19.❤❤❤

2.5K 406 202
                                    

Babak kedua Louie Game akan dimulai besok pagi, jadi para peserta memiliki cukup waktu untuk beristirahat atau melakukan sesuatu yang menyenangkan. Yoongi bersama yang lainnya pergi makan siang bersama-sama di kantin besar milik Velorian Academy. Selesai mengisi perut sampai kenyang dengan makanan gratis, Yoongi tidak tahan lagi dan ingin segera berbaring sebentar saja. Jadi, dia menarik lengan Taehyung agar kembali ke ruangan besar milik team mereka di gedung khusus para tamu.

“Kau sangat lelah? Padahal tidak melakukan apa pun,” cibir Taehyung ketika melihat bagaimana bibir Yoongi cemberut.

“Aku lelah berpikir dan juga bersorak untuk Jungkook tadi sangat menguras tenaga, aku butuh istirahat, okay?” Yoongi tidak malu meski jawabannya terdengar penuh omong kosong. Lagi pula Taehyung tetap mengikutinya dan mereka benar-benar pergi ke ruangan mereka.

Ruangan luas itu sebenarnya sangat mewah, ada lima tempat tidur yang hanya terpisahkan oleh tirai tipis. Kemudian ada meja panjang beserta lima kursi, sebuah sofa yang menghadap dinding kaca. Pemandangan di balik dinding kaca adalah sebuah labirin besar, terlihat agak menakutkan meski saat ini masih siang hari, Yoongi melihatnya dan merasa sedikit bergidik.

Taehyung berdiri di sisinya sambil ikut melirik labirin, lalu berujar, “Labirinnya penuh dengan kabut.”

Yoongi mengangguk-angguk, bergeser lebih dekat dengan Taehyung dan mulai bersandar. “Mm-hm, katanya kita akan mulai start lebih dulu dan di wilayah yang paling aman. Itu sedikit lebih beruntung dari team lain. Omong-omong, jika kabutnya setebal itu, aku takut kita akan terpisah ....”

Kabutnya memang tebal di beberapa bagian, jika mereka terjebak di sana kemudian terhambat oleh serangan dari labirin itu sendiri, pasti sulit untuk tetap bersama-sama. Taehyung tidak bisa melihat keseluruhan labirin karena sangat besar, namun yang jelas ada bagian-bagian yang tertutup kabut tipis.

Yoongi mulai menguap, tapi masih memperhatikan labirin besar itu dan tidak melihat petunjuk apa pun. Semuanya tertutup kabut, gelap, dan menyeramkan. Yoongi lebih suka Taehyung memeluknya saat ini. Taehyung melihat Yoongi sudah memejamkan mata, sepenuhnya bersandar dan dia angkat sekalian dalam gendongan.

“Bisa-bisanya kau tidur ...,” gumam Taehyung sambil menggelengkan kepala, dia berbalik dan melangkah menuju salah satu ranjang, hendak membaringkan Yoongi di sana, tapi Yoongi seolah tahu Taehyung akan melepaskannya. Tangannya bergerak memeluk leher Taehyung erat dan menolak lepas.

Taehyung menghela napas, “Yoongi, ranjangnya sempit. Aku tidak bisa menemanimu berbaring.”

Lidah Yoongi berdecak, tiba-tiba menarik Taehyung agar berbaring telentang sementara dirinya nemplok di atas tubuh Taehyung. “Sudah ... Muat, 'kan?”

“....” Taehyung sampai tidak tahu harus mengomentarinya bagaimana. Tingkah Yoongi yang kadang tidak tahu malu ini membuatnya sering terkejut.

Masalahnya ini bukan kamar mereka sendiri. Tapi, jika dipikir-pikir lagi toh mereka tidak melakukan apa-apa dan hanya berbaring bersama. Well, kalau begitu Taehyung angkat bahu tak acuh dan mulai memejamkan mata juga.

Dalam sekejap keduanya tertidur, sama sekali tidak terganggu ketika datang tiga orang lain yang terkejut melihat posisi tidur mereka yang terlalu intim. Kris melihatnya sampai meradang, “BERANI-BERANINYA KALIAN MELAKUKAN TINDAKAN ASUSILA DI—“

“Diam, itu hanya tidur, okay?” Jungkook membungkam mulut tidak berguna Kris dan melewatinya begitu saja.

Jimin menahan tawa dan melangkah pelan-pelan menuju salah satu ranjang kosong dan berbaring di sana. Jungkook pergi ke kamar mandi untuk mandi dan ganti pakaian, sementara Kris benar-benar muak dan pergi keluar lagi. Suasana hatinya memang sedang buruk karena tidak bisa bebas bersama Hoseok, putra Hestia itu sedang di eksploitasi oleh cecunguk bernama Kim Mingyu.

Son of Aphrodite and Hades II : Win and Get the Prizes (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang