Bagian 3

212 21 30
                                        

Ini cerita cuma iseng, ya syukur kalo ada yang baca🙂👍 kalo enggak ya gapapa.

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

___________________


"Woy! Fen, udah sembuh lo?"

Fendy hanya mengangguk santai, meskipun ada hal yang sebenarnya ingin dia ceritakan. Tapi, sepertinya tidak perlu, masih ada hal lebih penting yang perlu dia bicarakan dengan Abi. Ya meskipun tidak penting-penting amat, tapi perlu, dia butuh penjelasan.

"Lo ngapain bareng cewek galak itu?" tanya Fendy.

"Dia terkenal banget, ya? Tadi banyak yang liatin gue gara-gara berangkat sama itu anak."

"Ya iyalah, ceweknya Bapak KetOs," jawab Fendy ngegas.

"Hah? Lah kok malah gue anu, goblok banget," makinya pada diri sendiri.

Fendy mengernyitkan kening saat melihat raut terkejut sahabatnya. Dia pikir, Abi sudah mengetahuinya sejak lama. Rupanya ketinggalan berita viral di sekolah ini.

"Kalo gak temenan sama gue, kayaknya lo bakal tertinggal banyak berita," kata Fendy.

"Fen, lo serius? Gilak, ngerasa bersalah gue sama Bapak KetOs budiman," ucap Abi dengan menggigit bibir bawahnya guna meredakan panik.

"Gue putusin aja kali, ya?" tanya Abi meminta tanggapan.

"Putusin apa coba? Kabel earphone lo sini gue putusin!" Fendy menarik benda itu, namun Abi spontan memukul tangannya.

"Ceritain gak yaaaaaa? Ceritain ajalah. Tapi, gak usah deh, nanti lo cepuin ke Bapak KetOs," ujarnya dengan senyum-senyum aneh.

"Kaya remaja labil aja lo. Buruan cerita!"

"Lo pikir gue apa kalo bukan remaja? Nenek-nenek?" protes Abi.

Abi mengambil handphone-nya dan mengetikkan pesan tentang hal yang mereka bahas. Sengaja dia melakukannya, karena jaga-jaga agar tidak didengar oleh Ketua Osis yang merupakan kekasih gadis itu.

"Lo ngetik apaan dah? Ini typo? Atau lagi ngerangkai cerpen?" tanya Fendy tak percaya.

"Beneran, makanya gue tadi berangkat bareng dia."

"Hah?" Fendy menganga cukup lebar.

"Gak cuma gila, ternyata lo juga gila." Fendy mengelus dadanya dengan slow motion.

"Ya terus, gue gimana?" tanya Abi.

"Ya putusin lah, dongo! Lo mau dia tau? Gak elite banget kalo pertemanan sampai rusak gara-gara sepele."

Abi masih tampak berpikir. Meskipun dia tidak ada rasa pada gadis itu, tetapi tidak rela juga untuk mengakhirinya. Namun jangan berpikir jika Abi adalah buaya yang mengandalkan tampang untuk mencari mangsa. Jangankan memiliki banyak pacar, Gisa adalah yang pertama dan satu-satunya, ya meskipun kenyataanya dia adalah kekasih teman-nya.

"Lo bawa bekal? Kemaren aja ngatain gue, kualat kan lo."

"Kalo gue gak sakit kemaren, mana sudi gue bawa bekal," jawab Fendy.

"Iya dah, Mami mah perhatian," puji Abi.

Hubungan Abi dengan orang tua Fendy memang cukup dekat, bahkan seperti orang tua kandung. Abi yang tidak mengetahui siapa orang tuanya, dengan mereka dia bisa merasakan apa itu kasih sayang.

Prince MahesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang