28

3 1 0
                                    

1 minggu kemudian...

Hari ini malam minggu.

Mungkin ini sedikit mengejutkan untuk orang-orang yang tidak tahu dibalik ini semua.

"Fer lo udah jadian sama Amara?"

"Udah"

Dret.. dret..

Ponsel Ferdi bergetar. Telepon dari Amara.

"Gue angkat dulu ya"

"Iya"

_____
Telepon
Amara

"Halo sayang"

"Iya kenapa sayang"

"Jalan yuk, malam mingguan"

"Emmm nggak bisa sayang aku lagi sibuk nih gimana kalau besok aja"

"Ohh gitu, yaudah deh besok, janji yaa sayang"

"Iya diusahain"

"Kamu sekarang lagi dimana?"

"Lagi diluar, ini ni lagi banyak orang nanti lagi ya"

"Iya sayang daa"

_______

Era meledek ferdi "Iya sayanggg"

"Apa sih looo"

"Lo pergi kapan?"

"Besok"

"Oke"

"Nanti temenin kebandara yaa"

"Iyaa"

Menikmati suasana pantai sore ini dengan suara ombak yang membuat pikiran ikut tengelam.

Tak lama dari itu.

Suara ponsel mereka berdua sama-sama berdering. Mereka melihat nama yang tertera dilayar mereka masing-masing.
'Amara' 'Dimas' mereka saling tatap-tatapan.

Fe mematikan panggilan dari Amara. Aeera mengangkat panggilan dari Dimas.

_____
Telepon
Dimas

"Iya halo"

"Aeera lo dimana? Lo lagi sama pacar Amara?"

"Iya,kenapa?"

"Ngapain! Jangan gila deh lo!"


"Udah lo tenang aja"

"Nanti kalau Amara nyamperin terus ngapa-ngapain lo gimana?"

"Nggak akan kok"

"Nggak akan gimana? Dia tahu kalau lo lagi sama Ferdi! Lo lagi dipantai kan? Dia yang kirimin gue foto kalian berdua nih gue kirim ke lo" Aeera membuka foto yang dikirimkan. Foto Ferdi dan Aeera yang sedang duduk bersama ditepi pantai foto tampak dari belakang.

Aeera dan Ferdi menoleh kearah belakang.

Ya disana ada Yuri dan Liza yang duduk santai memantau mereka berdua.

"Lo nggak perlu nyamperin gue ya dim"

"Kalau lo kenapa-napa?"

"Ferdi nggak akan ngebiarin gue diapa-apain Amara. Tenang aja."

Aeera mematikan teleponnya. Tuttuttut..

_________

Yuri dan Liza pergi dari pantai itu. Urusan mereka sudah selesai.

Ferdi menepuk pundak Aeera sekan mengatakan 'lo nggak sendirian, ada gue juga disini' Aeera menyenderkan kepalanya kedada Ferdi.

Ini adalah perjalanan yang panjang. Waktunya Drama berikutnya akan dimulai.

Amara bener-benar datang kepantai itu.
"AEERA!"

Era dan Ferdi berdiri dan melihat orang yang mereka tunggu akhirnya datang juga.

"Nggak usah teriak-teriak dong kuping gue nggak bolot" ujar era

"BAN*SAT MAU LO APA SIH LO MAU NGEREBUT FERDI DARI GUE? APA-APAAN LO NYANDAR KE PACAR GUE, LO SIAPA HA!"

"Lah emang situ siapanya?"

"GUE PACARNYA! PACAR PACARNYA!"

"Fer beneran dia pacar lo?"

"SAYANG KAMU JUGA NGAPAIN SIH SAMA DIA! KATANYA KAMU SIBUK! SIBUK APA? SIBUK JALAN SAMA DIA? SAYANG AKU PACAR KAMU LO!"

Era merangkul lengan Ferdi dan menampakkan wajah manjanya "Sayang kasih tahu pacar kamu dong kalau aku itu juga pacar kamuu"

"APA!? JAGA MULUT LO!"

"ups keceplosan sayangg maaf "

"SAYANG NGOMONG DONG! KAMU SELINGKUH?"

"Aku emang deket sama dia sebelum pacaran sama kamu"

Amara tercengang mendengarnya "SAYANG! JAHAT BANGET! JAHAT BANGET!"

"Sayang putusin aja pacar kamu itu, aku jauh lebih baik dari pada dia"

"MULUT LO KALAU NGOMONG DIJAGA YA!"

" Amara lo jangan pelit dong, kita berbagi"

"GILA LO?"

"Gimana. Sekarang tahu kan apa yang gue rasain dulu? Enak nggak diselingkuhin?"

Amara tqkut dengan apa yang dia pikirkan "JUJUR SAMA GUE SEKARANG, LO DEKETIN GUE KARENA LO MAU BALAS DENDAM KE GUE KARENA DULU GUE PERNAH NOLAK LO? JAWAB!"

"iya, itu tujuan awal gue deket sama lo. Semoga lo nggak lupa ingatan tentang apa yang lo lakuin ke gue dulu"

"Amara gue tahu otak lo pinter jadi... apa yang lo pikirin itu semua bener kok. Emm Ini nggak seberapa sih rasanya tapi cukup lah buat gue merasa lega, gue nggak akan ngapa-ngapain lagi kalau lo juga nggak ikut campur kehidupan gue lagi. Semoga hati lo sedikit terombang-ambing. Jangan panass ya dia pacar gue, pacar gue"

"Amara hubungan kita cukup sampai sini karena gue udah cukup untuk main-main sama lo. Makasih"

Mereka berdua pergi meninggalkan Amara yang masih tidak menyangka. Amara benar-benar sudah terbawa perasaan dengan Ferdi sejak awal.

"BAJIN*AN LO! BAN*SAT!"

Otakku mulai mumet gaes semoga bisa kelar.

Dret...dret...

Ponsel Aeera getar, panggilan dari Niko.

______

"Iya, kenapa ko?"

"Dimas kecelakaan Er"

"Ha? Ngaco!"

"Beneran sekarang dirumah sakit"

"Oke, oke gue kesana sekarang"

______

"Dimas kecelakaan, pasti dia mau nyamperin kesini!"

"Kita kerumah sakit"

Revisi 15 desember 2021

LEKAS SERIUS [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang