64. Pinky Promises

6.9K 472 89
                                    


Ini aku kasih kalian old story-nya. flashback pas zaman mereka ga se-mesra masa kini. Kali aja kangen. ehehe



<My Little Jennie>

"sini botol susunya..." Chanyeol mengambil alih botol ASI dari tangan Jennie sementara dirinya memangku si bungsu sambil berdiri untuk membuat bayi perempuan mungil itu berhenti menangis.

Beruntunglah, Taemin dan dokter Jihyun sudah memperbolehkan si kembar bersentuhan dengan Chanyeol maupun oranglain, dan kabar gembira lainnya adalah si kembar juga sudah boleh tidur didalam box bayi, tidak perlu lagi berbaring di dalam inkubator karena peningkatan bobot tubuh mereka terbilang cepat, ditambah lagi kondisi imun si kembar-pun sudah stabil sehingga baik Jennie maupun Chanyeol sudah diperbolehkan menggendong si kembar tanpa perlu mengkhawatirkan kesehatan mereka yang diprediksikan akan mudah terserang virus karena kelahiran kembar.

Jennie tersenyum tipis, ketika Chanyeol suaminya dengan lembut memberikan ASI lewat dot pada mulut kecil bayi mereka. Cheerish menerimanya dengan mata bulat yang sesekali berkedip. Matanya sangat bening membuat Chanyeol sulit mengalihkan tatapannya kearah lain. Duo kembar laki-laki sudah tertidur pulas diatas tempat tidur tanpa mempedulikan aksi heroik Ayahnya yang sudah menggantikan posisi Jennie untuk menyusui.

"Anak gadis ayah.... Lucunya, kamu laper baby... hum?" Chanyeol bicara pada bayinya dan mengecupkan bibirnya pada hidung mungil anaknya tersebut sehingga si Bayi memejamkan matanya dengan gerakan lambat, Jennie tersenyum makin lebar meski tersimpan rasa haru nan berdebar tiap kali melihat suaminya bersikap begitu manis seperti sekarang ini. Jennie kembali teringat pada janin yang tidak terselamatkan ketika dulu. Sebenarnya, Jennie ingin sekali bercerita pada Chanyeol, sudah berhari-hari perasaan itu Jennie simpan sendirian. Tapi, Jennie sadar jika dia selalu saja mengingat masa lalu dan merepotkan Chanyeol dengan perasaannya sendiri, itu hanya akan membuat Chanyeol ikut sedih dan tidak konsentrasi bekerja atau bermain bersama anak-anak.

Bayi sudah tertidur pulas dalam dekapan Ayahnya, tapi Jennie malah melamun dengan tatapan kosong terarah pada Chanyeol yang kini memperhatikannya dengan menaikan sebelah alis karena bingung.

"sayang... Cheerish udah tidur nih" ujar Chanyeol lembut, tapi Jennie masih terdiam tanpa menyahut ucapan suaminya.

Chanyeol mencelos, sudah berhari-hari Jennie seperti ini. Kalau menurut Wendy, ada kemungkinan besar Jennie mengalami baby blues ringan. Ah tapi jangan sampai. Chanyeol segera tersenyum lebar dan mengulurkan tangannya untuk mencubit pipi tembam Jennie, kebiasaannya rada di kontrol, biasanya Chanyeol nyium sekarang ganti jadi nyubit biar ga bablas. Barulah Jennie mendongak sedikit terkejut dengan perlakuan Chanyeol.

"Ini, Cheerish udah bobo. Mau tidur disamping kamu, apa aku tidurin di box bayi?"

Jennie meraih Cheerish kedalam gendongannya, Chanyeol masih memperhatikan gerak-gerik Jennie yang membuatnya khawatir semenjak malam itu berlalu. Chanyeol pada akhirnya tidak banyak bicara, ketika melihat Jennie dengan lembut membaringkan Cheerish diantara kedua kakak laki-lakinya yang terlebih dahulu tidur.

Perhatian Jennie teralih pada Chanyeol yang masih berdiri dihadapannya, cukup lama terdiam Jennie lalu menarik pinggang Chanyeol dan memeluk pinggang itu erat erat. Chanyeol tersenyum hangat dan membalas pelukan Jennie dengan mengelus belakang kepala Jennie dengan kelembutan ekstra.

"Aku mau pulang ke rumah Bunda..." ucap Jennie lirih, suaranya sedikit terbungkam diperut Chanyeol, sedikit membuat Chanyeol merasa geli.

"kenapa pulang ke rumah Bunda? Ga akan ngerepotin?"

Jennie mendongak dengan mata berkaca-kaca "kalo di rumah aku ga ada temen. Besok kakak udah masuk kantor lagi. Jadi... boleh ya, nginep dirumah Bunda?"

My Little Jennie (PRE-ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang