8

32 4 0
                                    

Vote dulu yuk sebelum lanjut...
Makasih.

***

Kadang menjadi orang gila itu perlu.

Aeera dengan buru-buru masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintu kamar.

Dia duduk di atas ranjangnya. Raut wajahnya menandakan seperti orang yang kebingungan, penasaran dan heran.

Dia membuka kembali ponselnya dan membuka pesan masuk dari nomor tidak dikenal yang mengirimkan foto orang yang pernah singgah dihatinya untuk mengukir luka yang masih membekas sampai sekarang.

Dalam benak Aeera ' mana mungkin si dia berani chat gue lagi. Mimpi macam apa ini!  bangke! '

" dari kata-katanya ini sih orang lain. "

Aeera cukup berpikir panjang untuk mencari kemungkinan dari siapa chat itu berasal, karena tidak ada foto profil, nama, bio dan ditambah dia tidak pernah memberikan nomornya ke sembarang orang bahkan dia juga baru ganti nomor telepon.

Akhirnya Aeera menelpon nomor itu. Panggilan hanya berdering.

" Sialan! Ini siapa sih! "
Aeera tidak suka ada satu orang pun yang mengganggunya. Apa mungkin Arsa yang sengaja mengerjai Era?.

________
Telepon
Arsa

"Iya halo kenapa Er?"

"Ada orang yang minta nomor gue ke lo?"

"Ha? Siapa, nggak ada."

"Lo nggak lagi kerjain gue kan?"

"Kerjain apa? Gue lagi kerja ini, udah dulu ya lanjut nanti gue telpon balik. Darurat ini!. "

"Ar...."


________

Aeera mulai kesal karena dia merasa sedang diteror. Chat masuk dari nomor tidak dikenal itu lagi.

_________
Chat

Selamat bersenang senang.

Lo siapa!

Woy! Angkat telpon gue!

Haha... Udahlah nggak usah emosi, tunggu aja waktunya sampai nanti lo tahu siapa gue. Ettss jangan lo blok nomer gue, nanti nyesel looo.

Bangsat! Siapa sih lo!

___________

Aeera yakin dibalik nomor itu pasti cewek. Tapi siapa dia? Ada urusan apa?. Era sudah membuka menu blok tapi berpikir lagi ' kalau ternyata apa yang dia kirim nantinya penting gimana?'

" Oke Er lo sabar aja dulu sampai lo tahu siapa dibalik nomer itu dan apa mau itu orang " dia menghembuskan nafas dalam.

Dia terus berusaha sabar walau sebenarnya dia ada rasa takut jika ternyata orang itu bisa melakukan hal yang tidak-tidak.

***

Era berjalan menuju jendela kamarnya. Kedua tangannya mendorong kedua pintu jendela kearah luar. Terbukalah jendela itu dan angin malam pun  perlahan masuk mengantikan udara dalam kamar itu.

Melihat bulan yang indah berjajar dengan bintang dimalam ini.

Ponselnya berdering. Dia mengeluarkannya dari saku celananya.

Melihat nomor yang tidak dikenal lagi di layar ponselnya membuat mata Era mengerut dengan kesal.

" Ini siapa lagi sih! "

LEKAS SERIUS [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang