.
.
.
.
Akhirnya haruto dan junkyu berhenti di sebuah kedai langganan junkyu, awalnya haruto tidak ingin menyetujui permintaan junkyu, seperti kalian tidak tau junkyu saja seperti apa, di balik wajahnya yang mengemaskan tetapi tersimpan sifat pemaksaan dalam dirinya,
"Kau mengajak ku makan di tempat seperti ini,"
"Diam saja dan nikmati saja, kau terlalu cerewet,"
"Ya!"
"Berhenti mengoceh Tuan Watanabe," haruto segera terdiam saat junkyu memberikan tatapan tajam, tidak ingin berdebat akhirnya haruto lebih memilih memainkan ponsel canggihnya itu,
Tak perlu menunggu lama, pesanan yang mereka pesan tadi sudah terhidang di meja, asap mengepul di setiap makanan yang tersaji, junkyu menelan ludahnya saat melihat gurita tumis di depannya, haruto yang sadar akan tatapan junkyu tersenyum geli, mata binar junkyu saat memperhatikan makanan sangat mengemaskan, owh, sepertinya haruto terlalu memperhatikan junkyu, dan tanpa sadar seseorang berjalan menghampiri mereka,
"Kim junkyu, ternyata benar itu kau," panggil seseorang dari belakang mereka, sang punya nama menoleh kebelakang dan tersenyum senang melihat pria tinggi dan memiliki senyuman manis menghampirinya, namun tidak dengan haruto yang memutar malas matanya begitu melihat siapa yang beraninya memanggil istrinya tanpa nama depan marganya,
"Jaehyuk sunbae, sedang apa kau disini,"
" aku baru saja mengantar sunoo karena kami belajar kelompok bersama, dan kau,"
"Owh, kami baru saja memesannya, kau mau bergabung dengan kami,"
"Tidak, sebaiknya kau pergi saja," sergah haruto cepat, junkyu dan jaehyuk saling melempar tatapan melihat sikap tidak suka haruto pada jaehyuk, dan sesuatu terbesit dalam diri jaehyuk untuk membuat haruto semakin jengkel dengannya,
"Baiklah, kebetulan sekali aku belum makan malam, kau tidak keberatan kan Watanabe Haruto," ucap jaehyuk remeh pada haruto, junkyu yang melihat dua pria yang di depannya ini saling melemparkan tatapan maut hanya terdiam,
"Eyyyyy......sudahlah, biarkan dia bergabung, lagian siapa yang akan menghabiskan semua ini, huh,"
"Ck," haruto berdecih tak suka saat jaehyuk mendudukkan dirinya di samping junkyu, dan dengan gerakan cepat, haruto menarik kursi yang di geser jaehyuk, tanpa rasa bersalah haruto mendudukkan kursi yang ia rebut di samping junkyu,
"Kau bisa duduk disebelah sana," kata haruto dengan tamoangnya yang datar, jaehyuk terkekeh geli melihat sikap posesif haruto yang mulai timbul,
"Kim junkyu-"
"Watanabe junkyu jika kau lupa," haruto menyela ucapan jaehyuk yang belum sempat ia selesaikan, tanpa menatap lawan bicaranya haruto segera mentumpitkan seekor gurita yang di taruh di atas daun wijen dan diberi beberapa isian lainnya,
"Haru," tegur junkyu yang sedikit menepuk pelan lengan haruto, bagaimanapun jaehyuk lebih tua dari haruto, bagaimana bisa ia bersikap seenaknya pada orang yang lebih tua darinya itu,