Seminggu berlalu dari kejadian Keyrila yang menyatakan perasaannya terhadap Rahib dan juga permintaan Rahib pada Kanzia. Tidak ada komunikasi yang berarti di antara Kanzia dan Rahib selepas permintaan Rahib. Kanzia sendiri merasa biasa saja seakan tidak ada yang terjadi.
Lantas permintaan seperti apa yang Rahib inginkan dari Kanzia?
Mari kembali ke kejadian satu minggu yang lalu.
OrangAneh AD
Lo mau jadi temen gue ga?
Tiba-tiba?
Ga
Gue udh lama merhatiin lo
Kenapa?
Lo malu ya klo temenan sma gue?Ga.
Ga mau ya?
Alsnny?
Alasan apa?
Tmn.
Emang butuh alasan ya buat temenan?
Lagian gue orang baik kok, ga mungkin macem-macem
Cuma temenan jugaan, kecuali klo lo mau lebih dari ituSaya mau.
Just friends, nothing special.Ya, begitulah kenyataan yang sebenarnya. Just friends, nothing special.
Seminggu belakang pun Kanzia sedang disibukkan oleh tugas Adabiyot Dars, novel mini. Bahkan kini ia masih melanjutkan nulis bab bagiannya, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 23.55 dini hari.
Meski besok masih harus sekolah, itu bukanlah masalah besar baginya. Kanzia sendiri sudah biasa tidur larut malam dan kemudian esoknya ia melakukan aktivitas tanpa merasakan kantuk.
Deadline tugasnya masih 20 hari lagi, tetapi ia berniat menyelesaikannya lebih awal—supaya ia bisa lanjut membaca novel tanpa gangguan. Kanzia bertekad tidak akan tidur sebelum bagiannya selesai.
Dua jam berlalu, camilan pun sudah tandas dimakannya sembari mengetik di laptop. Kini tugasnya telah rampung, sekarang ia sudah bisa pergi tidur.
Seperti biasa, sebelum tidur Kanzia selalu menyempatkan diri untuk sikat gigi dan cuci muka. Serta tidak lupa meminum segelas air mineral. Cuek gitu, Kanzia peduli akan kesehatan dirinya.
Berhubung persediaan air di kamar habis, setelah menyelesaikan ritual di kamar mandi Kanzia beralih berjalan ke arah dapur untuk mengambil air.
Tok! Tok! Tok!
Dalam perjalanan ke dapur, Kanzia mendengar ketukan yang dirasa berasal dari arah pintu utama unitnya.
Mengingat kini sudah pukul dua dini hari, Kanzia membatalkan niatnya untuk berjalan ke arah pintu utama guna melihat pelaku pengetukan pintu. Karena, desas-desusnya makhluk tak kasatmata mulai beraktivitas saat pukul dua dini hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sense In Literacy
Novela Juvenil"Permainan kata yang membentuk sebuah rasa." -dkhrnnisa Keluarga dan literasi, di sini lah kisah ini bermula. Berawal dari pertemuan tak terduga, berakhir kisah singkat yang terkesan lamban. Banyak orang diberikan pilihan yang seharusnya tidak untuk...