11 - Boomerang

514 70 25
                                    

Entah apa yang di ungkapkan Raka itu benar atau salah, yang jelas itulah yang tengah dia rasakan. Dia sadar sekarang dengan apa yang dia rasakan, telah berulang kali dirinya mengelak akan sikap exited itu.

Di mulai dari dirinya yang bertemu dengan tidak sengaja, berakhir dengan dia berpikiran tentangnya. Sebagai orang yang lurus-lurus saja, tentu ada penolakan hebat baik hati, otak, dan batinnya.

Hingga puncaknya saat Adit mimisan, membuat Raka berpikir keruh dan langsung mengungkapkan apa isi hatinya. Semua terucap begitu saja dan ada sedikit perasaan lega setelah dia berkata jujur.

Ya sedikit, tetapi masih banyak kurang leganya. Setelah apa yang dia ucapkan, Adit tidak memberikan respon apapun. Cowok itu bergegas keluar dari Mobil menuju Rumahnya dan kata terkahir yang dia ingat hanya 'terima kasih'. Itu saja.

Raka tengah menatap langit-langit kamar Rumahnya, mencerna semua yang telah terjadi. Ya, wajar saja Adit shock dan tak memberi respon. Dirinya saja kaget, kenapa bisa dia sejujur itu. Apalagi Adit.

Fyuh, sepertinya Adit akan bersikap aneh setelahnya. Raka harus sabar...

*****

Hari Sabtu telah tiba dan kalian tahu hari Sabtu itu akan mengadakan acara apa?

Ya, acara Orientasi Kesenian.

Berharap jika dirinya tidak di perbolehkan oleh kedua orangtuanya namun dugaan Adit salah. Papa Adit memperbolehkan Adit hadir dengan beberapa obat-obatan yang harus di bawanya. Jaga-jaga saja.

Pukul tiga Sore dan setengah jam lagi acara akan di mulai. Seperti biasa Adit akan di antar oleh supirnya.

Lalu setelah sampai di Sekolah...

'Ini orang-orang keliatan happy banget.' Batin Adit yang merasa hanya dirinya yang sedikit berbeda. Ya, dia mana happy teman-teman.

Kini di depannya sudah di penuhi anak-anak Kesenian yang akan ikut berpartisipasi acara orientasi Kesenian ini.

“Dor!! Kaget gak?”

Adit yang sudah tahu kehadiran seseorang pun menoleh. “Gak.”

Itu Dandy yang sudah siap untuk mengikuti acara.

“Gak asik lo," Balasnya sinis. "Itu muka kenapa bete amat?”

“Udah tau sendiri emang gak minat ikut.”

Dandy tertawa saja melihat wajah temannya itu. “Udahlah, sekali juga acara ginian. Dah yuk masuk, udah rame.” Lalu dia merangkul Adit untuk masuk ke dalam Sekolah.

Semua sudah siap dengan baju berwarna Hitam dan celana training bebas. Adit berpikir kenapa pihak panitia harus memerintahkan orang-orang untuk menggunakan baju warna Hitam. Tidak takut di serang Nyamuk kah?

Semua telah berkumpul dan acara pun di mulai, dari sambutan-sambutan Kakak tingkat, Pihak Sekolah, dan lain semacamnya yang membuat Adit ngantuk.

Berharap semua ini cepat selesai.

*****

Memasuki waktu Maghrib, tepatnya pukul setengah tujuh. Semua Siswa di beri waktu istirahat hingga pukul setengah delapan nanti. Di waktu itu juga semua kelompok yang sudah di susun harus berkumpul kembali dan tidak ada kata terlambat.

Yang terlambat, dapat hukuman. Kata keramat para Senior.

Adit yang sudah di tinggal Dandy karena teman satu kelompoknya mengajaknya pergi entah kemana, yang katanya ingin tanding game online. Iya, lupakan saja Adit. Iya.

SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang