33.❤ [end]

3.7K 432 285
                                    

Tiga minggu berlalu begitu lambat bagi Yoongi, dia benar-benar bosan jika berada di asrama Taehyung sendirian dan kebanyakan waktunya dia habiskan di Athena library. Seperti hari ini. Sambil menutup buku tebal yang sudah diberi tanda Yoongi menghela napas panjang.

"Kegiatanku seperti ini selama tiga minggu dan membosankan!" dengusnya sebal. Yoongi bangkit dan menyimpan bukunya di rak, setelah itu berjalan keluar dari gedung Athena library.

Yoongi berniat pergi ke halaman Academy, mungkin saja menghirup udara segar bisa membuatnya lebih baik. Selama berjalan melewati lorong maupun menuruni tangga wajah cantik Yoongi agak keruh, mungkin karena moodnya juga sedang tidak bagus, jadi tidak ada yang benar-benar berani menggodanya kali ini.

Well, hanya ada seorang perempuan kurang kerjaan yang menghadang jalan Yoongi tiba-tiba. Yoongi melihatnya dan berdecak kesal. "Apa?!" sentaknya tak tanggung-tanggung.

Jennie mengernyitkan kening, lalu mendorong bahu Yoongi. "Beraninya berteriak di depan wajahku!"

"Itu karena kau menghalangi jalan, menyingkir sekarang," jawab Yoongi sinis.

Beberapa Demigod di sekitar mereka melirik dengan penasaran, melihat dan mendengar pertengkaran yang mungkin saja akan terjadi. Lagipula ini bukan sekali dua kali Jennie memprovokasi Yoongi.

Meski beberapa kali pula Jennie mendapat teguran, sepertinya dia memang tidak pernah kapok.

"Wah, kau masih punya kepercayaan diri setelah membuat banyak kekacauan bagi Taehyung," ujar Jennie. Tangannya terangkat untuk menepuk wajah Yoongi, namun lekas ditepis.

Yoongi memperhatikan tangan Jennie seolah itu adalah sampah menjijikan, kemudian berujar, "Jangan sentuh wajahku dengan tanganmu."

Jennie terperangah, apalagi mendengar ada yang menertawakannya secara terang-terangan. Wajah Yoongi datar dan dia bersungguh-sungguh ketika mengatakan untuk tidak menyentuh wajahnya sembarangan. Jennie tersulut, dia arahkan tangannya pada rambut perak berkilau yang selalu membuatnya iri-- lantas menjambaknya kuat-kuat.

"Ahk!" Yoongi mengerang sakit, dia tidak mengira Jennie akan menjambak rambutnya di lorong koridor yang ramai seperti ini.

Benar-benar menyulut masalah. Kebetulan suasana hati Yoongi sedang buruk sekarang, jadi dia balas menjambak rambut cokelat bergelombang milik Jennie. "KUBILANG JANGAN MENYENTUHKU!"

Yoongi tetap laki-laki dan tidak ada perempuan yang tahan dengan jambakannya. Lagipula kali ini dia tidak sedang ingin bermurah hati. Jennie menjerit keras dan perlahan melepas jambakannya sendiri dan beralih mendorong tangan Yoongi dari rambutnya. "HENTIKAN! INI SAKIT! LIHAT SAJA, AKU AKAN MELAPORKANMU!"

Jambakan Yoongi juga terlepas, dia melihat dua rambut di telapak tangannya dan membuangnya dengan ekspresi kesal. "Lapor? Pada siapa? Ibumu?"

"Dasar kau-- apa-apaan!" Jennie tersentak ketika melihat begitu banyak rambut perak Yoongi di telapak tangannya. Dia menghempaskan ke lantai dan itu memang banyak.

Padahal dia yakin jambakannya tidak sekeras itu, malah jambakan Yoongi yang lebih kuat sampai Jennie merasa kulit kepalanya akan lepas. Lalu, kenapa rambut Yoongi rontok lebih banyak?

Yoongi melihatnya juga dan hanya mendengus, dia berlalu pergi sambil merapihkan rambutnya menggunakan jemari. Berlari turun melalui tangga dan keluar dari gedung. Jennie juga malu dilihat oleh banyak demigod, jadi dia segera pergi.

Sambil berjalan ke arah kindly water Yoongi bergumam, "Rontoknya kenapa semakin banyak ...."

Belakangan ini rambut Yoongi memang rontok, awalnya hanya satu dua helai, namun semakin bertambah dari hari ke hari. Tidak ada yang salah dengan shampoo-nya, dia menggunakan yang biasa, jadi permasalahannya mungkin karena Yoongi stress dan juga kurang tidur.

Son of Aphrodite and Hades II : Win and Get the Prizes (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang