1. Om-Degem

52.6K 2K 341
                                    






"Itu udah jadi amanat kakek... Masa kamu marah sama bunda... tolong dong, kamu tahu sendiri kan kalau pemakaman kakek udah beres, pernikahannya harus segera digelar" Bunda Chanyeol, usia 45 Tahun menantu satu satunya keluarga Park dan cuma punya anak satu satunya yaitu Chanyeol.

"Bun.. aku udah pulang dari sebulan lalu cuma bela belain nikahin anak SMA macem Jennie itu? Dikira aku pedofil apa" Tolak Chanyeol keras keras. Masalahnya dia adalah salah satu lulusan terbaik manchester university gelar master pula, dan hanya karena wasiat kakeknya yang telah meninggal, Chanyeol diputuskan untuk menikahi Jennie si sepupu jauhnya yang masih duduk di bangku SMA kelas 2. Oke, Chanyeol mungkin sudah kehilangan kesempatan untuk bicara dengan kakeknya, tapi dia masih bisa punya toleransi untuk kembali berpikir dan menolak,kan? Toh kakeknya sudah wafat, ga akan ada yang protes masalah penolakan sebelah pihak.


Sementara itu...

Jennie tengah membereskan barang barangnya, tas ransel kecil berisi beberapa kaos dan makanan ringan, uang beberapa ribu won. Tak lupa tali yang terbuat dari seprai ia buat dan ia simpul lewat balkon. Jennie tersenyum puas ketika dirinya sudah berhasil turun keatas tanah dan keluar melewati gerbang rumah besarnya.

Dia bukan mau tamasya, dia kabur dari rumah. Masalahnya seminggu lagi dia akan dinikahkan dengan Om Om. Itu anggapan Jennie, soalnya cowok itu adalah lulusan master, ga kebayang sama Jennie bagaimana tampang cowok tersebut, Jennie membayangkannya saja guru dia di sekolah yang galak, bau balsem sama sama lulusan master yang sudah berumur malah sudah lapuk. Ah, Jennie tak bisa membayangkannya. Bikin pusing.


Jennie merogoh tas nya, botol berisi air minum tertinggal di rumah. Jennie melenguh kesal, gadis itu kembali ke rumah dengan wajah lesu.

"Kenapa? Lupa bawa air?" Tanya Bunda nya yang kini sudah ada di dapur, Jennie berjalan mengendap ngendap kesana beberapa menit yang lalu.

Jennie diam saja, dia malah menuangkan air dari dispenser ke dalam gelas lalu meneguknya.

"Jen... kamu ga ada niatan kabur kan?" Tanya Bundanya galak.

Jennie menoleh "idih.. kata siapa? Aku mau ketemu Lisa kok"

Bunda nya menghela nafas kasar "Jennie kim.. bunda tadi nemuin seprei udah gelantungan di kamar kamu. Cuma bunda udah ngira kalau kamu pasti balik lagi"

Jennie cuma cengengesan "ih bunda.. hehe ketularan detektif konan nih"

"Jen.. bunda serius." Tekan bunda nya galak.

"Duduk.. bunda mau ngomong" perintah bunda nya. Jennie lalu duduk di kursi dapur dihadapan bunda nya.

"Jennie, bunda minta tolong banget sama kamu... maafin bunda juga, Ayah sama kakek kamu yang minta loh. Sahabat kakek kamu udah meninggal, kamu waktu bunda ajak kesana malah pergi sama temen temen kamu, padahal tadinya bunda mau kalian ketemu disana" Bunda Jennie bercerita panjang lebar. Jennie menangis karena diomeli setiap hari dan dibujuk bahkan dipaksa untuk menikah.

Jennie bingung, dia masih kecil, belum pernah nakal seperti anak anak lainnya, mau kuliah dulu, punya jejeran banyak mantan. Jennie mengusap airmatanya, bundanya memeluk Jennie lalu menepuk pundak anaknya lembut.

"Kamu mau yaa Jen? Kamu ga lupa kan sama Ka Chanyeol?" Pinta bunda nya lagi.

Iya, Jennie tahu ka Chanyeol dulu waktu Jennie SD ka Chanyeol itu sudah masuk SMA. Orangnya tinggi, kupingnya gede kayak sayap pegasus. Jennie cemberut.

My Little Jennie (PRE-ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang