08 : Im a Man.

169 34 3
                                    


"siapa cewek itu? Jangan bilang dia pacar kamu!"

Mama terus mengomel, padahal Chanyeol sudah menjelaskan kalau Jennie adalah anak pemilik rumah yang dulu dan sedang terlibat masalah besar. Namun, Mama justru berpikir tidak logis dengan menuduh Jennie adalah gadis yang tinggal bersama Chanyeol dan berpacaran dengan putera semata wayang nya.

Jennie gugup sekali, dia sudah trauma karena pernah dimarahi habis-habisan oleh Mama nya Taeyong di depan umum waktu itu. Dan sekarang, kalau nasibnya buruk maka dia juga akan di usir oleh Mama nya Chanyeol karena telah menumpang hidup di rumah anaknya tanpa asal-usul yang jelas. Ya, siapa juga yang mau berurusan dengan anak koruptor kelas kakap seperti Jennie ini. jennie hanya dapat mendengar kata-kata Mama nya Chanyeol dari dapur.

"bukan ma.. mana mungkin aku pacarin anak kecil. Jennie itu masih SMA, umurnya juga baru 17 tahun. Aku masih waras ma!" tekan Chanyeol berapi-api.

"terus... kenapa kamu pelukan sama dia?"

Chanyeol mendesah pelan, "aku mau bantu dia buat tolong orangtua nya yang jadi tahanan KPK karena kena tuduhan korupsi ma.. apa kurang jelas tadi aku ngomong. Pelukan itu ya refleksi rasa seneng aja." karena kesal, Chanyeol pun keceplosan marah pada Mama nya.

"HAH? Orangtua nya tahanan KPK?!!!" mama makin terkejut dan tidak bisa menerima Jennie begitu saja.

"masih tuduhan Ma, dan masih di proses secara prosedur hukum, belum jadi terpidana" suara Chanyeol melembut, hal itu dikarenakan ia tidak mau jika Jennie sampai mendengarnya, dan tidak mau juga Mama terus menerus ngotot dengan berpikir yang tidak-tidak.

"awas ya, kalau kamu bohong! Masalahnya, dia itu masih kecil. Apa kata orang-orang kalau kamu punya hubungan sama anak remaja kayak gitu, masih ABG labil.!"

"engga ma..."

Mama pun mulai mereda amarah dan rasa terkejutnya setelah pelan-pelan mendapatkan penjelasan dari Chanyeol. Anak semata wayang nya itu memang punya fetish aneh, setelah ditolak Irene dia sepertinya mati rasa pada wanita manapun, dan melihat Jennie si gadis ABG tinggal di rumah putera nya, jelas saja Mama jadi was-was.

"sudah berapa lama ya kamu tinggal disini dengan anak saya?"

Jennie tidak berani menghadap langsung pada Ibu cantik di depan nya ini, takut sekali.

"hampir satu bulan ma..."

Mama mendesah pelan dan mendelik jengkel pada anaknya, "mama ga ngomong sama kamu."

Chanyeol langsung membungkam mulutnya tanpa berani bicara apapun lagi.

"satu bulan, tante... Jennie juga sempat tinggal di hotel, tapi uang Jennie habis... jadinya, Jennie kembali ke rumah ini"

Mama merasa iba melihatnya, lalu dengan hasrat keibuan yang dimilikinya, Mama pun tersenyum manis pada Jennie, seraya merangkul bahu gadis itu perlahan-lahan.

"saya sudah dengar tentang kamu. Memang nya, tidak ada sanak saudara lain? Selain orangtua?"

Jennie menggelengkan kepala nya.

"ya tuhan..." seru mama sedih.

"kalau begitu, mulai malam ini... Jennie tinggal di rumah Mama saja yaa... selagi menunggu proses hukum orangtua kamu dijalankan"

"memang nya boleh?" Jennie meminta izin dengan sorot matanya kepada Chanyeol dan juga Mama.

Senyum tipis mama berubah lebar, menyambut Jennie sebagai penghuni baru rumah nya kelak.

"tentu... dengan senang hati, Mama akan terima Jennie di rumah mama. Sejak dulu, Mama mau punya anak perempuan, tapi belum ada rezeki nya. Jennie mau ya?"

My Little Jennie (PRE-ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang