2J

974 157 22
                                    


Hai makasih udah mampir dan stay tune!apalagi yang udah dengan suka relanya ninggalin jejak disini.Kelapangan hati kalian perlu diacungi jempol 10👍

Dan semoga part kali ini jejaknya nggak mlempem ya🌈selamat membaca!




"Terimakasih dan tolong jangan lakukan itu lagi"ujar Jisoo bersiap menyuapkan bubur kedalam mulut pemuda bersurai pirang platinum yang sedang setengah duduk diatas ranjang pesakitan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih dan tolong jangan lakukan itu lagi"ujar Jisoo bersiap menyuapkan bubur kedalam mulut pemuda bersurai pirang platinum yang sedang setengah duduk diatas ranjang pesakitan.

"Kenapa?aku ada disana,jadi sudah seharusnya melindungi mu bukan?"balas Jaemin

"Kalaupun aku sedang tidak disana,aku tetap akan berusaha menjagamu"imbuh Jaemin menatap lamat Jisoo yang kini menunduk mengaduk bubur dimangkuk.

"Hey...tidak perlu merasa bersalah,aku sudah baik-baik saja"ujar Jaemin kemudian mengusap pipi Jisoo.

Jaemin mengrenyit saat ada sensasi lembab di pipi Jisoo.

"Sooya"panggil Jaemin lembut kemudian mengangkat wajah Jisoo yang ternyata gadis ini sedari menunduk tadi menangis.

"Kenapa menangis hm?"tanya Jaemin lagi kemudian berusaha duduk tegak.

"J-jangan melindungiku lagi....aku tidak ingin kamu berakhir seperti kakakku dulu,tolong hiks"mohon Jisoo menatap Jaemin dengan mata yang memerah dan berair.

Jaemin terdiam kemudian menatap lamat kedua obsidian coklat terang milik Jisoo.

Seakan-akan pemuda ini berniat menerawang lewat mata sang gadis.Tapi kenyataannya memang itulah yang sedang ia lakukan.

"Kau hanya anak perempuan yang tidak berguna dirumah ini Jisoo!"bentak appa membuat Jisoo yang saat itu masih berumur 15 tahun memundurkan dirinya takut.

"T-tolong beri Jisoo kesempatan...Jisoo yakin bisa menjadi penyanyi hebat dimasa depan appa"mohon Jisoo  meneteskan air matanya

"Penyanyi kau bilang?!"

Plak

"Keluarga kita tidak boleh turun derajatnya karna kau menjadi penyanyi Jisoo!!!"bentak kakek setelah menampar cucu bungsunya.

"Kau benar-benar mengundang amarah kami Kim Jisoo!"tekan sang appa kemudian berjalan mantap kearah putrinya dengan tangan menggenggam vas bunga.

Fairy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang