Itu dia Amara. Dengan gaya yang masih sama, sok keren sok cantik. Dia duduk sendirian di tempat nomor 44.
Era berjalan mendekatinya. Dari arah belakang Era merangkul bahu Amara, dia sangat terkejut rupanya.
"Hai pelakor, ups.. maksudnya selingkuhan" Era tersenyum licik
"Ngapain lo!"
Era benar-benar mengadu bakat Actingnya. Dia tersenyum licik dan terlihat sombong selama pertemuan ini.
Era melepaskan rangkulannya, menarik kursi didepan Amara dan duduk disitu.
" LO ngapain ban*sat"
"Eetts.. kasar banget. Gue kesini mau belajar jadi pelakor eh! Selingkuhan maksudnya hehe "
Amara memperlihatkan raut wajahnya yang kesal dan tidak mengenakkan rasanya ingin sekali menonjok mukanya.
"Nggak terima lo?"
"Dih! Kok gitu mukanya?. Jujur gue bangga banget sama lo yang jago ngerusak hubungan orang, 2 kali lloo, 2 kali lo ngerusak hubungan gue. Keren banget nggak siii"
"Apaan sih Lo!"
"Gue pengen belajar jadi selingkuhan kayak lo begoo! Biar keren"
"Pergi sana!"
" kok ngusir?. Btw mana nih pacarnya? Kok sendirian? Atau udah ditikung orang lain juga?" Era memutarkan bola mata dan melirik kanan kirinya mencari dimana mantan pacarnya itu.
"Masih nggak terima lo kalau Adit lebih milih gue?"
"Terima kok!. Gue cuma kasihan aja sama Adit yang cuma dijadiin alat balas dendam"
"Maksud lo!"
"Udah deh nggak usah sok bego! Ban*sat!. Lo deketin Adit cuma karena dia berduit? Atau cakep? Atau karena dia deket sama gue, jadi lo juga deketin dia? Niat banget ya kalau mau ngerusak. Dulu waktu gue sama Bian lo juga deketin Bian sama temen lo, dan begonya Bian juga kepincut temen lo itu. Mau lo tuh apa sebenernya?"
Amara menaikkan satu alisnya "Mau gue apa?.Gue mau ambil semua kebahagiaan lo!" Amara tersenyum licik
"Iri bilang sayang!. Lo nggak mampu bahagia? Sampe mau ngerebut kebahagiaan gue segala"
Akhirnya dia terpancing untuk marah didepan umum, ini hal yang Era inginkan.
"DARI AWAL GUE KENAL LO, GUE UDAH BENCI SAMA LO!. GARA-GARA LO SEMUA ORANG DILINGKUNGAN GUE BANGGA-BANGGAIN LO PANAS KUPING GUE! DAN LO BUAT RAFLI PUTUSIN GUE!"
"Hah? Nggak salah ngomong lo?"
"ITU SEMUA GARA-GARA LO!"
"Gara-gara gue?. Kan lo sendiri yang buat semua orang berpihak ke gue, lupa?. Masalahnya tuh di diri lo yang terlalu iri dengki. Rafli putusin lo kan salah lo sendiri selalu cari gara-gara sama gue, dah tahu Rafli saudara gue ya pastinya ngebelain gue lah!"
"DIEM LO!"
"Lo yang seharusnya diem duduk anteng dan nggak usah ikut campur kehiduoan gue lagi"
"GUE NGGAK AKAN PERNAH BIARIN KEHIDUPAN LO BAHAGIA"
Aeera akan terus menantang Amara "OH YA? Aduh takut deh gue"
Amara beranjak dari tempat duduknya " LO PERGI SEKARANG!" Menunjuk kearah luar
"Kenapa gue harus pergi? Gue kesini kan mau ketemu lo. Lo takut?"
"Takut sama lo? Yang bener aja. Gue nggak punya waktu buat orang kayak lo!"
"MASAK SEHH..."
Tangan Amara sudah sangat gatal, dia langsung menjambak rambut Era dengan penuh kekesalan yang selama ini ingin dia luapkan.
"Auuu, SAKITT LEPAS!" Era juga tidak terima akhirnya dia juga menjambak rambut Amara.
Ditempat itu jadi kacau karena ulah mereka. Tiba-tiba ada cowok datang dan melerai mereka berdua.
Cowok itu seakan-akan berpihak dengan Amara, dia melindungi Amara dibalik badannya yang cukup besar.
"Udah udah, cukup!" Tatapan mata cowok itu begitu tajam ke Aeera
Aeera membenarkan rambutnya dengan tatapan mata masih tertuju ke cowok itu.
"Lo nggak usah ikut campur!"
"Nggak usah nyolot lo!" Cetus Amara
"Dari tadi lo yang nyolot!"
"Udah lo pergi jangan buat ribut"
"Dia duluan yang buat ribut!"
"Lo sendiri yang cari gara-gara sama gue!"
" EH! Lo duluan yang buat masalah, Lo yang buat ulah!" Era bergegas pergi dari tempat itu dengan raut wajah yang acak-acakan.
Cowok ini membalikkan badannya dan memastikan keadaan Amara baik-baik saja."Lo nggak papa?"
"Enggak"
Tatapan mata cowok ini sangat dalam membuat Amara sedikit merasa salah tingkah "Udah lama gue nggak ketemu lo Amara"
"Lo kenal gue?"
"Lo lupa sama gue?"
"Siapa? Kita pernah ketemu?"
"Gue Ferdi"
"Ferdi?"
Shoke sekali. Mimpi apa semalam Amara? Bisa-bisanya ketemu cowok ini dengan penampilan sudah berubah drastis.
"Cowok jelek yang dulu lo tolak"
"Ha! Beneran? Lo Ferdi?"
"Iya,"
Heran. Tidak menyangka orang yang dulu culun dan bahkan dia ilfil banget kalau papasan dijalan sekarang keren banget "Gilak berubah banget lo" Amara tersenyum dengan penuh keheranan
"Iya begitulah"
"Oh ya, makasih tadi udah bantuin gue"
"Iya sama-sama, tadi itu Aeera bukan si?"
"Iya"
"Lo masih punya dendam sama dia?"
"Iya! Awas aja dia"
Ferdi memastikan bahwa Amara sedang sendiri "emmm lo sendiri?"
"Iya kelihatannya gimana? Oh ya duduk-duduk" mereka duduk.
Ferdi masih ingin menaklukan hati Amara .
"lo masih sendiri atau udah ada yang punya?" Dasar buaya"Emm belum ada sih cuma deket aja sama beberapa orang"
Ferdi tersenyum seperti orang yang sedang jatuh cinta "Oh cuma deket"
"Kalau lo sendiri?"
"Sama gue juga lagi sendiri"
"Gue pikir lo udah ada ... masih nggak bisa move on dari gue lo?" PD sekali Amara.
"Yaaa mungkin"
Dibuat 19 september 2021
Maap baru sempet update heheFollow instagram
@aminahhanima23
@stahha_
KAMU SEDANG MEMBACA
LEKAS SERIUS [ END ]
Teen FictionAeera menolak perasaan Arsa. Dia itu teman, sahabat dan abang yang selalu melindungi dia hanya itu, tidak lebih dan tidak kurang. Era masih tidak bisa move on dari si kapten futsal. Padahal dia diselingkuhi tapi hatinya masih sulit berpaling. Sampa...