tak sadarkan diri. Pria itu jangkung, berwajah tampan walaupun terlihat kusut dengan pakaian berantakan.

"Irene...." katanya berulang kali.

Padahal waktu masih terlalu dini untuk mabuk sampai separah itu, entah apa yang sudah ia konsumsi sampai teler seperti sekarang ini.

"Irene..."

Pria itu meraih lengan seorang perempuan, sontak saja perempuan itu menjerit ketakutan karena orang asik yang mabuk mengambit tangannya untuk digenggam.

"Oh my god!!! Take it off!!!" seru perempuan itu dengan bahasa inggris yang fasih sekali.

Pria mabuk itu adalah Chanyeol, yang justru malah cengengesan saat menyadari bahwa bukan tangan Irene lah yang kini tengah ia genggam.

Dan perempuan tersebut adalah Jennie, yang harus tersesat saat berlibur bersama Mama nya di Kota cinta Paris. Jennie terpisah dari Mama nya di sebuah museum, dan nekat kembali ke hotel dengan berjalan kaki karena tak memiliki sepeserpun uang.

"Tolong.... temani saya sebentar saja"

Chanyeol memohon kepada Jennie yang seketika tersihir dengan pesona pria dewasa yang dimiliki oleh Chanyeol. Sorot mata yang sayu terpancar indah dari kedua mata bulatnya, dari mulutnya tercium aroma alkohol yang bercampur dengan parfum mahal yang terasa maskulin pada kedua lubang hidung Jennie.

Tidak terlewatkan, tangan besar pria itu juga merengkuh kedua tangan Jennie untuk digenggam, suara serak barithon milik pria itu syahdu di gendang telinga. Jennie terpaku, pipinya memanas meski cuaca sangat dingin menyelimuti kota paris. Semua nya berkat tatapan dan sentuhan pria di depan nya ini.

"okay..."

Jantung Jennie berdebar tak karuan, Jennie duduk dengan nya di trotoar itu, melihat orang-orang berjalan kesana kemari tanpa peduli pada apapun yang terjadi. Kepala Chanyeol jatuh diatas pundak Jennie, pria itu masih tak sadarkan diri.

"saya tidak peduli, kamu memahami atau tidak apa yang saya katakan. Tapi... saya harap, kamu mau mendengarkan kisah patah hati saya saat ini"

Jennie menatap perlahan kearah Chanyeol yang terlihat bersedih, airmata mengalir deras menuruni pipinya yang tampak kemerahan.

"saya... ngerti kok" balas Jennie dengan lembut.

Chanyeol tersenyum, ia masih menggenggam erat tangan Jennie, menyalurkan rasa hangat untuk membunuh hawa dingin yang menggigit.

"syukurlah..." ucap chanyeol lembut. Jennie tersenyum, ia tak merasakan takut, justru senang sekali bisa membantu dan melihat senyuman pria itu.

Ah, Jennie yang polos dan masih begitu kecil, bisa bisa nya merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama ini. jennie memang selalu dimanjakan dengan film-film romansa picisan hollywood, tapi dia tidak menyangka bahwa akan dipertemukan dengan sosok pria dewasa seperti pria yang kini mengistirahatkan kepala dibahu nya yang mungil.

Hampir puluhan menit Jennie mendengarkan Chanyeol bercerita disampingnya, kisah cinta patah hati, kisah cinta bertepuk sebelah tangan.

"ini untuk kamu..."

Jennie menoleh kecil kesamping, dimana wajah Chanyeol berjarak sangat dekat dengan nya. hanya terpaut dua inchi dan nyaris bibir mereka bersentuhan. Jennie merasakan jantungnya berdebar keras, pria disisinya itu tersenyum kecil dengan mata setengah tertutup. Tangan nya terulur memberikan Jennie sebuah cincin untuk terpasang di jari manis Jennie.

My Little Jennie (PRE-ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang