11.| Nothing Lost, but Something Missing

4 1 0
                                    

.•
.•
.•
.•
.•


What is stronger than human heart,
which shatters over and over
and still lives


.•
.•
.•
.•
.•


Happy Reading


.•
.•
.•
.•
.•






Dengan kecepatan yang amat tinggi sebuah mobil sedan berwarna hitam membelah jalanan kota Seoul. Tak butuh waktu lama bagi Sarah untuk sampai ke tempat Kasino yang menjadi markas Dauntless.

Brakk

Pintu terbuka dengan kasar, terlihat seorang wanita yang masuk dengan tergesa-gesa. Seluruh anggota Dauntless pun dapat melihat raut gelisah di wajah Queen. Bersiaga, mereka tau bahwa hari ini mereka akan bergerak.

"Val, lacak dimana Scott berada sekarang!!" ujar Sarah, Val pun kembali melacak temannya yang telah hilang kontak sejak sejam lalu saat ia menyuruhnya untuk mengawasi Lucas.

Sarah pun mengintai pada komputer satunya untuk melihat rekaman cctv di sekitar rumah sakit. Terlihat Scott yang tengah menjaga Lucas di luar ruang inap sepupunya itu. Nampak Scott yang mengejar pria dengan hoodie hitam kearah gudang rumah sakit.

Begitu Scott dan pria itu masuk kedalam gudang, hanya muncul layar hitam di komputer tersebut. Tampaknya seseorang telah menghapus rekaman sebelum sempat mereka amankan.

"Siall!!!!!" dengan kesal Sarah pun menggebrak meja.

"Aku akan berusaha untuk melacak nya saat ini. Berharap lah semoga kita bisa menemukannya secepat mungkin." ucap Val dengan tetap berfokus pada komputer miliknya, memecah beberapa kode sandi untuk menemukan keberadaan ketua mereka.

"Sarah—"

"Kau menemukannya?. Dimana lokasinya saat ini?" ucap Sarah gelisah.

"Dia..., berada di apartemen mu" ucap Val dengan menatap mata Sarah yang sama terkejutnya akan hal itu.

Tanpa banyak bertanya mereka semua langsung bergegas menuju apartemen Sarah. Dengan mengendarai mobil secara membabi-buta mereka membelah jalanan kota Seoul yang cukup ramai. Tanpa mempedulikan keselamatan pengguna jalan bahkan polisi yang berpatroli. Para polisi sendiri harus menelan pil pahit sebab tak mampu mengejar mereka.

Sesampainya di apartemen Sarah, mereka langsung bersiap siaga dengan memegang senjata di tangan masing-masing. Kompleks apartemen Sarah yang cukup jauh dan cukup sepi memudahkan mereka bergerak. Mendekat perlahan, memastikan tidak ada orang disana. Dengan mendobrak pintu mereka langsung meringsek masuk ke dalam apartemen tersebut.

Keadaannya gelap, hanya bau anyir yang mengudara membuat siapa saja ingin muntah ketika masuk disana. Dengan langkah ragu-ragu Sarah maju dan menghidupkan saklar lampu. Memperjelas pandangannya yang tak tahunya menjadi mimpi buruk baginya.

Seketika tubuhnya melorot ke lantai seolah gravitasi menariknya, tak mampu membendung lagi air matanya. Scott tampak mengenaskan dengan kubangan darah di mana-mana. Pria itu bahkan tak bergerak sedikitpun dari tempatnya tergeletak.

Tangan kanannya putus, mengakibatkan darah segar merembes deras dilantai. Beberapa luka lebam yang terlihat membiru tercetak jelas diwajahnya. Deru nafasnya yang tersengal-sengal entah merupakan sebuah keberuntungan atau petaka, sebab pria itu masih hidup dalam keadaan sekarat.

Cruel RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang