#11

8 4 0
                                        

Dirga terus melangkahkan kakinya menelusuri tiap lorong sekolah, ini sudah 15 menit berlalu setelah bel pulang sekolah berbunyi, tapi kenapa ia belum menemukan Keyla di tiap sudut sekolah, sebenarnya sebelum bel pulang sekolah berbunyi Dirga sudah menunggu gadis itu di parkiran tapi sampai 15 menit gadis itu belum muncul juga, getaran handphone menghentikan langkahnya, tanpa basa-basi ia langsung mengangkat panggilan tersebut,

"Cepet ngomong gw ngga punya banyak waktu" ucap Dirga cepat

"Ga, Keyla di UKS"

"Shit" setelah menutup telfonnya Dirga langsung melangkahkan kakinya ke ruang kesehatan siswa dengan cepat, ia belum bisa memikirkan apapun sekarang, ia belum habis pikir, sepertinya Keyla tadi baik-baik saja di jam istirahat dan bahkan mereka sempat makan bersama, meskipun Keyla langsung pergi setelah mendapatkan suapan darinya, lalu tiba-tiba di jam pulang gadis itu sudah ada di ruang kesehatan,

Setelah melihat pintu ruang kesehatan di depannya Dirga langsung membuka pintu itu dan menuju ke ranjang paling ujung dan mendapati sepupunya yang sedang membaca buku, sambil menunggu Keyla kembali ke kesadaran nya

"Keyla kenapa Dar?" Ucap Dirga sambil duduk di sebelah brangkar tempat Keyla tidur,

"Kata Dokter yang periksa Keyla, dia sesak nafas gara-gara alerginya kambuh," ucap Dara masih fokus dengan bukunya

"Alergi?, Emang dia abis makan apa?"

"Ngga tau gw, tadi pas jam istirahat tiba-tiba dia Dateng mukanya merah terus ngga bisa nafas, yaudh langsung gw ajak ke sini"

"Sial!, Jangan bilang dia alergi udang"

Dara langsung memukul kepala Dirga dengan buku yg ada di tangannya,

"Jangan bilang lu kasi dia makan udang, kan tadi istirahat dia ketemu Lo" ucap Dara dengan mendelikkan matanya kesal

"Ya gw mana tau dia alergi udang"

"Begok lu, awa__" belum selesai ucapan Dara keluar dari mulutnya, pergerakan di brangkar membuat keduanya menoleh ke sumber suara,

"Lu udh baikan key" tanya Dara sambil membantu Keyla duduk,

"Iya udah, ko" dengan senyuman nya Keyla menjawab dara yg memandang nya khawatir, ehh tapi saat dara melihat ke sisi yg lain kenapa ada Dirga, sepertinya Keyla masih berada di alam bawah sadarnya,

"Kenapa ngga bilang kalo lu alergi udang" suara berat itu menyadarkan Keyla bahwa yang di depannya ini beneran Dirga, bukan halusinasi nya,

"Muehehehe, gapapa ko ka, aku baik-baik aja" Keyla buru-buru merapikan penampilannya saat sudah kembali ke kesadaran penuhnya,

"Yaudh gw Anterin pulang" setelah mengatakan itu Dirga langsung keluar dari ruanga kesehatan,

"Hehhh!, Napa bengong, cepetan itu ntar di tinggal sama ka Dirga" Dara menepuk Bahu temannya gemas, bukannya langsung gass ini malah loading dulu,

"Ehhh iya-iya, gw duluan ya Dar, makasi udah tungguin gw, besok gw bawain makanan khusus buat lu"

"Iya-iya cepetan sana"

Okayy baee baeyyy" setalah mengatakan itu Keyla langsung berlari menuju tempat parkir para siswa, tapi saat sampai di sana Keyla tak melihat adanya Dirga, ia hanya melihat motor lelaki itu,

"Tinnnn tinnn" saat sedang sibuk dengan fikirannya Keyla di kejutkan dengan suara klason mobil yg tiba-tiba ada di sebelahnya,

"Cepet naik, atau mau gw tinggal?" Keyla yang mendengar itu langsung melangkahkan kakinya memasuki mobil Dirga, dan si pengemudi langsung menghidupkan mesin lalu membelah jalanan padat sore itu,

------------------------------

Hening, hanya itu suasana yang paling pas untuk mendeskripsikan keadaan di dalam mobil sekarang, Dirga masih betah dengan keheningan nya, Keyla pun begtu, gadis itu telalu bingung untuk berbicara apa ke Dirga, laki-laki di sampingnya ini hanya diam dan fokus ke jalanan di depannya,

"Emmm ka Dirga" Keyla sudah sangat tidak betah dengan keheningan ini, sebenarnya ia hanya harap-harap cemas akan mengatakan

"Hmmmm, Napa?" Dirga mengalihkan tatapannya ke samping untuk melihat gadis yang ada di sebelahnya,

"Makasi udah mau nganterin aku pulang ka, tapi__" Keyla menghentikan ucapannya ketika ia sadar jika jalan yang mereka lewati bukan jalan menuju rumahnya,
"ini kita mau kemana ka?"

"Kita makan dulu, gw tau lu belum makan apapun" ucap Dirga masihdengan fokus ke jalanan,

"Owhh okay" hanya itu, dan percakapan mereka berhenti di sana, Keyla menghembuskan nafasnya pelan, suasana sangat kaku seperti ini sangat ia benci, kenapa Dirga sangat irit bicara apakah laki-laki di sebelahnya ini sariawan tiap hari? Sangat menyebalkan, lihat saja, jika sampai mereka pacaran Keyla akan ngambek singgu penuh kepada Dirga, "muehehehehe,asik juga keknya, pasti gw seneng banget kalo sampe bisa jadi pacar Dirga"

Dirga menghentikan mobilnya ketika sudah sampai tujuan dan melihat ke arah samping, ia mengernyit heran melihat gadis di sampingnya ini masih betah dengan senyumnya, entah apa yang di fikirkan tapi menurut Dirga gadis yang ada di sampingnya ini memiliki senyum yang manis, dan Dirga mungkin suka(?) Entahlah,

Dirga menepuk bahu Keyla pelan,
"Kita udah sampe, turun," hanya itu dan Dirga keluar meninggalkan Keyla di dalam mobil, Keyla yang sadar pun menggembungkan bibirnya dan bergegas membuka pintu mobil dan keluar mengekori Dirga untuk memasuki cafe tempat tujuan Dirga,

"Awas aja sampe lu jadi pacar gw, gw pastiin gw bakal bisa lebih cuek dari lu" Keyla mendengus dan melanjutkan jalannya,

.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.

TBC.....

D I R G A N T A R A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang