Sebelum baca vote dulu dong kakak!
Selamat berkunjung di dunia khayalan.Kenapa kamu sangat dingin untuk diberi kehangatan?
Aeera menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, sekarang dia menunggu Liza yang sedang berdiskusi dengan pemilik studio foto itu.Era menunggu mereka sambil melihat proses kerja fotografer dan beberapa orang yang sedang melakukan pemotretan di taman studio itu.
Era tidak sengaja melihat seorang pria duduk di kursi dalam salah satu ruangan di sana.
Era berjalan mendekati pria itu yang sedang tenang membaca majalah.
" Dimas."Dia sangat terkejut dan tidak pernah menyangka akan bertemu dengan Era. Meletakkan majalahnya di atas meja.
" Aeera, lo, lo ngapain disini? " Era duduk di sampingnya.
" Ada kerjaan, lo sendiri? "
" Gue ada janji disini. Lo sendiri aja? "
" Enggak sama Liza, dia masih ngobrol di sana "
" Emmm." Dimas sepertinya sangat kaku seperti orang baru kenal sedetik yang lalu.
Cukup lama mereka tidak berjumpa. Padahal dulu mereka cukup sangat dekat seperti hubungan antara Aeera dan Arsa.
" Lu ngilang kemana Dim, berapa tahun gue nggak ketemu lo?." Tanya Era dengan sangat lembut masuk ke telinga.
Dimas menatap wajah Era.
" 2 tahun mungkin ya "Era menaikkan kedua alisnya.
" Kenapa?. Ada masalah apa sih?. kita semua bingung tahu, lo tiba-tiba ngilang gitu aja. Pindah kos juga nggak ngabarin. "
Dimas pernah ada diposisi yang sama seperti Arsa. Bedanya Arsa berani lanjut ada di dekat Era dan berani mengatakan perasaannya.
Dimas memilih untuk mundur karena terlalu banyak saingan yang lebih dari pada dia.
Dimas itu kakak kelas Arsa waktu sma, tapi beda sekolah. Dimas berteman dengan Era sejak Era masih pacaran dengan kapten futsal.
Dia juga teman baik Arsa.
" Nggak ada masalah "
" Emm lo sendiri? Kesini? "
Dimas melihat kanan kirinya. Sok cool!.
" Iya sendiri "
Aeera memutarkan bola matanya karena Dimas masih kaku diajak ngobrol. Setelah sekian lama ketemu lagi membuat pembicaraan tidak senyaman sebelumnya. Masak iya harus kenalan lagi.
Era mengulurkan tangannya. Dimas menatap Era dengan heran.
" kayaknya kita harus kenalan lagi deh," cetus Era yang masih mengulurkan tanyannya menunggu dia memegang tangannya.
" Gimana? "
" lo kagak mau salaman sama gue? "
Dimas menjabat tangan Era 3 detik. Secepat itu berlalu.
Era berusaha menyatukan susana lagi. Lebih tepatnya Era sok dekat.
" Oh ya, setahu gue lo waktu itu lagi suka sama orang gimana? Sekarang udah dapet belum?. Cerita dong! "
Pasti dia teringat semua itu.
" Orangnya udah milik orang Er " dia mengatakan dengan senyuman yang berusaha untuk ikhlas.
" Yaampun kasihan banget, siapa sih orangnya?. Kurang apa coba lo nyesel pasti dia nggak milih lo. " Era memang dasar tidak punya akhlak!.
" Lo gimana?. Masih sama cowok waktu itu? "
" waktu itu yang mana? "
" ya, kapten futsallah, emang siapa lagi selain itu? " itu mencengangkan Era.
" oh itu, Nggak ada!. Udah kandas! Udah lama juga "
" Kenapa? "
Akhirnya tidak sejutek 10 menit yang lalu.
" Selingkuh dia, tahu ah males gue kalau bahas dia, gara-gara dia gue sampai sekarang takut buka hati lagi"
Mungkin ini kesempatan untuk bisa mendapatkan Aeera.
" Emm, kalau Arsa apa kabar dia? "
" Baik, temuin dia gih, seneng pasti kalau dia ketemu lo "
" Insyaallah. Gue pikir lo sekarang sama Arsa"
" Enggak! "
" Kenapa?, Bukannya dia suka sama lo dari dulu?. Emang dia belum ngomong sama lo? "
Era sedikit menaikkan alisnya dan matanya membuka cukup lebar karena Dimas tahu itu.
" Lo tahu? " dia menganggukkan kepalanya.
Yah mungkin Arsa dulu curhat tentang perasaannya ke Dimas, makanya Dimas tahu.
" Dia itu pantes untuk dapetin yang jauh lebih sempurna dari pada gue "
" Di dunia ini nggak mungkin ada yang sempurna Er "
" Bohong!, Allah bilang tidak ada yang tidak mungkin "
Era membuat Dimas terdiam dan merasa tidak ada yang tidak mungkin untuk alasan dia melupakan Era.
Tapi rupanya Dimas masih belum move on dari Era. Dia masih terlihat berusaha untuk menjauh dan melupakan sesuatu yang ada didepan matanya itu.
Dimas beranjak dari tempat duduk. Dan bergegas untuk segera pergi dari hadapan Aeera.
" Er gue pergi dulu ya "
Dimas yang baru melangkahkan kaki yang berjarak 2 meter dari hadapan Era langsung merasa tertahan karena Era memegang lengannya.
" Dim mau kemana? Katanya ada janji disini. "
Dimas membalikkan badannya." Ada yang harus gue urus dulu. Pergi dulu ya, jaga diri lo " jantungnya hampir roboh itu dimas.
Dimas pergi meninggalkan Era yang masih merasa bingung dan tidak mengerti dengan dia.
Hanya punggung cowok itu yang terus Era tatap dengan sangat heran dan membingungkan untuknya. Dia pergi begitu saja setelah lama tidak bertemu?.
" Yah! Dia sekarang cuek sama temennya sendiri fiks! Dia bukan temen gue lagi! "
" Tapi Itu orang kenapa?. Beneran sibuk dia? Aneh banget. Udahlah Aeera lupakan! " Era berusaha cuek.
Jika ditanya kenapa banyak yang suka dengan Aeera jawabannya, masih tidak ditemukan alasan pastinya karena perasaan suka tidak pernah memiliki alasan yang pasti dan tidak pernah tahu kenapa perasaan itu muncul dibeberapa cowok yang dekat dengan Aeera.
Mari yang jomblo merenung saja.
Dibuat 24 juni 2021
Tinggalkan jejak kuy!
Follow
@aminahhanima23
KAMU SEDANG MEMBACA
LEKAS SERIUS [ END ]
Teen FictionAeera menolak perasaan Arsa. Dia itu teman, sahabat dan abang yang selalu melindungi dia hanya itu, tidak lebih dan tidak kurang. Era masih tidak bisa move on dari si kapten futsal. Padahal dia diselingkuhi tapi hatinya masih sulit berpaling. Sampa...