18.| Larcenous

2 2 0
                                    

.•
.•
.•
.•
.•


Luka itu sembuh,
Namun trauma nya masih utuh.


.•
.•
.•
.•
.•

Happy Reading


.•
.•
.•
.•
.•




Kelopak bunga sakura mulai bermekaran, menunjukkan keindahannya pada dunia menyambut datangnya musim semi. Keindahan yang tiada duanya menarik banyak orang untuk berkumpul dan berfoto ria. Berbanding terbalik dengan seorang wanita yang kini melangkahkan kakinya tanpa mempedulikan keindahan disekitarnya.

Membuka pintu mobil Porsche miliknya, ia membawa masuk tubuhnya dan melenggang pergi meninggalkan kawasan tempat ia baru saja mengadakan meeting. Ya, dirinya baru saja mengadakan pertemuan dengan presiden Korea Selatan untuk membahas mengenai kerjasama pembangunan jaringan Telekomunikasi yang akan dipusatkan pada 3 kota besar yaitu Seoul, Itaewon, dan Gangnam. Kerjasama ini juga nantinya akan berdampak baik pada perusahaan sebab sang pemimpin negara menjanjikan perpanjangan kontrak Suzukawa untuk tetap menjalankan bisnisnya di Korea.

"Val, ada perkembangan?" ucap Sarah ketika panggilannya telah tersambung dengan Val

"Tidak ada perkembangan yang signifikan, nomor yang kau kirimkan adalah nomor sekali pakai. Sekalipun aku melacaknya, yang didapati hanyalah seorang kakek tua renta. Dan kelihatannya beliau tidak ada kaitannya dengan orang yang mengirimi foto itu."

"Ck, mereka memanfaatkan orang biasa."

"Ya, memang selalu seperti itu. Akan ku kirim Pieter untuk mengawasinya."

"Untuk apa? kau bilang tak ada kaitannya?. Sebaiknya tak perlu repot-repot mengawasinya."

"Tidak, aku tak akan mempercayai siapapun Sarah. Sekalipun ia hanyalah kakek tua biasa. Tak menutup kemungkinan ia salah satu kaki tangannya. Dengan sedikitnya bukti yang ada aku harus mencaritahu lebih dalam. Bisa saja pria itu memang kakak kandungmu, Park Seojun."

"Dia bukan" desis Sarah. "Hentikan saja. Kau hanya membuang-buang tenaga. Dan sudah kukatakan. Park Seojun sudah mati, Erick membunuhnya 6 tahun lalu" entah mengapa, intonasi suara Sarah berubah menjadi berat. Val dapat merasakan gertakan di setiap perkataan Sarah.

"Sekalipun kau berkata seperti itu, namun sampai saat ini tidak ada yang menemukan jasadnya. Bahkan ayahmu tak mampu menemukannya."

"Menurutmu aku berbohong?. Sudah kukatakan Erick telah membunuhnya, mustahil pria itu membiarkan mangsanya hidup."

"Tidak, bukan begitu. Walaupun Erick membunuhnya dihadapan mu, kita tak pernah tahu apa yang ada dipikiran pria itu. Pria itu memiliki banyak sekali trik licik hanya untuk memuaskan hasrat nya."

"Lalu kau akan tetap meneruskannya?"

"Aku hanya akan mencari kebenaran mengenai foto itu. Entah mengapa ada sesuatu yang menggangguku

"Lakukanlah sesukamu. Tapi ingatlah, Erick tetap target utama Dauntless. Jangan pernah lupakan itu" panggilan pun terputus secara sepihak. Sarah langsung saja menaikkan laju kendaraannya dan melesat jauh.

"Benar Sweet Heart, aku adalah tokoh utamanya. Tikus pengganggu itu harus disingkirkan" ucap Erick yang ternyata sejak tadi mendengarkan pembicaraan Val dan Sarah. Pria itu telah memasang alat penyadap di mobil milik wanita itu sebelumnya.


Cruel RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang