"Bajingan!!!!!" Terus seperti itu, sumpah serapah yang ia keluarkan sambil memukul samsaknya, Dirga tak merasa lelah setelah 3 jam menghabiskan tenaganya untuk meninju samsaknya sambil mengeluarkan semua sampah serapah, teman-teman Dirga? Mereka hanya bisa diam melihat Dirga seperti itu, semenjak kedatangan Dirga tiga jam yang lalu ke markas mereka, Dirga langsung menuju tempat latihan mereka dan melakukan kegiatan yang bahkan sampai sekarang belum selesai juga, Sesaat setelah Dirga menenangkan sang bunda Dirga langsung keluar lagi dari rumah itu dan menuju markasnya,
"Ga, istirahat dulu, lu bisa mati kalo gini terus" cetus Jeno setelah muak melihat kelakuan Dirga, yang benar saja, bisa-bisa ia kehabisan cairan jika terus latihan tanpa minum sedikitpun, tapi nyatanya Dirga tak menghiraukan ucapan temannya itu, ia tetap melanjutkan kegiatannya dalam diam, jeno yang kesal tak di hiraukan oleh Dirga dengan tiba-tiba meninju wajah Dirga untuk mengembalikan kesadaran temannya itu,
"Anjing, ngga gini caranya klo lu lagi marah ga! Ini ngga bakal nyelesaiiin masalah lu"
"Terus gue harus gimana no" tanya Dirga dengan rasa putus asanya,
"Nyokap ngga bakal mau ninggalin bokap Gtu aja"
"Tapi kalo lu yg kaya gini juga ngga bakal bikin nyokap lu baik-baik aja ga" nasihat jeno, hanya Jeno yg berani melakukan itu kepada Dirga, selain menjadi sepupu jeno adalah teman main Dirga sejak kecil, jadi Jeno cukup paham dengan semua masalah yang di alami sepupunya itu, setelah di beri sedikit nasihat oleh jeno, Dirga akhirnya menghentikan kegiatannya,
----------------------------
Di tempat lain, Keyla masih betah dengan senyumnya yang belum luntur juga, ia seperti mendapatkan air di tengah Padang pasir, "hahhhhhh, semoga kak Dirga masih inget gw" doanya dalam hati, setelah selesai dengan semua persiapannya untuk tidur Keyla dengan cepat memejamkan matanya bersiap untuk menyambut hari esok dengan semangat tentunya,
-----------------------------
Keeseokan harinya ternyata tak
se indah harapan Keyla, ia hampir telat memasuki gerbang sekolah, untung saja ia masih bisa masuk, tapi saat akan melangkahkan kakinya menuju kelas langkahnya terhenti ketika melihat Dirga dan dua temannya yang Keyla tak kenal sedang berjalan menuju ke kelas mereka, "cakep banget si" monolog Keyla sendiri, setelah itu Keyla dengan cepat menuju kelasnya dan bertekad akan menemui Dirga di waktu istirahat nanti, setelah sampai di kelasnya Keyla mencoba me review semua kejadian kemarin untuk membalikkan mood nya, dah yah! Itu berhasil, Keyla kembali ke mood nya yang sangat bagus, terus tersenyum sampai Dara yang melihatnya hanya bisa meringis takut temannya ini kesambet jin yg ada di sekolah ini,"Key?"
"Keylaaaaaaaaaa!!!!!!!" Teriak Dara di depan muka Keyla,
"Apaan si anjir kaget tau" jawab Keyla selow dan masih dengan senyum yang menghiasi bibirnya,
Tidak-tidak, ini tak bisa di biarkan, jika biasanya Keyla akan mengamuk ketika di teriaki, Dara malah mendapati kebalikan dari ekspresi Keyla,
"Dihhh key, lu Napa si senyum-senyum kek gitu, ngeri gw ngeliatnya"
"Lu juga aneh Dar, kalo temen senyum tuh artinya lagi Baek ati gw, ini ko malah ngeri si, aneh lu"
"Ya masalahnya dari tadi duduk sampe sekarang udah jam istirahat Keyla!!, Lu masi senyum-senyum anjir"
"Hah?? Istirahat?"
"Iyaaa key i s t i r a h a t" jawab dara dengan gemas
"Lahhhh ko ngga berasa si"
"Ya gimana mau berasa kan gw boong ahahahahaah" tawa Dara pecah,
Tuhhh bisa-bisanya Keyla percaya begtu saja, Dara yg tak mau ambil pusing segera mengeluarkan semua alat tulisnya dan siap untuk menerima materi hari ini, untuk kasus Keyla?? Tenang saja Dara akan menanyakan nya nanti setelah jam istirahat, Dara bukan tipe orang yang cukup dengan satu jawaban ia akan terus bertanya sampai di titik ia merasa puas,
Setelah jam pelajaran selesai, jam istirahat pun datang, Dara yang sudah tak tahan akhirnya mengeluarkan semua uneg-uneg yang ia tahan sejak tadi,
"Key lu Napa si"
"Gw seneng banget dar, lu pasti ngga bakal percaya Ama cerita gw"
"Yaaaa ampun sejak kapan gw ngga percaya ama lu key" keluh Dara,
"Hehehehe ya juga si yaa"
"Yaudh sok atuh cerita"
"Jadi tuh dar........"
"Jadi tuhhh" sambung Dara tak sabar
"Ngga cukup lanjut part 2"
"Lu Jan nguji kesabaran gw dong key" kesal Dara
"Hahahahahahaahaha, iya-iya ini gw cerita, jadituh kmaren gw di anter balik sama kak Dirga,"
"Serius lu?"
"Iyaaa anjir, gw juga kaget tiba-tiba"
"Wahhhhh progres yang cukup meningkat tuh,"
"Iyaaa dong, bahu kak Dirga pas banget di senderin pala gw" jawab Keyla masih dengan senyumnya dan isi otaknya yang masih belum move-on dengan kejadian kemaren,
"Terus-terus ceritain detailnya dong
"Kan kemaren tuh gw mo k..."
"Byurrrrrrr!!!"
"Shit, apa-apaan nih" amuk Keyla, saat merasakan tumpahan air mengenai seragamnya
"Lu yang apa-apaan!!! Berani-beraninya lu deketin Dirga!"
"Lahhh emang kenapa, lagian kak Dirga single apa urusannya Ama lu"
"He's mine" tegas Sisca dengan emosi yang memuncak
"Hahahaha, look at you, tipenya Kaka Dirga bukan cewe murah kek elu" sarkas Keyla
"Lu!!!!" Tunjuk Sisca ke depan muka Keyla
Dara yang melihat keadaan semakin genting langsung berlari keluar mencari pertolongan, untung saja guru piket sedang berkeliling,dan langsung melerai adu mulut yang terjadi antara dua siswi itu
"Liat aja, ini masih awal, lu bakal dapet lebih banyak kejutan setelah ini"
"Gw ngga takut, gw tunggu" jawab Keyla dengan menengadahkan wajahnya,
Setelah kepergian Sisca, Dara langsung menghampiri Keyla dengan wajah paniknya,
"Lu gapapa key?"
"Udahh gapapa, gw ke toilet dulu ya"
"Mau gw temenin?"
"Gausah gw nitip aja kalo lu mau ke kantin" setelah mengatakan itu Keyla langsung melangkahkan kakinya ke toilet, belum sampai kakinya menginjak pintu toilet Keyla yang melewati tangga mendegar suara perbincangan antara dua orang, sebenarnya ia tak mengambil pusing, tapi saat ia mendengar suara itu ia seperti mendengar suara yg ia kenal yang tak lain adalah Dirga, Keyla buru-buru menuju sumber suara untuk mengecek, dan apa yang ia lihat cukup membuat suasana hati yang tadinya baik menjadi buruk berkat perlakuan Sisca padanya menjadi tambah buruk ketika ia melihat tangan orang yang menyiramnya dengan minuman tadi sedang memeluk pinggang Dirga dengan senyum liciknya yang menghadap Keyla, setelah sadar dengan keadaan Keyla langsung berlalu dari tempat itu sambil memegang hatinya, rasanya sesak sekali, mungkin memang benar kata orang "menaruh rasa pada manusia adalah seni sederhana untuk menderita" dan yahhh ia merasakannya sekarang,
"Harus nyerah yaa?" Monolog Keyla dengan dirinya sendiri sambil menghapus air matanya,.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC...
